nusabali

Kerabat Dirut Perumda Tirta Hita Tewas Mengambang di Sungai

  • www.nusabali.com-kerabat-dirut-perumda-tirta-hita-tewas-mengambang-di-sungai

Diduga penyakit epilepsinya kambuh, Nyoman Sr Asih terjatuh ke dalam sungai saat mengumpulkan barang bekas.

SINGARAJA, NusaBali

Setelah dua hari menghilang, Nyoman Sri Asih, 57,  ditemukan tewas di sungai tak jauh dari tempat tinggalnya, Senin (9/3/2020) pukul 08.30 Wita. Warga  Lingkungan/Kelurahan/Kecamatan Sukasada ini diduga tewas setelah penyakit epilepsinya kambuh dan langsung terjatuh ke dalam air sungai yang membentang memisahkan Lingkungan Sukasada dengan Lingkungan Bakung.

Keluarga Sri Asih yang sudah melakukan pencarian sejak Sabtu (7/3/2020) malam hingga Minggu (8/3/2020) malam akhinya memutuskan untuk menelepon tim SAR untuk membantu pencarian pada Senin (9/3/2020) pagi kemarin. Korban yang juga masih kerabat Dirut Perumda Tirta Hita Buleleng, I Made Lestariana, saat ditemui di sekitar lokasi pencarian di sungai, mengatakan korban Sri Asih terakhir kali pamit dengan keluarganya pada Sabtu (7/3/2020) sekitar pukul 11.00 Wita.

Korban kesehariannya memang mencari dan mengumpulkan rombeng (barang bekas) untuk dijualnya kembali. Namun Sri Asih yang biasanya pulang paling lambat pukul 18.00 Wita tak kunjung datang. Keluargnya mulai curiga lantaran Sri Asih memiliki riwayat epilepsi. “Setelah Sabtu jam delapan malam tak ada datang, keluarga mulai mencari di daerah yang memang sering didatangi bibi saya cari sampah plastik. Tetapi tidak ditemukan. Lalu Minggu pagi lanjutkan mencari, sudah sempat cari di sungai ini tetapi tidak ketemu, hingga hari ini minta bantuan Basarnas,” ucap Lestariana.

Sebelumnya keluarga korban Sri Asih memang mendapatkan informasi dari warga sempat menemukan korban menyeberang jalan dan menuju ke sungai pemisah Lingkungan Sukasada dengan Lingkungan Bakung. Warga yang mendapati Sri Asih di pinggir tebing sungai mengumpulkan sampah plastik sempat ditegur untuk hati-hati agar tidak sampai jatuh ke sungai.

Laporan keluarga korban kemudian langsung diterima Pos SAR Buleleng yang kemudian melakukan pencarian bersama Tim Gabungan. Tim SAR didampingi personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Polsek Sukasada, PMI Buleleng, Radio SAR, Babinsa dan masyarakat setempat mulai menyusuri sungai sekitar pukul 06.00 Wita.

Tak terselang lama, sekitar pukul 08.30 Wita berjarak satu kilometer dari lokasi dilihatnya korban terakhir oleh masyarakat setempat, Tim Gabungan mendapati korban dalam kondisi telungkup dan mengambang di antara kubangan air. Saat ditemukan kondisi air sungai yang tak lebih dari dua meter itu tidak terlalu dalam hanya setinggi betis orang dewasa sekitar 15 meter di bawah jurang.

Mayat korban kemudian langsung dievakuasi saat sudah dalam keadaan meninggal dunia, dan diangkut ke RSUD Buleleng menggunakan mobil ambulans PMI Buleleng, sambil menunggu hari baik upacara penguburannya. Kepala Pos SAR Buleleng, Dewa Putu Hendri Gunawan ditemui di lokasi mengatakan saat ditemukan dan dievakuasi memang sudah dalam keadaan meninggal dunia. “Kami tadi turun dari titik terakhir kali korban dilihat masyaraat kemudian menyusuri bagian bawah tebing ke arah utara melewati dinding tebing juga, saat ditemukan di tengah-tengah aliran sungai di sampingnya ada kubangan air,” jelas Hendri.

Sementara itu Kapolsek Sukasada, Kompol I Nyoman Landung dengan dikonfirmasi terpisah kasus temuan orang hilang ini masih dalam proses penyelidikan. Kepolisian juga akan mencocokkan keterangan keluarga dan saksi-saksi dengan kondisi di lokasi kejadian saat ditemukan. Termasuk mencocokkan juga dengan riwayat penyakit epilepsi yang diderita korban. “Sementara baru pengumpulan data dan keterangan pihak keluarga, selanjutnya tetap kami lakukan penyelidikan meski ada riwayat epilepsi,” ungkap Kompol Landung.*k23

Komentar