Membagi Ilmu Lewat Profesi Dosen ISI Denpasar

DENPASAR, NusaBali.com

Profesi sebagai dosen ini dijalaninya sejak tahun 2012. Baginya, mengajar merupakan salah satu cara membagi ilmunya dengan para calon designer muda. 

“Saya senang mengajar anak-anak itu dan berbagi ilmu. Saya selalu bilang ke mereka begini, saya di berdiri sebagai dosen bukan karena saya lebih pintar, tetapi karena saya lebih dahulu menjalani proses ini,” tuturnya. 

Bagi Tjok Abi, profesi sebagai dosen merupakan sesuatu yang menyenangkan. Bukan hanya karena bisa berbagi ilmu, namun juga Tjok Abi turut mendapatkan timbal balik dari mahasiswa yang merupakan generasi baru dalam dunia desain. 

“Mereka kan generasi milenial, pasti sangat canggih di computer, di sosmed juga. Saya adalah orang dari generasi terdahulu yang tidak terlalu menyukai teknologi seperti itu. Suka tapi tidak terlalu seperti mereka. Jadi saya dapat info baru juga dari mereka, belajar banyak juga dari mereka,” lanjut Tjok Abi. 

Dalam membagi ilmunya sebagai dosen, Tjok Abi tidak memaksakan disiplin yang bersifat memaksakan ide-ide desainnya, melainkan disiplin yang mengalir, bijaksana, dan terarah. Selain itu, Tjok Abi juga ingin mahasiswanya menemukan identitas sketsanya tersendiri alih-alih meniru sketsa Tjok Abi. “Saya selalu bilang begini, ‘nanti kalau saya bimbing persis tinggal jiplak saja, begitu tahun keempat kamu lulus ada 40 Tjok Abi dong,’” selorohnya. 

“Lakukan semua yang kalian pilih dan fokus pada tujuan. Kalau sudah selesai sekolah desain, harus jadi designer yang baik. Dan kedua, jangan mencontek karya orang lain karena tidak bagus. Berkreasilah sesuai kemampuan, karena kreativitas itu bisa kok digali. Ide bisa muncul dari mana saja. Dan yang ketiga, jangan pernah melewatkan sehari itu tanpa doa,” pesannya.*cr74