nusabali

Tjok Asmara-Putu Tutik Calon Ketua Demokrat Bali

  • www.nusabali.com-tjok-asmara-putu-tutik-calon-ketua-demokrat-bali

DENPASAR, NusaBali
Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Bali kemungkinan akan digelar setelah Pilkada 2020 serentak 6 daerah di Bali, 23 September mendatang.

Namun, bursa calon Ketua DPD Demokrat Bali 2020-2025 sudah mulai bergulir. Ada 3 politisi yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat calon Ketua DPD Demokrat Bali, yakni Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati alias Tjok Asmara, Ni Putu Tutik Kusuma Wardani, dan I Nengah Tamba.

Hingga Senin (16/3), nama trio Tjok Asmara, Putu Tutik Kusuma Wardhani, dan Nengah Tamba masih bergulir sebagai kandidat kuat di internal Demokrat. Ada satu nama lagi yang masuk bursa, namun sejauh ini belum dipastikan, apakah yang bersangkutan akan maju tarung atau tidak di Musda Demokrat Bali nanti, yakni I Wayan Adnyana.

Tjok Asmara adalah politisi asal Puri Agung Ubud, Desa/Kecamataan Ubud, Gianyar yang kini menjabat Ketua DPC Demokrat Gianyar 2016-2021. Selain itu, Tjok Asmara juga menjabat Wakil Ketua DPRD Bali 2019-2024 dari Fraksi Demokrat. Tjok Asmara sendiri sudah tiga kali periode duduk di Fraksi Demokrat DPRD Bali Dapil Gianyar. Dengan pengalamannya, Tjok Asmara dianggap pas bersanding dengan ketua parpol lainnya di Bali yang rata-rata pernah tarung dan duduk di legisla-tif maupun eksekutif.

Sedangkan Putu Tutik Kusuma Wardani adalah Srikandi Demokrat asal Singaraja, Buleleng yang sempat duduk di DPR RI Dapil Bali 2017-2019, mengisi kursi lowong yang tak pernah diisi Jero Wacik lantaran terseret kasus korupsi. Saat ini, Putu Tutik menjabat Sekretaris Departemen Pemberdayaan Perempuan DPP Demokrat.

Sebelumnya, Putu Tutik sempat dipercaya partainya menjadi Ketua Komisi II DPRD Bali 2009-2014. Owner RS Kertha Usada Singaraja ini juga sempat maju tarung sebagai Calon Bupati (Cabup) Buleleng di Pilkada Buleleng 2012. Putu Tutuk paling dijagokan akan bertarung dengan Cok Asmara, politisi yang paling diunggulkan menggantikan Made Mudarta (Ketua DPD Demokrat Bali 2011-2016, 2016-2021).

Sementara, Nengah Tamba adalah politisi senior asal Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana yang mantan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali 2009-2014 dan Ketua Komisi III DPRD Bali 2014-2019. Walaupun tidak diunggulkan, namun nama Nengah Tamba juga mengalir di sejumlah DPC Demokrat Kabupaten/Kota se-Bali, sebagai kandidat calon Ketua DPD Demokrat Bali.

Sebaliknya, Wayan Adnyana adalah politisi asal Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Tabanan yang kini menjabat Sekretaris DPD Demokrat Bali 2016-2021. Sebelumnya, Adnyana sempat dipercaya partainya menjadi Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali 2014-2019, namun gagal lolos lagi ke kursi legislatif dalam Pileg 2019.

Diposisikan sebagai kandidat unggulan, Tjok Asmara justru merendah. Kepada NusaBali, Tjok Asmara mengatakan dirinya tidak punya kemampuan menjadi Ketua DPD Demokrat Bali. "Masih banyak kader senior yang mumpuni dan layak. Saya kalibernya belum sampai di sana (sbagai Ketua DPD Demokrat Bali, Red)," ujar Tjok Asmara saat dikonfirmasi NusaBali, akhir pekan lalu.

Mantan Wakil Sekretaris DPD Demokrat Bali ini menyebutkan, dirinya masih fokus di DPRD Bali dan memimpin DPC Demokrat Gianyar. Lagipula, pelaksanaan Musda Demokrat Bali juga masih menunggu selesainya Kongres Demokrat.

"Selain saya tidak memiliki kans menjadi Ketua DPD Demokrat, Musda Demokrat kan masih menunggu Kongres selesai. Nanti ketika Musda Demokrat Bali berlagsung, pastilah banyak pilihan. Kalau saya nggak punya kapasitas menjadi Ketua DPD Demokrat Bali," jelas Tjok Asmara.

Sementara itu, Putu Tutik Kusuma Wardhani belum berhasil dimintaii komentarnya terkait namanya masuk kandidat kuat calon Ketua DPD Demokrat Bali. Saat dihubungi per telenon, terdengar ada nada sambung namun ponselnya tidak diangkat.

Dihubungi terpisah, Nengah Tamba langsung tertawa ngakak saat dikonfirmasi soal dirinya masuk bursa calon Ketua DPD Demokrat Bali. "Hadah..., saya sekarang pulang kampung dulu, takut karena isu virus Corona. Saya nggak ngurus kandidat Ketua DPD Demokrat Bali. Jauh itu dari pikiran saya," ujar Nengah Tamba, yang kini menjabat Wakil Ketua DPD Demokrat Bali.

Menurut Tamba, masih banyak kader senior Demokrat yang layak menjadi kandidat calon Ketua DPD Demokrat Bali. Dirinya akan fokus dulu urusan Pilkada Jembrana 2020. "Saya pulang kampung untuk urusan Pilkada Jembrana. Untuk urusan Musda Demokrat Bali, itu masih menunggu Kongres. Kalau cari figur Ketua DPD Demokrat Bali, banyak kader yang layak. Nanti pasti ada tampil pada saatnya," tandas Tamba, yang digadang-gadang akan diusung koalisi parpol non PDIP yang dimotori Golkar-Gerindra sebagai Cabup Jembrana ke Pillada 2020.

Sementara itu, Ketua OKK DPD Demokrat Bali, I Ketut Ridet, mengatakan Musda Demokrat Bali kemungkinan akan dipercepat. Namun, belum disebutkan kapan akan digelar Musda. Yang jelas, Musda Demokrat baru bisa dilaksanaklan setelah Nyepi Tahun Baru Saka 1942 pada 25 Maret 2020 mendatang. Bahkan, mungkin setelah Pilkada 2020 serentak 6 daerah di Bali, 23 September mendatang.

"Usai Kongres Demokrat, ya Musda Demokrat Bali. Namun, tergantung kesiapan daerah juga. Sebab, ini ada 34 provinsi yang harus menggelar Musda. Kalau di Bali, sepertinya Musda akan menunggu selesaian perhelatan Pilkada, 23 September 2020 mendatang," ujar politisi Demokrat asal Desa Songan B, Kecamatan Kintamani, Bangli ini. *nat

Komentar