nusabali

Senam Siap Tebus Kegagalan Pada PON Sumut-Aceh 2024

  • www.nusabali.com-senam-siap-tebus-kegagalan-pada-pon-sumut-aceh-2024

DENPASAR, NusaBali
Pengprov Persani Bali siap menebus kegagalan atletnya pada PON Sumut-Aceh 2024.

Tekad itu dimantapkan usai para pesenam Bali gagal merebut tiket PON Papua XX/2020."Kami gagal dan tidak ada atlet senam yang lolos ke PON Papua 2020. Namun kami optimistis mampu meloloskan atlet ke PON XXI/2024 di Sumatera Utara dan Aceh," kata Ketua Umum Pengprov Persani Bali, Made Dana Tenaya, Kamis (19/3).

Menurut Dana Tenaya, pada Pra PON belum lama ini, Persani Bali mengirim atletnya dalam jumlah kecil, yakni dari Badung saja. Namun dalam kualifikasi mereka kalah bersaing dengan atlet dari luar Bali.

"Kita harus bergerak mengejar ketertinggalan itu. Masih ada waktu untuk berproses hingga empat tahun kedepan," terang Dana Tenaya.

Hal yang bisa dilakukan kedepannya, kata Dana Tenaya, menjaga eksistensi atlet saat menginjak usia dewasa. Sebab saat ini atlet senam di usia SD cukup banyak. Namun saat memasuki SMP, jumlat atlet senam justru berkurang. Lalu saat SMA juga berkurang, bahkan hampir habis.

Menurutnya, hal itu menghantui Persani Bali. Saat Bali mengharapkan atlet berprestasi justru jumlahnya semakin berkurang dan bahkan nyaris tidak ada.

Antisipasinya, kata Dana Tenaya, menyiapkan fasilitas, terutama gedung tempat berlatih. Sebab matras masih dapat ditalangi. Sedangkan tempat latihan memang sangat terbatas. Pada saat menggelar kejuaraan, selalu meminjam Aula di SMP 4 Denpasar.

"Bahkan menyimpan alat-alat senam di tempat latiha juga susah. Saat ini baru ada matras, di lantai meja lantai atau palok lompat, pagu kamur, balok keseimbangan, dan hal itu juga belum standar," tutur Dana Tenaya.

Peralatan standar yang dimilike Persani Bali, kata Dana Tenaya, baru untuk kategori junior. Bedanya, kata Dana Tenaya, balok keseimbangan untuk junior itu 30 cm, kalau senior nasional di atas 1 meter lebih. Sementara Persani Bali baru memiliki alat untuk atlet junior saja. "Permasalahan tempat latihan dan sarana penunjang lainnya juga belum sesuai standar khusus di senior," jelas Dana Tenaya.

Menurutnya, calon atlet senang junior, katanya, jumlahnya cukup banyak. Pada Walikota Cup belum lama ini, peserta mencapai 88 peserta. Mereka berasal dari 4 Kecamatan di Kota Denpasar, dengan didominasi Kecamatan Denpasar Barat, SD  delapan buah, tiantaranya Dauh Puri lewat Klub Surya Terea. *dek

Komentar