nusabali

Sunarta dan Gus Cilik Masuk Bursa Kandidat Ketua DPD Demokrat Bali

Susul Trio Tjok Asmara-Putu Tutik-Nengah Tamba

  • www.nusabali.com-sunarta-dan-gus-cilik-masuk-bursa-kandidat-ketua-dpd-demokrat-bali

DENPASAR, NusaBali
Setelah trio Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati alias Tjok Asmara, Ni Putu Tutik Kusuma Wardhani, dan I Nengah Tamba, kini muncul lagi dua nama ke bursa calon Ketua DPD Demokrat Bali 2020-2025.

Mereka masing-masing AA Ketut Asmara Putra dan I Made Sunarta. AA Ketut Asmara Putra alias Gus Cilik adalah politisi asal Kelurahan Padangsambian, Kecamatan Denpasar Barat, yang kini menjabat Ketua DPC Demokrat Denpasar. Selain itu, Gus Cilik saat ini juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Denpasar dari Fraksi Demokrat.

Sedangkan Made Sunarta adalah politisi asal Kelurahan Abianbase, Kecamatan Mengwi, Badung yang kini menjabat Ketua DPC Demokrat Badung. Selain itu, politisi-tokoh adat yang juga Bendesa Adat Abianbase ini juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Badung dari Fraksi Demokrat.

Sebelumnya, sudah ada tiga kandidat favorit yang diunggulkan jadi calon Ketua DPD Demokrat Bali 2020-2025, yakni Tjok Asmara, Putu Tutik Kusuma Wardhani, dan Nengah Tamba. Tjok Asmara adalah politisi asal Puri Agung Ubud, Desa/Kecamataan Ubud, Gianyar yang kini menjabat Ketua DPC Demokrat Gianyar 2016-2021. Tjok Asmara juga menjabat Wakil Ketua DPRD Bali 2019-2024 dari Fraksi Demo-krat. Tjok Asmara sendiri sudah tiga kali periode duduk di Fraksi De-mokrat DPRD Bali Dapil Gianyar.

Sedangkan Putu Tutik Kusuma Wardhani adalah Srikandi Demokrat asal Singaraja, Buleleng yang sempat duduk di DPR RI Dapil Bali 2017-2019, mengisi kursi lowong yang tak pernah diisi Jero Wacik lantaran terseret kasus korupsi. Saat ini, Putu Tutik menjabat Sekretaris Departemen Pemberdayaan Perempuan DPP Demokrat.

Sebelumnya, Putu Tutik sempat dipercaya partainya menjadi Ketua Komisi II DPRD Bali 2009-2014. Owner RS Kertha Usada Singaraja ini juga sempat maju tarung sebagai Calon Bupati (Cabup) Buleleng di Pilkada Buleleng 2012. Putu Tutik paling dijagokan akan bertarung dengan Cok Asmara, politisi yang paling diunggulkan menggantikan Made Mudarta (Ketua DPD Demokrat Bali 2011-2016, 2016-2021).

Sementara, Nengah Tamba adalah politisi senior asal Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana yang mantan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali 2009-2014 dan Ketua Komisi III DPRD Bali 2014-2019. Walaupun tidak diunggulkan, namun nama Nengah Tamba juga mengalir di sejumlah DPC Demokrat Kabupaten/Kota se-Bali, sebagai kandidat calon Ketua DPD Demokrat Bali.

Informasi yang dihimpun NusaBali di lingkaran Demokrat, Rabu (18/3), sebetulnya masih ada lagi dua kandidat yang dijagokan maju berebut kursi Ketua DPD Demokrat Bali melalui Musyawarah Daerah (Musda), yang bakal digelar seusai Pilkada 2020 serentak, 23 September mendatang. Keduanya saat ini sama-sama menjabat Ketua DPC Demnokrat Kabupaten, yakni I Komang Carles (Ketua DPC Denokrat Bangli) dan Luh Gede Herryani (Ketua DPC Demokrat Buleleng).

Namun, kata sumber tadi, Komang Carles (politisi asal Desa Adat Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli yang kini Wakil Ketua DPRD Bangli dari Fraksi Demokrat) dan Luh De Herryani (Srikandi Demokrat asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng) dianggap kalah pamor.

“Kapasitas Komang Carles sebagai Ketua DPC Demokrat Bangli belum terlalu meyakinkan,” ujar kader senior Demokrat ini kepada NusaBali di Denpasar, Rabu kemarin. "Jadi, kalau bicara wilayah strategis dan pengalaman memimpin wilayah, ya Tjok Asmara, Gus Cilik, dan Made Sunarta yang lebih berpeluang,” imbuhnya.

Dia menyebutkan, Luh De Herryani sebenarnya juga punya kans. Namun, Luh De kalah keren dibanding Putu Tutik Kusuma Wardhani, yang sama-sama asal Buleleng. “Karena ada Putu Tutik, membuat nama Luh De Herryani kurang keren. Kalu Komang Carles, dia selama ini memimpin partai di kabupaten yang peta politik dan dinamikanya agak ringan. Kalau untuk level provinsi, mungkin belum pas," katanya.

Sementara itu, Made Sunarta mengatakan dirinya belum memutuskan apakan akan maju tarung atau tidak berebut kursi Ketua DPD Demokrat Bali di Musda mendatang. "Masih mikir, belum final. Nanti-lah itu," kilah Sunarta saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Rabu kemarin.

Menurut Sunarta, dirinya saat ini fokus urusan di DPRD Badung dan tugas sebagai Ketua DPC Demokrat Badung. "Kondisi saya sebagai wakil rakyat di Badung sedang sibuk urusan virus Corona. Untuk maju berebut kursi Ketua DPD Demokrat Bali, saya masih mikir," dalih politisi yang juga pengusaha sukses ini.

Sebaliknya, AA Ketut Asmara Putra alias Gus Cilik belum bisa dimintai konfirmasi terkait namanya yang masuk bursa calon Ketua DPD Demokrat Bali. Saat dihubungi per telepon, Rabu kemarin, terdengar nada sambung, namun ponselnya tidak diangkat.

Namun, dalam beberapa kali kesempatan wawancara sebelumnya soal regenerasi di DPD Demokrat Bali, Gus Cilik menegaskan dirinya siap ditugaskan di mana saja, jika proses dan partai menugaskannya. "Kalau sudah penugasan partai, saya siap di mana saja. Itu sudah konsekuensinya berorganisasi," ujar Gus Cilik.

Sementara, Wakil Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali, I Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles, mengatakan dirinya mendorong anak-anak muda maju berebut kursi Ketua DPD Demokrat Bali. "Kalau saya sendiri sudah termakan usia. Kasih anak-anak muda. Regenerasi ini yang penting untuk membawa kemajuan bagi Demokrat," ujar Pak Oles kepada NusaBali, Rabu kemarin.

Pak Oles menyebutkan, dirinya tidak punya jago maupun mendukung kandidat di Musda Demokrat Bali 2020 nanti. "Seperti saya bilang tadi, yang penting kandidatnya itu mampu mempersatukan kader, soliditas partai, dan memajukan Partai Demokrat di Bali," tegas politisi senior asal Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Buleleng yang notabene mantan Ketua DPD Hanura Bali ini. *nat

Komentar