nusabali

Nyawa Petugas RSUD Sanjiwani Terancam

  • www.nusabali.com-nyawa-petugas-rsud-sanjiwani-terancam

Petugas rumah sakit berkerja untuk menyelamatkan nyawa masyarakat, tapi nyawa mereka malah terancam.

GIANYAR, NusaBali

Wabah virus Corona yang membiak kini tak hanya mencemaskan masyarakat khususnya di Gianyar. Nyawa para petugas di RSUD Gianyar pun tak luput dari ancaman karena paparan virus mematikan itu. Ancaman itu terjadi karena kebanyakan petugas tak memakai masker. Kondisi ini akibat kelangkaan masker baik di apotik umum, toko dan warung-warung, termasuk di RS terbesar Bali timur ini.

Petugas di RS (rumah sakit) setempat pun mulai ketakutan karena lemahnya alat perlindungan diri mereka dari paparan Corona. Akibatnya, beberapa petugas termasuk di bagian medis, nekat diam-diam menyampaikan keluhaan via telepon kepada wakil rakyar setempat. Antara lain, kepada Wakil Ketua DPRD Gianyar IGN Anom Masta. Anggota Fraski Golar ini pun datang sendiri ke RSUD milik Pemka Gianyar itu, Kamis (19/3).  

Usai dari RS itu, dia mengaku sangat terkejut  melihat kebanyakan petugas dari bagain depan hingga belakangn, tidak pakai masker. Saat ditanya, beberapa petugas mengaku tak pakai masker karena di Gianyar tak lagi ada penjual masker. Managemen RS ini juga terbatas menyebar masker, hanya kepada petugas tertentu.

Anom Masta menilai ketiadaaan masker untuk petugas itu menjadi persoalan karena menyangkut nyawa petugas. ‘’Saya heran, petugas rumah sakit berkerja untuk menyelamatkan nyawa masyarakat, tapi nyawa mereka malah terancam. Ini kan aneh,’’ jelas wakil rakyat asal Desa Pering, Kecamatan Blahbattuh, Gianyar ini. Dia juga terkejut saat melihat pihak RS masih membuat ruang untuk pemeriksaan awal bagi pasien berpengawasan Corona. Ruangan ini di depan Kamar Mayat atau timur ruang isolasi pasien berpengawasan Corona. Padahal ancama wabah Corona di depan mata.

Melihat kelemahan itu, Anom Masta minta kepada Pemkab Gianyar untuk segera mencairkan anggaran bencana tahun 2020 untuk kebutuhan rumah sakit ini. ‘’Jika tak segera diambil langkah-langkah tangkas oleh Pemkab, wabah Corona ini tentu makin sangat membahayakan khususnya petugas,’’ jelasnya.

Dirut RSUD Sanjiwani Gianyar dr Ida Komang Upeksa menilai persediaan masker di RS ini cukup. Namun masker hanya diberikan kepada petugas pelayanan langsung di ruang isolasi pasien berpengawasan Corona,IGD, instalasi bedah sentral dan intensif serta ruang perawatan lain. Masker juga diberikan kepada pasien yang dicurigai terpapar virus. ‘’Pamakaian masker diefektifkan. Kami juga sudah order lagi masker lewat e-catalog,’’ jelas dokter asal Desa/Kecamatan Banjar, Buleleng ini.

Sebelumnya, seperti diberitakan NusaBali, edisi 18 Februari 2020, Upeksa mengatakan stok masker untuk rumah sakit ini cukup hingga 2 – 3 bulan ke depan. Dia juga mengakui RSUD Sanjiwani masih membuat ruang pemeriksaan pasien yang dicurigai Covid 19 agar tidak diperiksa di IGD.

Menyikapi permintaan Anom Masta, Bupati Gianyar Made ‘Agus’ Mahayastra menyatakan segera akan memanfatakn anggaran bencana Rp 1 miliar di APBD 2020 untuk cegah Corona. Jika kurang, anggaran akan ditambah dalam APBD Perubahan 2020. Dia mengaku kini sedang mengkaji kemungkinan penggunaan rumah sakit selain RSUD Sanjiwani untuk penanganan pasien berpengawasan Corona. Namun belum dipastikan  rumah sakit yang mana. ‘’Jika pasien dalam pengawasan Corona ini membeludak di Gianyar, kami harus segera ambil langkah-langkah,’’ jelasnya.

Tentang masker langka di Gianyar, Bupati minta satuan tugas yang membidangi segera mengambil tindakan.’’Ini karena sejak ada wabah Corona, masyakat panik hingga ramai beli masker,’’ jelasnya. *Isa

Komentar