nusabali

Distributor Alkes Disidak, Stok Masker Kosong

  • www.nusabali.com-distributor-alkes-disidak-stok-masker-kosong

Sidak digelar untuk menghindari adanya penimbunan masker dan hand sanitizer, namun hasil sidak menemukan kelangkaan stok barang tersebut

DENPASAR, NusaBali

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar melakukan sidak pada dua distributor alat kesehatan (alkes) di Kota Denpasar, Rabu (18/3). Hasilnya stok masker kosong.

Sidak tersebut dipimpin Kepala Disperindag Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utami, bersama tim Dinas Kesehatan dan Satpol PP Kota Denpasar. Dua tempat yang disasar, yakni Distributor Alexa Medika di Jalan Diponegoro dan Distributor Sanidata di Jalan WR Supratman, Denpasar.

Dalam sidak tersebut, salah satu Manager Alexa Media Cabang Denpasar, Endah Triani, mengatakan pasokan masker dan hand sanitizer memang mengalami kelangkaan saat ini karena banyak yang membeli. Untuk masker mengalami kelangkaan karena sempat diekspor ke China saat pertama kali merebaknya virus Corona di Wuhan, China. Stok masker untuk Indonesia sendiri malah tidak ada persiapan.

Sebelum virus Corona merebak, harga masker per box hanya Rp 38.500. Namun, dengan mulai mewabahnya pandemi Corona di Indonesia, naik menjadi Rp 50.000 per box karena saat itu stok masih ada. Saat ini, harga masker per box dijual mencapai harga Rp 140.000. Itu pun barangnya langka bahkan nyaris kosong. Produksi masker lamban menurut Endah karena kekurangan filter untuk pembuatan masker. Pembuatan masker kata dia memang di Indonesia, namun filter tersebut didatangkan langsung dari Thailand dan China.

Karena kondisi negara-negara tersebut juga membutuhkan masker banyak, maka sangat susah untuk melakukan impor filter masker. Harga filter yang semakin mahal membuat pihaknya juga harus menaikkan harga masker. "Ini bukan semata-mata karena adanya virus corona, tetapi filter ini yang susah didapatkan dan harganya juga cukup mahal. Mau tidak mau kita harus naikkan harga jual," kata Endah.

Sementara, Kepala Disperindag Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utami, mengatakan sidak digelar untuk menghindari adanya penimbunan masker dan sanitizer. Namun, setelah dilakukan pemantauan dalam dua tempat tersebut, memang tidak ada penimbunan, tapi malah kekurangan stok barang untuk dijual.

Hal itu juga menjadi kendala bagi masyarakat untuk mendapatkan masker dan hand sanitizer. "Kami lakukan sidak di dua tempat, namun tidak ada indikasi penimbunan dan memang kita lihat mereka juga kekurangan stok barang," kata Sri Utami. *mis

Komentar