nusabali

Gubernur Minta Tutup Objek Wisata dan Tajen

Pelaku Pariwisata Kompak Dukung

  • www.nusabali.com-gubernur-minta-tutup-objek-wisata-dan-tajen

DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster imbau para Bupati/Walikota se Bali agar menutup sementara objek wisata pemerintah, desa/masyarakat, maupun swasta, sebagai upaya mencegah penyebaran virus Covid-19 (Corona).

Selain objek wisata, kegiatan yang melibatkan banyak orang sepeti tajen (judi sabung ayam) juga diminta agar dihentikan. Langkah Gubernur Koster ini menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi untuk upaya-upaya pencegahan Covid-19 melalui social distancing. "Kita telah melaksanakan proses belajar anak sekolah dari rumah, kerja staf dari rumah, dan pembatasan kegiatan keramaian. Hal ini untuk upaya mencegah penyebaran virus Corona. Perlu kita lanjutkan dengan pembatasan kegiatan pariwisata," ujar Gubernur Koster, Jumat (20/3).

Gubernur Koster meminta para Bupati/Walikota se-Bali menuruti imbauan ini dan membatasi aktivitas di objek-objek wisata di daerahnya masing-masing. Semua objek pariwisata diimbau tutup sementara, baik objek yang dikelola pemerintah, desa adat, maupun pihak swasta.

"Kita berharap upaya ini efektif mencegah penyebaran virus Covid-19 di Bali. Kebijakan ini bersifat sementara, sewaktu-waktu nanti akan berubah sesuai perkembangan," tandas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Penutupan objek wisata di daerah masing-masing ini, menurut Koster, mesti disesuaikan dengan pertimbangan Bupati/Walikota. "Mana objek wisata yang harus ditutup, mana pula yang hanya dibatasi, itu sesuai dengan pertimbangan Bupati/Walikota," terang mantan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali operiode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018) ini.

Bukan hanya itu. Untuk membatasi lalulintas orang dan berkumpulnya warga, Gubernur Koster juga keluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 7381/8125/Sekret tentang Pembatasan Kegiatan Keramaian Tajen (judi sabung ayam). Dalam SE tertanggal 20 Maret 2020 tersebut, seluruh masyarakat Bali diminta untuk menghentikan kegiatan-kegiatan yang melibatkan massa/keramaian, termasuk tajen.

Pada poin terakhir SE tersebut, Gubernur Koster meminta aparat penegak hukum untuk melaksanakan pemantauan, pengawasan, dan penertiban tajen, sebagai upaya cegah penyebaran Covid-19. "Ini harus menjadi perhatian semua komponen masyarakat Bali," katanya.

Sementara itu, kalangan pelaku pariwisata mendukung kebijakan Gubernur Koster  untuk tutup dulu seluruh objek wisata di Bali. Penutupan objek wisata tersebut memang pilihan berat, namun keselamatan jiwa harus diutamaan. “Ini memang pilihan  yang sulit, tapi harus dilakukan,” ujar Ketua DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Bali, I Gusti Agung Ayu Inda Trimafo Yudha alias Gung Inda, saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat kemarin.

Gung Inda yakin keputusan Gubernur Koster tersebut diambil dengan pertimbangan yang matang. Karena itu, pihaknya bisa memahami dan mendukung keputusan tersebut. Kepada para pengelola objek wisata, Gung Inda memohon permakluman. “Karena memang tidak ada pilihan lain dalam kondisi ancaman Covid-19 yang menyebar dengan sangat cepat,” jelas Srikandi asal Puri Carangsari, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Badung yang juga anggota Fraksi PDIP DPRD Badung 2019-2024 ini.

Di sisi lain, Gung Inda juga berharap pemerintah memberikan perhatian dan solusi terhadap para pekerja di objek wisata wisata. “Mereka yang tabungannya sudah tidak begitu mencukupi lagi untuk membiayai hidup, harus diperhatikan juga,” tandas Gung Inda yang notabene putri dari sesepuh Golkar I Gusti Ngurah Alit Yudha.

Selain itu, Gung Inda juga mengingatkan tidak sedikit objek taman wisata yang merupakan taman konservasi, sebagai partner pemerintah. “Kan banyak satwa yang harus diselamatkan. Jadi, kondisi ini diharapkan mendapat atensi dan bantuan dari pemerintah. Apalagi, sejak merebaknya wabah Corona, kunjungan ke objek wisata sudah menyusut,” tegas cucu dari Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai ini.  

Dikonfirmasi NusaBali terpisah, Jumat kemarin, Ketua BPC PHRI Badung I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya juga menyatakan dukung kebijakan Gubernur Bali untuk menutup buat sementara seluruh objek wisata di Bali. Keputusan ini memang terasa pahit, namun harus diambil demi perang bersama hadapi virus Corona. “Semua pihak kita harapkan patuh dan mendukung kebijakan Gubernur Bali ini,” ujar Rai Suryawijaya.

Rai Suryawijaya tidak ingin Bali mengalami nasib seperti Italia, yang gara-gara ketidakpatuhan terhadap imbauan pemerintah terkait penanggulangan ancaman virus Corona, menyebabkan kondisi semakin parah hingga berujung lockdown. “Mari kita antisipasi dari diri sendiri,” ajak tokoh pariwisata asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung yang juga Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung ini. *nat,k17

Komentar