nusabali

Masyarakat Waspadai Demam Berdarah!

  • www.nusabali.com-masyarakat-waspadai-demam-berdarah

Masyarakat jangan hanya terpaku pada pencegahan wabah Corona, karena kasus DBD terus meningkat.

GIANYAR, NusaBali

Di tengah isu Covid-19, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), nyaris luput dari perhatian masyarakat. Padahal jumlah penderita DBD di Kabupaten Gianyar terus meningkat siginifkan sejak awal tahun 2020. Diduga antisipasi DBD oleh masyarakat sendiri, kurang menjadi prioritas, dibandingkan antisipasi terhadap Covid-19.

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Gianyar, Rabu (18/3), pada Januari 2020, jumlah pederita DBD yang dilaporkan mencapai 132 kasus. Februari kasus tetap sama, atau selama dua bulan terakhir penderita DBD 264 kasus.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Gianyar, Anak Agung Sukamawa, menilai kondisi tersebut diduga karena rendahnya partisipasi masyarakat dalam PSN (pemberantasan sarang nyamuk). Hal tersebut tercemin dari masih rendahnya angka bebas jentik di Kabupaten Gianyar, yakni 95 persen. Seharusnya, jika ingin terhindar dari DBD, angka bebas jentik nyamuk mesti mencapai angka maksimal. Dia juga menilai belum maksimalnya pembentukan juru pantau jentik (jumantik) di desa-desa. “Intinya, masyarakat harus berpartisipasi  menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, kebersihan adalah kunci pencegahan berkembang biaknya jentik nyamuk. Kader jumantik harus bekerja lebih keras lagi dalam mengadapati musim ini,” ujarnya.

Dia minta masyarakat jangan hanya terpaku pada pencegahan Corona, karena kasus DBD terus meningkat. "Wabah DBD tak kalah mematikan. Sehingga masyarakat wajib menjaga kebersihan lingkungan. Jangan hanya terpaku pada Corona karena semua wabah berbahaya" ungkapnya.

Kabid Humas RSUD Sanjiwani Anak Agung Gde Putra Parwata mengatakan, jumlah pasien yang ditangani di RSUD Sanjiwani mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun lalu. Tahun 2019, Januari –F ebruari hanya 38 pasien. Namun tahun ini mencapai 184. “Januari tahun ini jumlah yang dirawat di sini sebanyak 76 pasien, da Febuari sebanyak 108 pasien,” ujarnya.

Agung Parwata mengatakan, meskipun jumlah penderita DBD saat ini relatif tinggi, namun pihaknya masih siap menangani para pasien. “Sejauh ini fasilitas kami memadai, kami siap menerima para pasien. Bahkan kami siap menerima rujukan pasien dari tempat lain. Sekarang kita punya tempat, alat, tenaga medis baik dokter maupun paramedis yang cukup,” ujarnya. *nvi

Komentar