nusabali

Ogoh-ogoh di Banjar Batannyuh Digondol Maling

  • www.nusabali.com-ogoh-ogoh-di-banjar-batannyuh-digondol-maling

DENPASAR, NusaBali
Ogoh-ogoh ‘Wisnu’ kreasi Sekaa Teruna (ST) Eka Dharma Suwitra di Banjar Batannyuh, Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, Denpasar raib digondol maling.

Satu dari tiga ogoh-ogoh dengan tema ‘Boma Pralaya’ itu diduga terjadi, pada Selasa (10/3) dinihari sekitar pukul 02.40 Wita. Ditemui di Bale Banjar Batannyuh, kemarin siang Ketua ST Eka Dharma Suwitra, Kadek Guna Dwipayana, mengatakan dirinya bersama rekan-rekannya pulang ke rumah dari bale banjar, Selasa dinihari sekitar pukul 02.00 Wita. Saat itu tiga ogoh-ogoh yang dalam tahap penyelesaian itu ditinggal tanpa penjagaan.

Sekitar pukul 09.00 Wita kemarin barulah ogoh-ogoh senilai Rp 3 jutaan yang dikerjakan sejak Januari 2020 itu diketahui hilang. Petugas kebersihan menceritakan sekitar pukul 06.00 Wita saat memulai aktivitasnya, gerbang bale banjar dalam keadaan terbuka. “Gerbang ini memang tidak pernah digembok. Tidak digembok karena orang masuk keluar untuk bersembahyang,” tuturnya.

Untuk mengetahui kejelasan terkait hilangnya ogoh-ogoh yang telah didaftarkan mengikuti lomba di Kota Denpasar itu mereka cek CCTV di sekitar bale banjar tersebut. Sekitar pukul 02.40 Wita segerombolan anak muda berjumlah sekitar 6 orang terlihat keluar dari dalam bale banjar. Orang-orang itu membawa kabur ogoh-ogoh seberat 3 kilogram itu ke arah selatan menggunakan sepeda motor.

“Ogoh-ogoh itu kami buat sejak awal Januari. Ogoh-ogoh yang hilang itu telah didaftarkan ikut lomba di Kota Denpasar. H-9 penilaian malah salah satunya hilang. Kami menduga ini adalah persaingan. Karena hadiah perlombaan itu besar, yakni Rp 25 juta,” tutur Dwipayana.

Dwipayana menduga segerombolan anak muda itu adalah orang-orang yang ingin menjatuhkan mereka. Karena ogoh-ogoh tersebut merupakan ogoh-ogoh yang diperlombakan. “Ada tiga ogoh-ogoh yang kita buat sesuai dengan tema yang kami angkat, yakni Wisnu, Garuda, dan Raksasa. Tinggal 9 hari mau dinilai oleh tim penilai,” bebernya.

Tak patah semangat dengan kejadian itu, pada pagi hari kemarin para pemuda di banjar tersebut kembali berkumpul dan langsung membuat ogoh-ogoh yang baru sebagai pengganti yang hilang. Sementara terkait peristiwa kehilangan itu sudah dilaporkan ke Polsek Denpasar Barat.

“Kami hari ini langsung buat ogoh-ogoh yang baru. Dugaan saya yang nyuri itu adalah orang yang iri. Sebab kalau mereka niat mencuri kenapa tidak nyuri gamelan, kan itu lebih mahal. Selain itu ada banyak barang berharga di bale banjar ini kenapa tidak itu yang diambil?,” tanya Dwipayana.

Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat, Iptu Yoga Aji Sekar, mengatakan sudah menerima laporan korban (ST Eka Dharma Suwitra). Polsek Denpasar Barat masih melakukan penyelidikan. “Kami sudah menerima laporan itu. Saat ini kami melakukan penyelidikan,” tutur Iptu Yoga singkat. *pol

Komentar