nusabali

Dua Bule Wanita Pentas Wayang Kulit dengan Lakon Sama

  • www.nusabali.com-dua-bule-wanita-pentas-wayang-kulit-dengan-lakon-sama

Perempuan Jepang, Kikuchi Izumi, bawakan tari Topeng Keras, sementara Sonia (dalang asal Republik Ceko) dan Katie Harrel (dalang asal Amerika Serikat) pentaskan wayang kulit dengan lakon Arjuna Tapa

Seniman 4 Negara Marakkan HUT Ke-15 Sanggar Seni Kembang Bali, Tabanan


TABANAN, NusaBali
Perayaan HUT Sanggar Seni Kembang Bali di Banjar Tunjuk Kelod, Desa Tunjuk, Kecamatan Tabanan selalu menyuguhkan kolaborasi seniman lokal dan asing. Kali ini, seniman dari empat negara: Indonesia, Amerika Serikat, Jepang, dan Republik Ceko ikut meriahkan HUT ke-15 Sanggar Kembang Bali, Sabtu (20/8) malam. Uniknya, dua wanita bule justru pentaskan wayang kulit dengan lakon yang sama yakni ‘Arjuna Tapa’.

Dalang wanita bule yang pentaskan wayang kulit malam itu masing-masing Sonia (asal Republik Ceko) dan Katie Harrel (asal California, Amerika Serikat. Sebelum Sonia dan Katie Harrel unjuk kepiawaian mendalang, pementasan malam itu diawali dengan tari Topeng Keras yang dibawakan Kikuchi Izumi, 22, perempuan asal Jepang.

Kikuchi Izumi yang telah punya dasar karawitan Bali, karena sempat selama 1 tahun belajar di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Selain itu, Izumi juga belajar di Sanggar Sekar Jaya pimpinan Prof Hideharu Umedha. Izumi tidak kesulitan pentaskan tari Topeng Keras. Bagi Izumi, ini adalah pementasan tari perdananya. “Saya bahagia bisa menari Bali. Ini pementasan perdana saya. Kesulitannya hanya soal memahami karakter Topeng Keras,” ungkap Izumi kepada Nusabali seusai pentas malam itu.

Setelah pentas tari Topeng Keras, Izumi kembali tampil dengan menabuh gender. Pementasannya didampingi Prof Hideharu Umedha, pimpinan Sanggar Sekar Jaya Jepang sekaligus dalang wayang kulit Bali yang merupakan murid dari Nyoman Sumandhi, pimpinan Sanggar Seni Kembang Bali. Duet Prof Hideharu Umedha dan Izumi membawakan gending Sekar Ginotan. Pentas selama 6 menit itu sukses menuai decak kagum penonton yang dipenuhi wisatawan asing dan warga lokal. Prof Hideharu dan Izumi sangat senang mendapat apresiasi dari penonton. Mereka berdua dari Hamamatsu University Jepang.

Setelah dua seniman Jepang ini beraksi, giliran Sonia, bule remaja asal Republik Ceko yang unjuk gigi. Sonia yang baru berlatih 5 kali ngewayang bersama dalang Nyoman Sumandhi, malam itu pentaskan wayang kulit satu babak dengan lakon Arjuna Tapa. Pertunjukannya sangat singkat, sekitar 15 menit, karena baru proses pengenalan.

Dalam pementasannya, Sonia hanya memainkan sisi kanan, kisah Arjuna yang akan pergi ke Gunung Indrakila untuk bertapa memohon panah pasupati. Diawali dengan memainkan kayonan, pegumen, penyahcah parwa, dan angkatan. Dalam aksinya, Sonia membawakan wayang kulit dengan bahasa Kawi dan bahasa Ceko. Saat pentas, Sonia dibantu dua katengkong (pembantu dalang) dan dua pemain gender yang dipimpin langsung dalang Nyoman Sumandhi.

“Saya ingin mengenalkan wayang kulit Bali di negara saya (Ceko),” ungkap Sonia seusai pentas. Sonia mensyukuri pentas perdananya malam itu. Sonia mengaku baru bertemu atau belajar sebanyak 5 kali dengan dalang Nyoman Sumandhi.


SELANJUTNYA . . .

Komentar