nusabali

Bendesa Cempaga Imbau Buat Ogoh-ogoh Ramah Lingkungan

  • www.nusabali.com-bendesa-cempaga-imbau-buat-ogoh-ogoh-ramah-lingkungan

BANGLI, NusaBali
Desa Adat Cempaga, Kelurahan Cempaga, Kecamatan/Kabupaten Bangli akan menggelar parade ogoh-ogoh pada Hari Pengrupukan atau H-1 Hari Raya Nyepi, Selasa (24/3).

Peserta parade diimbau membuat ogoh-ogoh ramah lingkungan, tanpa plastik dan styrofoam. Peserta parade yakni sekaa teruna dari tujuh banjar adat se-Desa Adat Cempaga.  Bendesa Adat Cempaga, I Wayan Nyepek mengatakan, ada tujuh banjar adat di Desa Adat Cempaga yakni Banjar Adat Gunaksa, Banjar Adat Cempaga, Banjar Adat Pakuwon, Banjar Adat Pande, Banjar Adat Brahmana Bukit, Banjar Adat Brahmana Pande, dan  Banjar Adat Puri Bukit. Parade digelar pada Hari Pangrupukan atau H-1 Hari Raya Nyepi. “Peserta parade kumpul di jaba Pura Kehen. Nantinya beriringan melewati rute yang telah ditentukan,” jelas Wayan Nyepek, Minggu (8/3).

Wayan Nyepek mengatakan, Desa Adat Cempaga rutin menggelar parade ogoh-ogoh. Kegiatan ini sebagai wadah menyalurkan kreatifitas seni generasi muda. “Kegiatan ini juga bertujuan memupuk rasa persaudaraan dan kebersamaan generasi muda antar banjar,” ungkap Wayan Nyepek. Ditegaskan, sekaa teruna diingatkan tidak menggunakan styrofoam dan bahan plastik untuk ogoh-ogoh. Pembuatan ogoh-ogoh ramah lingkungan sesuai Peraturan Gubernur Nomor 97 tahun 2018 tentang pembatasan timbunan plastik.

Bendesa Adat Cempaga juga mengimbau sekaa teruna tidak menenggak minuman beralkohol mengarak ogoh-ogoh. Pengamanan parade melibatakan pecalang dari masing-masing banjar adat. Tahun ini ST Surya Dharma, Banjar Brahmana Pande membuat ogoh-ogoh ‘Ki Tampak Meles’. Ketua ST Surya Dharma, Ida Bagus Gde Narasuara menegaskan, pembuataan ogoh- ogoh tanpa menggunakan bahan dari plastik dan styrofoam. Hanya ulatan bambu, kertas Koran, dan kertas tisu. “Pembuatan dimulai awal bulan Februari. Sebelum Pengrupukan pengerjaan ogoh-ogoh sudah tuntas,” tegas Ida Bagus Gde Narasuara. *esa

Komentar