nusabali

Dosen STKIP Juara Ngripta Puisi Mabasa Bali

  • www.nusabali.com-dosen-stkip-juara-ngripta-puisi-mabasa-bali

AMLAPURA, NusaBali
Dosen STKIP Hindu Amlapura, I Putu Suweka Oka Sugiharta, juara Ngripta Puisi Mabasa Bali Kabupaten Karangasem serangkaian Bulan Bahasa Bali tahun 2020.

Lomba ngripta puisi mabasa Bali ini digelar Komunitas Literasi Karangasem. Wimbakara ini diikuti 39 peserta. Karya para peserta dinilai IDK Raka Kusuma, Komang Berata, dan Wayan Jatiyasa.

Ketua Panitia, I Nyoman Agus Sudipta mengatakan puisi ‘Karang Pangidamané Jani’ karya I Putu Suweka Oka Sugiharta ditetapkan sebagai jayanti atau pemenang. Ini merupakan juara pertama yang kedua kalinya bagi dosen STKIP Hindu Amlapura ini. Sebab pada wimbakara nyurat puisi Bali serangkaian Bulan Bahasa Bali tingkat provinsi, Putu Suweka juga menjadi jayanti.

Nyoman Agus Sudipta berharap, pelestarian bahasa dan  aksara Bali tidak sebatas dalam bentuk lomba. Namun lahir kesadaran krama Bali untuk lebih sering menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa pergaulan. Pemenang Gerip Maurip Pustaka Ekpresi ini menambahkan, lomba cipta puisi Bali merupakan langkah awal yang dilakukan Komunitas Literasi Karangasem bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan  Karangasem dalam upaya pelestarian bahasa Bali. “Tujuannya menumbuhkan serta merangsang kesadaran untuk mencintai dan mau belajar menggunakan bahasa Bali,” jelas penulis kumpulan cerpen ‘Ngrebutin Abu’ ini.

Sementara Putu Suweka Oka Sugiharta mengaku sebagai penulis buku, jurnal, artikel, dan esai. “Menulis puisi bahasa Bali sebenarnya baru memulai,” ungkap dosen dan penekun spiritual ini merendah. Putu Suweka Oka Sugiharta tamat S1 IHDN tahun 2015 dan pascasarjana IHDN Denpasar tahun 2017 dengan predikat cumlaude. Mengaku ikut lomba bukanlah termotivasi untuk meraih juara, hanya dilandasi  atas tanggungjawab moral sekaligus kultural sebagai anak Bali. “Saya bangga jadi anak Karangasem. Saya pantau di kesusastraan Bali modern, Karangasem termasuk diperhitungkan. Banyak karya-karya pengawi Karangasem punya ciri khas yang unik,” ungkap dosen IHDN Denpasar kelahiran 9 Juni 1992 ini. *k16

Komentar