nusabali

Bamsoet Sosialisasi 4 Pilar di Lapangan Tembak

  • www.nusabali.com-bamsoet-sosialisasi-4-pilar-di-lapangan-tembak

Sosialisasi Empar Pilar tak lepas dari peranan Ketua MPR RI 2009–2014 almarhum Taufik Kiemas yang ingin kembali kepada ajaran Bung Karno melalui Empat Pilar.

JAKARTA, NusaBali
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR RI yakni Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika kepada para pecinta olahraga menembak. Menurut Bamsoet, dicabutnya Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), dibubarkannya Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7), serta dihapusnya mata pelajaran Pancasila di sekolah membuat tafsir Pancasila diserahkan kepada pasar bebas, karena sekolah tidak wajib mengajarkannya.

“Hal tersebut menyebabkan setiap orang atau kelompok bebas menafsirkan Pancasila,” kata Bamsoet saat sambutan di Kejuaraan Tembak Reaksi Cepat Internasional Practical Shooting Confederation (IPSC) Level III Legislator Championship 2020 di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Sabtu (7/3).

Hasilnya, lanjut Bamsoet, 63 persen guru intoleran terhadap ajaran agama lain, tiga persen anggota TNI/Polri terpapar ekstrimisme, tujuh kampus terpapar ekstrimisme, 36,5 persen mahasiswa Islam setuju khilafah, dan 19, 4 persen PNS tidak setuju Pancasila. Untuk itu sosialisasi Empat Pilar perlu dilakukan.

Sosialisasi Empar Pilar dilaksanakan tak lepas dari peranan Ketua MPR RI masa bakti 2009-2014 almarhum Taufik Kiemas yang ingin kembali kepada ajaran Bung Karno melalui Empat Pilar. Empat Pilar pun bisa disosialisasikan dalam berbagai kegiatan, salah satunya lewat kejuaraan menembak.

“MPR RI terus memperkaya metode dalam melakukan pendekatan dan sosialisasi Empat Pilar. Antara lain melalui kejuaraan ini agar lebih mendekatkan diri kepada para penembak. Lewat kegiatan ini pula, kami menyegarkan kembali memori kita mengenai kebangsaan,” kata politisi dari Golkar ini.

Menurut Bamsoet, berbagai ancaman seperti radikalisme harus diwaspadai. Apalagi Indonesia saat ini adalah negeri yang damai sehingga jangan sampai seperti negara-negara lain yang terpecah. Terjadinya perpecahan bukan hanya menimpa satu atau dua kelompok. Melainkan membuat semua masyarakat ikut menderita. Perpecahan juga bisa membuat bangsa rusak. Oleh karena itu, perlu kesadaran menjaga toleransi dan persatuan serta keutuhan bangsa dan negara. “Dengan Pancasila pula, negara kita bersatu,” tandas Bamsoet.

“Melalui kejuaraan ini, MPR RI sekaligus mengajak seluruh elemen bangsa merenungi perjalanan 22 tahun reformasi. Tidak ada yang salah dengan reformasi, namun bukan berarti kita boleh berpuas diri dan tak melalukan evaluasi perbaikan. Karena memperbaiki kehidupan bangsa merupakan upaya berkelanjutan yang tak boleh berhenti di tengah jalan,” ujar Bamsoet, mantan Ketua Komisi III DPR RI.

Sebagai Penasihat PB Perbakin, Bamsoet memaparkan penyelenggaraan kejuaraan ini sekaligus menjadi wujud nyata dukungan moral MPR RI bagi kemajuan cabang olahraga menembak, yang selama ini memang telah menunjukkan prestasi membanggakan. Seperti di ajang kejuaraan internasional SEA Games 2019 di Filipina, Indonesia tampil sebagai juara umum.

“Di tahun yang sama, Kontingen TNI Angkatan Darat juga menorehkan prestasi gemilang sebagai juara umum untuk ke-12 kalinya secara beruntun di ajang kejuaraan menembak Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2019. Yang lebih membanggakan, kontingen Indonesia menggunakan senjata produksi dalam negeri, yakni PT Pindad,” kata Bamsoet. *k22

Komentar