nusabali

Pemerintah Diminta Tidak 'Tutup Mata'

Banjir Kerap Landa Jalan Kenyeri dan Kecubung

  • www.nusabali.com-pemerintah-diminta-tidak-tutup-mata

“Ini sudah bertahun-tahun, dan saya bolak baik ke Dinas PUPR, katanya segera ditangani, kenyataan sampai sekarang masih belum ada tindakan” (Kepala Desa Sumerta Kaja, I Gusti Ngurah Mayun)

DENPASAR, NusaBali

Pemerintah Kota Denpasar diminta tidak 'tutup mata' terhadap genangan air atau banjir yang terus melanda di kawasan Desa Sumerta Kaja, khususnya di Jalan Kenyeri dan Jalan Kecubung yang menjadi titik genangan paling parah. Pemerintah diminta serius terhadap kondisi yang sangat mengganggu aktifitas masyarakat ini.

Kepala Desa Sumerta Kaja, I Gusti Ngurah Mayun, Kamis (12/3) mengungkapkan, genangan air yang terjadi di Jalan Kenyeri dan Jalan Kecubung sudah terjadi bertahun-tahun. Setiap musim penghujan, menurut Ngurah Mayun, ketinggian air bisa mencapai 60 centimeter, atau selutut orang dewasa.

Ngurah Mayun mengaku, pihaknya sudah berkali-kali melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar untuk melakukan penanganan, namun usaha tersebut hanya sekedar mendapatkan respon akan segera dilakukan proses penanganan. "Ini sudah bertahun-tahun, dan saya bolak baik ke Dinas PUPR, katanya segera ditangani, kenyataan sampai sekarang masih belum ada tindakan," ungkapnya.

Kata Ngurah Mayun, sebelum trotoar rapi seperti saat ini, air lebih lancar dan tidak sampai menimbulkan genangan. Namun, setelah ditata rapi bukannya rapi dengan drainasenya namun malah menimbulkan masalah genangan. Bagaimana tidak, kata Ngurah Mayun, saluran drainase tidak memiliki sodetan, karena saluran drainase hanya bolak-balik di sana saja tidak ada pembuangan ke sungai.

Jika air pada drainase sebelah timur penuh maka akan menuju ke drainase sebelah baratnya, dan drainase di sebelah barat jalan tidak bisa menampung air karena terlalu penuh. Akibatnya, yang ditimbulkan genangan yang cukup tinggi, terutama saat hujan deras. "Ditambah di Jalan Kecubung itu sungainya kurang dikeruk. Dan yang di Kenyeri harusnya ada penggelontoran ke Tukad Guming. Pemerintah jangan 'tutup mata' dan jangan juga 'cuci tangan' lempar kesana kemari," katanya.

Dia berharap, pemerintah benar-benar memperhatikan kawasan tersebut agar tidak terus terjadi genangan setiap musim penghujan. "Segeralah diperbaiki, masyarakat kami sudah geram ini. Tidak pernah direspon dengan baik, Provinsi ataupun Dinas PUPR Kota Denpasar jangan lagi lah lempar-lempar tanggung jawab," ujarnya.

Sementara dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas PUPR Kota Denpasar, I Nyoman Ngurah Jimmy Sidharta mengungkapkan, genangan yang terjadi di kawasan Jalan Kenyeri dan Jalan Kecubung merupakan imbas dari saluran drainase di Jalan WR Supratman yang kurang bagus. Namun, yang jadi permasalahan, kata dia, wilayah itu merupakan kawasan yang ditangani pihak Pemprov Bali.

Kata Ngurah Jimmy, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi untuk segera ditangani karena sudah terjadi bertahun-tahun. "Itu wilayah provinsi, kami sudah terus berkoordinasi. Mereka bilang segera ditindaklanjuti, kami akan terus follow up sampai ditangani soalnya imbasnya ke Jalan Kota Denpasar," katanya. *mis

Komentar