nusabali

Siswa SD UTS dan Try Out di Rumah

Orangtua Ramai-ramai Ambil Soal ke Sekolah

  • www.nusabali.com-siswa-sd-uts-dan-try-out-di-rumah

DENPASAR, NusaBali
Orangtua siswa SD di Kota Denpasar berbondong-bondong mendatangi sekolah kendati diterapkan pembelajaran di rumah (home Learning), Senin (16/3) pagi.

Mereka datang ke sekolah untuk mengambil soal ulangan tengah semester (UTS) dan try out siswa kelas VI untuk dikerjakan di rumah masing-masing.  Hal itu terlihat di SD Saraswati 6 Denpasar. Pihak sekolah meminta untuk orangtua siswa mengambil soal untuk dikerjakan siswa di rumah dan akan dikumpulkan kembali pada, Jumat (20/3) mendatang.

Kepala SD Saraswati 6 Denpasar, Ni Wayan Sudiasih mengatakan, penerapan belajar di rumah ini menindaklanjuti Surat Edaran dari Disdikpora Kota Denpasar. Sekolah diharapkan tidak memberlakukan kegiatan belajar di sekolah dalam upaya mengantisipasi penyebaran virus Corona. Namun, pihaknya memilih untuk membagikan soal saja untuk dibawa pulang.

"Hari ini memang sudah berlaku belajar di rumah. Tetapi karena UTS, kami sarankan orangtua siswa untuk mengambil soal dan try out. Jadi kami tetap melaksanakan sesuai perintah Surat Edaran Walikota Denpasar untuk belajar di rumah mengantisipasi penyebaran virus Corona," ungkapnya.

Selain SDN 6 Saraswati, hal serupa juga dilakukan di SDN 14 Dangin Puri. Hanya saja, yang mengambil soal bukan orangtua, melainkan siswanya yang ke sekolah untuk mengambil soal setelah itu mereka dipulangkan. "Siswa sempat sekolah untuk mengambil soal saja. Setelah itu mereka pulang," ujar Kepala SD 14 Dangin Puri, Ni Wayan Sri Wati.  

Sementara Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) se-Kota Denpasar, I Wayan Murdana mengatakan, untuk SMP di Kota Denpasar yang akan melaksanakan ujian sekolah (US) jangan selalu berpatokan pada nilai US saja. Sebab, penilaian juga bisa diambil dari pembelajaran keseharian di sekolah, ada nilai tengah semester, bisa juga dengan tugas, selain itu juga ada penilaian K13 berupa penilaian sikap dan perilaku di sekolah.

"Penilaian itu tidak hanya ujian sekolah, ada tengah semester ada penilaian tugas atau penilaian akhir semester juga. Kalau tidak pun tidak masalah tidak melakukan US dan itu kan dikembalikan ke sekolah masing-masing. Tidak mesti melaksanakan US, tetapi kalau bisa melaksanakan alangkah baiknya, tetapi kalau kondisinya tetap seperti ini setelah 14 hari kan harus cari cara lain. Seperti penilaian K13 juga bisa dari sikap dan perilaku, tidak hanya penilaian kognitif," ungkapnya.

Kalau untuk pembelajaran di rumah menurut Murdana, sekolah di SMP sebenarnya sudah siap dari dulu karena sudah memiliki program pembelajaran online melalui Google Class Room. Apalagi kata dia Kemendokbud juga menerapkan aplikasi rumah belajar. "Kalau untuk home learning ini kami sudah siap dari lama kita sudah punya grup, aplikasi Google Class Room sudah dirancang dari dulu," ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang orangtua siswa SD Saraswati 6 Denpasar Ni Kadek Ayu Adnyawati mengatakan tidak mempersoalkan kebijakan yang dilakukan sekolah. Karena ini merupakan proteksi terhadap penyebaran virus Corona. "Kami siap untuk mengawasi anak-anak dalam mengerjakan soal di rumah," ujar Ayu. *mis

Komentar