nusabali

Diduga Masalah Cinta, Waitress 16 Tahun Tewas Gantung Diri

  • www.nusabali.com-diduga-masalah-cinta-waitress-16-tahun-tewas-gantung-diri

Waitress yang masih di bawah umur ini diduga nekat mengakhiri hidupnya karena frustrasi karena masalah cinta.

SINGARAJA, NusaBali
Warga Banjar Dinas Melanting, Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng dihebohkan dengan peristiwa gantung diri seorang waitress di Kafe Titit, Jumat (13/3/2020) pukul 02.45 Wita.  Peritistiwa itu terjadi di depan kamar mandi mes karyawan kafe Titit. Korban AM, 16 asal Banyuwangi, Jawa Timur, ditemukan pertama kali tergantung oleh satpam kafe I Gede Subawa. Satpam Subawa yang saat itu hendak buang air kecil ke kamar mandi terkejut melihat AM tergantung menggunakan selendang hitam yang dikaitkan di kayu depan kamar mandi. Saat itu korban AM ditemukan tergantung dengan posisi ujung kaki menyentuh tanah dan sudah dalam keadaan kaku. Korban baru diturunkan setelah tim Polsek Gerokgak dan tim medis Puskesmas Gerokgak II tiba di lokasi kejadian.

Saksi Subawa yang terkejut melihat peristiwa itu langsung berteriak dan memanggil waitress kafe yang saat itu baru saja masuk kamar setelah kafe ditutup. Subawa pun langsung mencari pemilik kafe ke rumahnya untuk menyampaikan kejadian itu dan menghubungi polisi. Menurut Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya yang dikonfirmasi terpisah di Mapolres Buleleng kemarin mengatakan lima belas menit sebelumnya, korban AM sedang mengobrol dengan teman sekamarnya yang bernama Violita. Tak berselang lama, AM pun keluar kamar dan mengaku akan buang air kecil.

Namun lima belas menit berlalu AM tak kunjung kembali ke kamar dan Violita akhirnya mendengar teriakan temannya Yuli yang panik mengatakan AM gantung diri. “Dari hasil penyelidikan awal dugaan sementara karena frustrasi, dari pemeriksaan tim medis Puskesmas Gerokgak II menyatakan korban memang murni gantung diri, tidak ada tanda kekerasan dan ditemukan bekas jeratan di leher,” ucap Iptu Sumarjaya.

Sementara itu dari hasil penyelidikan korban AM disebut baru bekerja sebulan sebagai waitress di kafe Titit. Terkait kondisi korban yang masih di bawah umur dan bekerja di tempat hiburan malam disebut Iptu Sumarjaya akan dilakukan penyelidikan dan pendalaman kasus kembali. Termasuk melakukan pengecekan kepada pengusaha hiburan malam yang mempekerjakan anak di bawah umur dalam usahanya. “Kalau nanti terbukti dan didukung bukti cukup bisa saja diproses hukum. Sayangnya korban sudah meninggal, sehingga sulit cari keterangan siapa yang ajak ke sana, dipekerjakan sebagai apa, apakah ada perjanjian kerja,” jelas dia. Dari peristiwa yang terjadi polisi pun mengharapkan aparat desa berperan aktif untuk memnatau warga pendatang yang tinggal di daerahnya. Sehingga dapat dilakukan antisipasi dini dan penanganan jika ada unsur pelanggaran.

Polisi juga masih melakukan pendalaman kasus untuk mengungkap motif pasti di balik kematian AM. “Kalau memang ada unsur lain yang ditemukan nanti yang berkaitan dengan peristiwa ini pasti akan ditindaklanjuti,” tegas Iptu Sumarjaya.  Jenazah korban hingga sore kemarin masih dititipkan di RSUD Buleleng usai dilakukan visum. Polisi pun masih menunggu pihak keluarga untuk pemulangan jenazah ke daerah asalnya.*k23

Komentar