nusabali

Koster Ancam Gusur Pejabat Tak Maksimal

  • www.nusabali.com-koster-ancam-gusur-pejabat-tak-maksimal

DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster mengeluarkan statement keras saat rapat paripurna DPRD Bali di Ruang Sidang Utama Gedung Dewan, Niti Mandala Denpasar, Jumat (13/3) siang.

Gubernur Koster ancam berangus pejabat lingkup Pemprov Bali yang kinerjanya tidak maksimal. Dalam sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama (dari Fraksi PDIP), Jumat kemarin, Gubernur Koster awalnya membeber sejumlah kebijakan yang membuat banyak pejabat ketar-ketir. Dimulai dengan pergantian Direksi Perusda Provinsi Bali.

"Saya nggak usah sebut orangnya. Begitu saya naik jadi Gubernur Bali (6 September 2018, Red), saya lihat Perusda itu bukannya memberikan kontribusi, tapi justru menggerogoti keuangan daerah. Ya ampun, itu dibiarkan terjadi. Kasihan APBD kita ngasi Perusda modal," tandas Koster dalam rapat paripurna yang dihadiri Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry (Fraksi Golkar), Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Suyasa (Fraksi Gerindra), dan Wakil Ketua DPRD Bali Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati (Fraksi Demokrat), jajaran pejabat Eselon II Pemprov Bali, dan perwakilan Forkompimda itu.

Koster mengaku sempat diprotes sang Direksi Perusda Bali atas kebijakannya menggusur yang bersangkutan. "Saya ganti orangnya, eh malah protes. Itu sudah untung tidak saya bawa ke pengadilan orangnya. Saya nggak peduli dah. Masa Perusda itu minta anggaran Rp 2,5 miliar, malah rugi dan utang sana sini? Gila nggak?" jelas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Nah, contoh penggusuran direksi Perusda Bali ini ditekankan Koster kepada pejabat Pemprov Bali yang tersebar di 41 OPD. Artinya, kebijakan yang sama akan diberlakukan Gubernur Koster kepada pimpinan 41 OPD lingkup Pemprov Bali.

“Yang tidak memenuhi target kinerja, ya sudah diganti saja. Apalagi, tunjangan mereka sudah saya naikkan. Harusnya, kinerja semakin bagus dong. Saya punya kriteria dan penilaian terhadap kinerja OPD," tegas Koster.

"Kasus Perusda Bali harus menjadi contoh pejabat OPD. Saya sampai malu terus minta anggaran kepada DPRD Bali. Yang masalah begini pasti nggak akan saya kasi ruang lagi, bikin rusak saja," lanjut mantan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali ini, hingga membuat peserta sidang paripurna kemarin terdiam.

Sementara itu, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama langsung memberikan dukungan kepada Gubernur Koster, yang warning akan berangus pejabat lelet. “Kita di DPRD Bali sepakat dan kasi dukungan buat Pak Gubernur. Karena Perusda Bali begitu, ya sudah ganti direksi nggak apa-apa," sergah Adi Wiryatama.

Bahkan, politisi senior PDIP mantan Bupati Tabanan dua kali periode ini mengeluarkan statement lebih ekstrem lagi. Kalau Perusda memang bikin rugi terus, ya ditutup saja. "Kalau memang terus buat rugi, ya sudah tutup saja itu Perusda," tegas

Ketua Dewan Pertimbangan Daerah (Depperda) PDIP Bali ini. Menurut Adi Wiryatama, seluruh pejabat OPD lingkup Pemprov Bali diharapkan ikut maksimalkan kinerja untuk mempercepat pembangunan dan mewujudkan program Nangun Sat Kerthi Loka Bali. "DPRD Bali akan maksimal dan all out kawal program Pemprov Bali," papar Adi Wiryatama yang notebene ayah dari Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti ini. *nat

Komentar