nusabali

Demam Sepulang dari Italia, Warga Beng Dikarantina

Karantina di Rumah, Kebutuhan Keluarga Dipasok Pemkab Gianyar

  • www.nusabali.com-demam-sepulang-dari-italia-warga-beng-dikarantina

GIANYAR, NusaBali
Seorang warga Banjar Pande, Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar, Pande PI, 35, dikarantina di rumahnya karena mengalami demam sepulang dari Italia.

Pande PI dan keluarganya pun diisolasi di dalam rumahnya selama 14 hari. Selama itu pula, Pemkab Gianyar memasok kebutuhan rumah tangga mereka. Pande PI terungkap masuk kategori orang dalam pengawasan (ODP) Covid-19, setelah Tim Gugus Tugas Daerah Penanganan Covid-19 Kabupaten Gianyar turun ke lokasi tempat tinggalnya, Jumat (20/3) pagi. Tim Dekon Yonzipur 18/YKR bersama mobil Unit Dekontaminasi Nubika Zeni AD langsung terjun membawa cairan disinfektan, yang disemprotkan di pekarangan rumah Pande TI.

Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra juga ikut terjun memantai proses penyemprotan disinfektan tersebut. Hadir pula Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gde Mayun, Sekda Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya, Kapolres Gianyar AKBP Dewa Made Adnyana, Dandim 1616/-Gianyar Letkol Inf Frandi Siboro, dan Danyonzipur 18/YKR Letkol Czi Parlindungan Simanjuntak. Saat penyemprotan dilakukan, Pande PI beserta keluarganya menjalani isolasi mandiri di dalam rumah.

ODP Covid-19 berinisial Pande PI diketahui baru pulang dari Italia sebagai pekerja kapal pesiar dan tiba di rumahnya di Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar, Selasa (17/3) lalu, dalam kondisi sehat. Menurut sang paman, Jro Mangku Pande Sudarja, Pande PI sebelumnya sempat dikarantina selama 40 hari di kapal pesiar dan dinyatakan sehat. Namun, setibanya di rumah, Pande PI mengalami demam, hingga diajak berobat ke Puskesmas Gianyar I di Jalan Legong Keraton Gianyar kawasan Desa Temesi.

Dari Puskesmas, Pande PI dirujuk ke salah satu rumah sakit swasta untuk menjalani cek darah dan cek lab. Setelah diberikan obat, Pande PI hanya menjalani rawat jalan tanpa rujukan ke RSUD Sanjiwani Gianyar yang menangani Covid-19. “Cuma disarankan karantina di rumah saja. Tyang kaget, bagaimana caranya? Siapa yang mengawasi? Kalau misalnya sudah beradaptasi di rumah baru diketahui, bagaimana dengan keluarga lain? Istrinya juga sedang hamil tua,” ungkap Jro Mangku Pande Sudarja yang tinggal di sebelah utara rumah Pande PI, Jumat kemarin.

Jro Mangku Pande Sudarja mengaku sempat terlibat debat kusir dengan petugas medis, sehingga akhirnya ada tindaklanjut penyemprotan disinfektan di sekitar pekarangan rumahnya. “Tadi disemprot, keponakan saya ada di rumah sampai sekarang. Isolasi di kamar, tidak diisolasi ke RSUP Sanglah,” katanya.

Yang membuat Jro Mangku Pande Sudarja lega, pihak keluarga sudah menerima hasil cek darah ODP Covid-19 ini. Hasil cek darah, Pande PI mengarah ke demam berdarah (DB), bukan Corona.

Pande PI sendiri merupakan pekerja kapal pesiar, yang sudah empat kali berlayar. Terakhir, dia berlayar sejak Agustus 2019 lalu. Seharusnya, Pande PI baru pulang Agustus 2020 mendatang. Namun, karena wabah Corona di Italia, maka kapal pesiar tempatnya bekerja tidak bisa mendarat lantaran kebijakan lockdown. “Sebelum pulang ke Bali, keponakan saya ini sudah dikarantina di kapal pesiar dan di Doha (Qatar). Dicek sehat, dan lolos juga di bandara,” sebut Jro Mangku Pande Sudarja.

Paparan senada disampaikan Kaling Banjar Pande, Pande Made Wirata. Menurut Pande Wirata, Pande PI telah mendapatkan isolasi di kapal pesiar selama 40 hari sebelum pulang. “Telah lolos dari isolasi selama 40 hari. Tapi, sampai di rumah dia mengalami demam. Dia sudah dibawa keluarga ke rumah sakit swasta dan telah diambil sampelnya oleh petugas medis RSUD Sanjiwani tadi malam (Kamis). Sampai saat ini masih menunggu hasil lab,” papar Pande Wirata.

Sementara itu, Bupati Agus Mahayastra menyebutkan, tindakan isolasi dan semprot disinfektan pekarangan rumah ODP Covid-19 berinisial Pande PI ini dilakukan sebagai langkah antisipasi. “Meskipun (Pande PI) belum terbukti terinfeksi virus Corona, tetap kita berikan atensi. Kita lakukan penyemprotan disinfektan di pekarangan rumah dan mengisolasi para penghuni rumahnya, selama masa isolasi 14 hari ini. Saya perintahkan Sekda Gianyar agar memasok kebutuhan rumah tangga warga yang diisolasi ini,” ujarnya.

Bupati Mahayastra juga memerintahkan Kepala Lingkungan (Kaling) Banjar Pande, Kelurahan Beng agar mengawasi warganya yang sedang diisolasi, jangan sampai keluar rumah dulu. “Apalagi, ini musim hari raya. Kaling agar mengawasi warganya ini, mengingat Italia adalah negara yang paling terdampak Corona. Kita mencegah kemungkinan terburuk,” tandas Bupati asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan yang juga Ketua DPC PDIP Gianyar ini.

Meunurut Mahayastra, penyemprotan disinfektan di titik-titik keramaian di Gianyar akan terus dilakukan. “Dua hari lagi (Minggu) akan dilakukan penyemprotan disinfektan di jalan-jalan utama kawasan Ubud, berlanjut ke titik-titik kerumunan massa lainnya,” ujarnya. *nvi

Komentar