nusabali

Satpol PP Pantau Siswa Berkelompok di Luar Rumah

  • www.nusabali.com-satpol-pp-pantau-siswa-berkelompok-di-luar-rumah

SEMARAPURA, NusaBali
Sejak pemberlakuan siswa belajar di rumah, Senin (16/3), terkait pencegah penularan virus Corona, masih ada beberapa siswa menggelar kegiatan di tempat-tempat umum.

Seperti kerja kelompok, menggarap persiapan pentas kesenian, dan lainnya. Pantauan di lapangan, tempat umum yang dijadikan pentas persiapan kesenian di antaranya di Wantilan Pura Jagatnata, Klungkung, termasuk mencari wifi bersama-sama di Balai Budaya Ida Istri Kanya, Klungkung.

Untuk memastikan tidak ada lagi siswa atau warga yang menggelar kegiatan berkelompok dalam jumlah banyak/berkerumunan, Satpol PP akan turun memantau tempat-tempat umum yang berpotensi berkumpul banyak orang. "Kami akan cek keliling Jumat (20/2), kalau misalnya ditemukan ada kegiatan mengerahkan banyak orang, terutama siswa belajar kelompok, maka kami minta untuk belajar dari rumah masing-masing," ujar Kasatpol PP dan Damkar Klungkung I Putu Suarta, Kamis (19/3).

Kata Suarta, dengan perkembangan teknologi sebenarnya untuk belajar kelompok bisa dilakukan secara online dari rumah bersama teman-temannya. Sehingga tidak harus belajar kelompok di luar, hal ini untuk mengantisipasi penyebaran wabah Covid-19.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengaku melaksanakan tugas dan memantau situasi dari ruang kerja Kantor Bupati Klungkung. Jika sangat penting, baru bertemu dengan kepala OPD. "Ini upaya proteksi dari vorus Corona, yang mengacu instruksi pusat dan imbauan Gubernur Bali," ujar Bupati Suwirta.

Pantauan secara langsung di tempat-tempat rekreasi sudah sepi, bahkan di Objek Wisata Kertha Gosa, Klungkung,  yang awalnya ramai dikunjungi turis  kini nampak lengang. Hal ini menunjukkan masyarakat sudah paham akan situasi ini sehingga bisa melakukan proteksi diri. "Apabila ada ASN ke luar atau di rumah melakukan pekerjaan di luar tugasnya selama jam kerja, maka mereka bukan ASN yang baik," tegas bupati asal Dusun Ceningan, Desa Lembongan, Nusa Penida ini.

Dia minta para guru maupun siswa melaksanakan pembelajaran secara online. Jangan sampai bersentuhan langsung antara guru dan siswa. "Kalau masih dilakukan berarti mereka tidak mengerti yang terjadi sekarang. Ini bukan menakuti-nakuti dan bukan membuat panik. Mari kita tetap tenang sehingga situasi bisa tenang kembali," harap Bupati Suwirta.

Bupati juga mengaskan dalam menghadapi situasi sekarang ini jangan maboya (apatis) dengan merasa diri sehat dan tidak mungkin tertular virus. "Kasusnya seperti di Italia. Ratusan orang meninggal dalam sehari karena terlambat proteksi diri," ujarnya.*wan

Komentar