nusabali

Sutena 'Gantikan' Kadek Dwi di DPRD Bali

Kantongi 1.603 Suara, Martina Berhak Sundul Diana Di Dewan

  • www.nusabali.com-sutena-gantikan-kadek-dwi-di-dprd-bali

DENPASAR, NusaBali
Kasus dugaan asmara yang berujung pemecatan I Kadek Diana, 50, dan Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati, 28, oleh induk partainya dari keanggotaan Fraksi PDIP DPRD Bali 2019-2024, kemungkinan akan jadi rezeki nomplok bagi Martina Sumaryati dan I Wayan Sutena.

Martina Sumaryati berhak menggantikan Kadek Diana di DPRD Bali dengan status PAW (pengganti antar waktu), sementara Wayan Sutena bakal menggantikan Kadek Dwi Yustiawati di Dewan. Martina Sumaryati adalah Srikandi PDIP asal Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar. Dialah satu-satunya caleg PDIP yang gagal lolos ke DPRD Dapil Bali dari Dapil Gianyar dalam Pileg 2019. Kala itu, Martina yang berstatus new comer menduduki peringkat keenam di internal caleg DPRD Bali Dapil Gianyar, dengan meraih 1.603 suara.

Sedangkan 5 caleg PDIP lainnya semua lolos ke DPRD Bali Dapil Gianyar dalam Pileg 2019, masing-masing I Kadek Diana (status incumbent yang lolos denga n perolehan 91.243 suara), Ni Luh Yuniawati (new comer/raih 37.315 suara), I Made Budastra (incumbent/31.451 suara), I Made Rai Warsa (new comer/15.800 suara), dan AA Gde Agung Wira Mantara (new comer/14.362 suara).

Sesuai aturan, jika salah satu anggota Dewan terpilih harus diganti dengan status PAW karena suatu hal, maka yang berhak menggantikannya adalah caleg dengan nomor urut berikutnya yang gagal lolos dengan suara tertinggi saat Pileg. Caleg tersebut adalah Martina Sumaryati.

Sebaliknya, Wayan Sutena yang berstatus incumbent, gagal lolos ke kursi DPRD Bali dari PDIP Dapil Klungkung dalam Pileg 2019. Kala itu, politisi senior PDIP asal Desa Tegak, Kecamatan Klungkung ini menduduki peringkat tiga di internal caleg PDIP, dengan perolehan 7.367 suara.

Wayan Sutena yang kini menjabat Wakil Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (OKK) DPD PDIP Bali kalah bersaing dengan dua caleg PDIP lainnya, yakni Luh Kadek Dwi Yustiawati dan Tjokorda Gde Agung. Kadek Dwi Yustiawati, Srikandi PDIP asal Nusa Pendida, Klungkung yang berstatus caleg new comer, lolos ke DPRD Bali dengan perolehan 24.079 suara. Sedangkan Tjok Gde Agung, politisi asal Puri Agung Klungkung yang kino menjabat Wakil Sekretaris DPD PDIP Bali, lolos ke kursi legislatig dengan perolehan 9.885 suara.

Jika benar nanti dipercaya gantikan Kadek Dwi Yustiawati, maka Wayan Sutena untuk kedua kalinya secara neruntun akan kebagian rezeki nomplok: lolos ke DPRD Bali dari PDIP Dapil Klungkung dengan status PAW. Dua tahun sebelumnya, Sutena juga naik ke DPRD Bali 2018-2019 dengan status PAW, menggantikan I Ketut Mandia, yang mengundurkan diri karena maju sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup Klungkung) di Pilkada Klungkung 2018.

Sutena sendiri merupakan kader senior PDIP yang jauh sebelumnya sempat duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Klungkung 2004-2009. Kala itu, Sutena duduk di Fraksi PDIP Dapil Klungkung bersama Made Beratha Wiryadana, politisi asal Desa Persinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung. Selain itu, mantan Ketua DPC PDIP Klungkung ini juga sempat dipercaya partainya menjadi Ketua DPRD Klungkung 1999-2004.

Sutena sendiri belum mau banyak komentar terkait peluangnya maju ke DPRD Bali Dapil Klungkung dengan status PAW, untuk menggantikan Kadek Dwi Yustiawati. "Ngae-ngae dogen (ada-ada saja). Pokoknya bekerja, ngayah, dan ikhlas saja,” elak Sutena saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu (16/3).

Menurut Sutena, sekarang DPD PDIP Bali masih fokus urus masalah Kadek Diana dan Kadek Dwi Yustiawati. Dia menyebutkan, proses PAW Kadek Diana dan Kadek Dwi segera akan diproses DPD PDIP Bali ke DPP PDIP. Nantinya, DPP PDIP akan melaksanakan proses dan mekanisme ke DPRD Bali dan KPU Bali. "Jadi, jangan saya kamu wawancarai soal PAW, nanti jadi subjektif. Saya ini Ketua OKK DPD PDIP Bali. Kalau urusan organisasi, oke-lah. Kalau urusan PAW, jangan dulu," dalih Sutena.

Sementara itu, Martina Sumaryati belum diperoleh konfirmasinya terkait peluang gantikan Kadek Diana di Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Gianyar. Yang jelas, jika terjadi PAW, Martina satu-satunya caleg yang berhak menggantikan Kadek Diana di DPRD Bali, karena tak ada lagi pesaing. Sementara 5 caleg DPRD Bali lainnya di Pileg 2019, semuanya sudah lolos k legislatif.

Perilehan suara Martina dalam Pileg 2019 memang kurang meyakinkan, hanya meraih 1.603 suara. Namun, Martina dikenal sangat loyal terhadap partai. Martina juga sempat duduk di kepengurusan PAC PDIP Kecamatan Ubud. "Orangnya juga nggak neko-neko," ujar salah satu kader PDIP yang mantan anggota DPRD Gianyar, Minggu kemarin. *nat

Komentar