nusabali

Alit Yudha Balik Minta Tjok Pemecutan Menjadi Ketua Wantimbang Golkar

Dua Sesepuh Beringin Bersitegang

  • www.nusabali.com-alit-yudha-balik-minta-tjok-pemecutan-menjadi-ketua-wantimbang-golkar

DENPASAR, NusaBali
Ketua Dewan Pertimbangan (Wantimbang) Partai Golkar Bali 2020-2025 terpilih, I Gusti Ngurah Alit Yudha, gerah dengan sikap sesepuh Beringin Ida Tjokorda Pemecutan XI yang ‘tolak’ masuk jadi anggota Wantimbang dengan dalih tidak sudi berada di bawah komandonya.

IGN Alit Yudha pun balik meminta Tjok Pemecutan jadi Ketua Wantimbang. IGN Alit Yudha mengatakan, buat dirinya, tidak masalah kalau memang Tjok Pemecutan tak mau menjadi anggota Wantimbang Partai Golkar Bali. Bahkan, Alit Yudha mempersilakan jika sesepuh Golkar dari Puri Pemecutan, Denpasar tersebut mau ambil posisinya sebagai Ketua Wan-timbang. "Ya monggo, Tjokorda saja yang jadi Ketua Dewan Pertimbangan, nggak masalah buat saya," ujar Alit Yudha kepada NusaBali per telepon, Kamis (19/3).

Alit Yudha menegaskan, dirinya tidak mau ada ketidakharmonisan lagi di internal Golkar Bali, hanya karena urusan posisi Ketua Wantimbang. "Kalau karena saya, Tjokorda tidak mau duduk di Wantimbang, ya silakan ambil jabatan Ketua Wantimbang. Bagi saya sendiri, sudah cukuplah sejak 1971 mengabdi bersama dengan kader lain di Golkar," tegas sesepuh Beringin asal Puri Carangsari, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Badung yang mantan Ketua DPD I Golkar Bali ‘era susah’ 1999-2005 ini.

Alit Yudha mengatakan apresiasi atas penghargaan partai kepada dirinya, dengan diangkat menjadi Ketua Wantimbang Partai Golkar Bali hasil Musda 2020. Dia ingin partainya bersatu, solid, dan harmonis di bawah kepemimpinan Ketua DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry.

"Kalau Tjokorda nggak nyaman, ya kasihan Golkar, tidak utuh lagi. Siapa tahu dengan beliau jadi Ketua Wantimbang, Golkar semakin utuh dan solid. Sekarang saya apresiasi dengan teman-teman di Golkar, karena sudah solid di bawah ketua yang baru Bung Sugawa Korry," tegas Alit Yudha yang juga putra dari Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai.

Ketika ditanya apakah akan datang ke Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali dalam acara pengumuman formasi Wantimbang Partai Golkar Bali, Jumat (20/3) ini, Alit Yudha mengaku belum bisa memastikan. "Ya, lihat saja nanti. Sudah saya tegaskan saya sejak 1971 bersama Golkar. Suka duka dengan kawan-kawan, saya lewati. Dengan Pak Gung Kwik (Anak Agung Ngurah Rai Wiranata) dan kader lainnya, sudah cukuplah," tegas Alit Yudha.

Alit Yudha sendiri sebelumnya pernah menjadi Ketua Wantimbang Partai Golkar Bali 2010-2015. Namun, sebelum masa jabatannya habis, Alit Yudha mendadak dilengserkan oleh Ketua DPD I Golkar Bali (waktu itu) I Ketut Sudikerta pada 2015. Kala itu, Alit Yudha digantikan oleh Tjok Pemecutan.

Insiden pelengseran itu berimbas keluarnya anak-anak Alit Yudha dari Golkar. Almarhum I Gusti Agung Daniel Yunandha Yudha hijrah ke Partai NasDem, sementara I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha kabur ke PDIP dan kini menjadi anggota Fraksi PDIP DPRD Badung 2019-2024.

Sementara itu, Tjok Pemecutan menyatakan tidak sudi menjadi Ketua Wantimbang Partai Golkar Bali berdasarkan keputusan di tengah jalan yang diarahkan Alit Yudha secara mendadak. "Memang tiyang pecadang kuang (cadangan)?" tanya Tjok Pemecutan saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Kamis kemarin.

Tjok Pemecutan mengaku tidak akan pernah menjabat Ketua Wantimbang, kalau dirinya dianggap hanya sebagai pelengkap. "Saya pendiri Golkar di Bali. Kalau Alit Yudha mau memimpin Wantimbang, ya pimpin saja. Nggak usah tawarkan ke saya lagi. Sudah di tengah jalan ini. Saya nggak gila jabatan organisasi kok," tegas Raja Puri Pemecutan yang semasa walaka bernama Anak Agung Ngurah Manik Parasara ini.

Namun, sebagai rasa hormat kepada organisasi, Tjok Pemecutan mengaku sudah mendelegasikan istrinya, Anak Agung Ayu Suryaningsih, untuk duduk jajaran Wantimbang Partai Golkar Bali. "Cukup-lah istri saya di Wantimbang. Kalau cucu saya umurnya boleh berpolitik, mungkin cucu saya juga bisa. Kita sama-sama saling menghargai-lah," sindir mantan Ketua DPRD Badung dan anggota MPR RI di era Orde Baru ini. *nat

Komentar