nusabali

Koster Berharap Dukungan Penuh PSSI

Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Janjikan Anggaran Pendukung

  • www.nusabali.com-koster-berharap-dukungan-penuh-pssi

Kemarin Ketum PSSI, Mochamad Iriawan lakukan inspeksi ke kandidat Stadion Utama Piala Dunia U-20, yakni Stadion Dipta Gianyar dan stadion pendukung.

GIANYAR, NusaBali

Gubernur Bali, Wayan Koster, berharap Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan, mendukung penuh Bali sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021. Gubernur Koster pun berjanji akan memberikan support anggaran dari APBD untuk mempersiapkan dan melengkapi berbagai fasilitas pendukung, baik di stadion utama, yakni Stadion Kapten I Wayan Dipta di Desa Buruan, Gianyar maupun stadion pendukung.

"Kami akui tidak mendapat informasi awal soal Piala Dunia U-20 tahun 2021. Makanya tidak ada alokasi dana di APBD Induk 2020, sehingga tidak punya ruang dari sisi support anggaran. Tapi nanti kami siapkan di APBD Perubahan 2020 atau APBD induk 2021," tegas Gubernur Koster dalam pertemuan dengan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule usai kegiatan inspeksi Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar dan stadion-stadion pendukung di Bali United Café, Sabtu (7/3).

Untuk itu PSSI agar mempertimbangkan dan memberikan keputusan, karena kompetisi ini bukan main-main. Gubernur Koster berharap pertemuan ini sebagai hari baik. Secara khusus terkait kedatangan Ketua Umum PSSI ke Bali, memang dia ingin sendiri menyambutnya, sebab hendak berbicara langsung agar mendapatkan support sebagai destinasi dunia di bidang olahraga, khususnya sepakbola.

"Kami memang berupaya mengembangkan olahraga, dan yang paling populer adalah olahraga sepakbola. Soal pengembangan destinasi wisata di bidang olahraga ini ibarat mimpi dan hari ini bisa ketemu langsung. Yang jelas ini sebagai harapan publik di Bali agar dipilih sebagai venue Piala Dunia," kata Gubernur Koster. Dibandingkan dengan daerah lain, Bali memang diakui masih kurang dari sisi fasilitas dan infrastruktur olahraga sepakbola. Namun pemerintah berkomitmen mengembangkan sport tourism di Bali. Apalagi nama Bali sudah sangat terkenal di luar sana.

"Kami berharap PSSI memberikan dukungan untuk Bali. Dan, konskuensinya memang perbaikan fasilitas utama Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar. Stadion ini bisa dikembangkan menjadi lebih representatif dan layak sebagai penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tahun 2021," ungkap Koster. Dengan dipilih sebagai host Piala Dunia memang tidak hanya memajukan olahraga, tapi menunjang pariwisata di Bali. Olahraganya lebih maju, pariwisata berkembang dan ekonomi akan dapat tumbuh.

Menanggapi Gubernur Koster, Ketua Umum PSSI Pusat, Mochamad Iriawan, mengakui sudah sering datang ke Bali, termasuk ke Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar. Apalagi sekarang ada perubahan soal tempat duduk yang sudah banyak single sheat mencapai 8.000 tempat duduk. Iriawan pun menilai Stadion I Wayan Dipta layak untuk menggelar event sepak bola internasional.

Tahun lalu stadion berkapasitas 25 ribu penonton ini digunakan timnas senior menjamu Vietnam pada lanjutan Pra Piala Dunia 2022 serta ujicoba timnas U-23 melawan Iran. Selain itu, Bali United pun kerap menggunakannya dalam ajang Piala AFC.

Namun Ketum PSSI yang akrab disapa Iwan Bule ini menegaskan soal penetapan venue Piala Dunia U-20 tahun 2021 tentu sesuai penilaian FIFA. FIFA sendiri berencana akan hadir ke Indonesia pada 12 Maret ini. Namun dengan adanya kasus merebaknya virus Corona akhirnya kedatangan mereka ke Indonesia ditunda. Rencananya FIFA akan hadir sekitar 2-3 hari untuk kembali melihat kesiapan stadion. Hanya saja terkendala merebaknya virus Corona.

"Yang jelas kami akan kirim dokumen bidding lagi. Dari 10 stadion yang kami ajukan agar segera ditetapkan menjadi 6 stadion untuk venue Piala Dunia. Jika sudah resmi kan bisa langsung proses pembangunan," tegas mantan Penjabat Gubernur Jawa Barat ini.

"Infrastruktur untuk Bali kami akui kurang dari yang lainnya. Tapi wisatawannya lebih banyak datang ke Bali. Peluangnya nanti kita lihat saja. Jika sudah terpilih kan masih ada waktu memaksimalkan anggaran melalui APBN," tegas Iwan Bule. Kalau revitalisasi kecil tentu tidak memakan waktu yang lama, termasuk infrastuktur juga pertimbangannya. "Kalau terpilih kan infrastruktur harus mengikuti," tegas mantan Kapolda Metro Jaya, Jakarta yang berpangkat Komjen Polisi ini. Jika nantinya Bali ditetapkan sebagai host Piala Dunia U-20 tahun 2020, dia berharap Gubernur Bali, Wayan Koster ikut membantu segala kebutuhan yang diperlukan.

"Pemerintah harus merespon juga selaku tuan rumah Piala Dunia. Semoga ada jalan agar Bali dipilih selaku tuan rumah Piala Dunia," papar Iwan Bule. Sedangkan Sekum Asprov PSSI Bali, Dewa Made Teges Wirawan, dalam laporannya menegaskan memang banyak opsi sebagai tempat latihan untuk tim peserta Piala Dunia U-20. Soal kekurangan dan kelebihannya memang telah dikantongi. Termasuk soal akses parkir dan kondisi stadion, seperti kondisi rumput, tanpa ada drainase, kondisi atap stadion yang rusak, akses menuju stadion yang sulit dijangkau, termasuk aksesnya macet. Stadion yang direkomendasikan sendiri, yakni Stadion Utama, Stadion Kapten Wayan Dipta Gianyar, dan untuk stadion penunjang, yaitu Stadion I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Stadion Kompyang Sujana Denpasar, Lapangan Kapten Japa Denpasar, Stadion Gelora Tri Sakti Legian dan Stadion Samudera Kuta Badung. "Itu sejumlah Stadion penunjang yang direkomendasikan," jelas Dewa Teges. Meski direkomendasikan sebagai Stadion penunjang host Piala Dunia U-20 tahun 2021, namun
masih banyak catatan pada kesiapan stadion tersebut.

Pantauan NusaBali, Ketum PSSI Pusat, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule didampingi Ketua Asprov PSSI Bali, Ketut Suardana, melakukan inspeksi pada Sabtu kemarin sekitar pukul 16.00 Wita ke kandidat Stadion Utama Piala Dunia U-20, yakni Stadion Kapten Wayan Dipta Gianyar. Rombongan PSSI Pusat ini disambut langsung Gubernur Bali, Wayan Koster didampingi Wabup Gianyar, Anak Agung Gde Mayun serta owner Bali United, Yabes Tanuri.

Sebelum melakukan inspeksi ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, perwakilan pengurus PSSI Pusat terlebih dulu melakukan inspeksi ke stadion pendukung. Dimulai dari inspeksi ke Stadion Samudera Kuta, Badung, Stadion Tri Sakti Legian, Badung, Stadion Kompyang Sujana Denpasar, Stadion I Gusti Ngurah Rai Denpasar, dan Lapangan Kapten Japa Denpasar. Total ada 6 stadion dikunjungi perwakilan pengurus PSSI Pusat, termasuk Stadion Utama. Perwakilan pengurus PSSI Pusat diantaranya Staf Khusus Ketua Umum PSSI, Untung Waluyo, dan Nugroho juga didampingi sejumlah pengurus PSSI Bali, seperti Sekum Asprov PSSI Bali, Dewa Made Teges Wirawan, dan Direktur Kompetisi Gede Made Anom Prenatha.

Sebelum meninjau Stadion Kapten I Wayan Dipta, dalam sebulan ini Ketum PSSI Pusat, Mochamad Iriawan telah menginspeksi Stadion Jalak Harupat Soreang, Bandung, Stadion Mandala Krida Jogjakarta, Stadion Manahan Solo, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Stadion Utama Riau, Pekanbaru, Stadion Pakansari Bogor, Stadion Wibawa Mukti Cikarang, Stadion Patriot Bekasi, dan Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan Jakarta. *dek

Komentar