nusabali

Disnaker Imbau Pengusaha Tidak Mem-PHK

Disdik : Sementara, Jabat Tangan Siswa – Guru Hentikan

  • www.nusabali.com-disnaker-imbau-pengusaha-tidak-mem-phk

GIANYAR, NusaBali
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Gianyar AA Dalem Jagadhita mengimbau para pengusaha dan perusahaan tidak mem-PHK karyawan.

Imbauan ini menyikapi dampak merebaknya wabah Corona hingga menurunkan kunjungan wisatawan ke Gianyar.  “Mungkin, salah satu alternatifnya bisa dengan mengurangi jam kerja, asal tidak mem-PHK,” harap Jagadhita. Kada dia, Disnaker Gianyar sampai Kamis (5/3) belum mendapatkan data, berapa perusahaan sudah merumahkan karyawan. “Belum ada informasi perusahaan yang merumahkan karyawan,” jelas Jagadhita.

Dikatakannya, sampai saat ini kondisi usaha pariwisata masih berjalan normal. Menyikapi persoalan tersebut, dia mengaku akan berkoordinasi dengan serikat dan perhimpunan pariwisata. Dari pertemuan ini agar pekerja-pekerja pariwisata masih mendapat harapan bisa bekerja kembali di sektor pariwisata ketika kondisi pariwisata kembali normal.

Salah satu pengusaha akomodasi perhotelan dan villa di Pejeng Kaja menyebutkan pada salah satu villanya memperkerjakan 27 karyawan. “Sampai saat ini belum ada yang dirumahkan. Cuma kami ambil kebijakan dengan memperkerjakan karyawan 14 hari sebulan, yang semula 28 hari,” terang pengusaha yang enggan namanya dikorankan.

Sementara itu, guna menciptakan suasana belajar mengajar yang nyaman dan tenang, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Gianyar Wayan Sadra,

mengimbau agar sekolah di Gianyar tidak panik menyikapi merebaknya virus corona.  Imbauan itu berkaitan dengan wabah virus corona di Indonesia dan membuat orangtua siswa mulai was-was. ‘’Untuk jabat tangan antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru, menurut Sadra, bisa dihentikan sementara, sampai kondisi normal,’’jelas pejabat eseloan 2 asal Nusa Penida, Klungkung ini, Kamis (5/3).

Dia minta agar kasek dan guru memantau penuh siswa di kelasnya. Saat ini musim hujan, bisa saja demam dan flu terjadi karena masa pancaroba, perubahan musim dari kemarau ke hujan. "Penanganannya jangan berlebihan, justru penanganan berlebihan membuat panik dan kondisi yang sakit nanti menjadi shock dan drop," ujarnya.

Kata dia, siswa di Gianyar baik SD, SMP, SMA/SMK tidak heterogen seperti di kota besar, sehingga kekhawatiran tidak perlu berlebihan. Dia menyarankan untuk sementara siswa tidak melakukan kegiatan di tempat keramaian. "Intinya jangan panik, terus jabat tangan cium tangan dihentikan sementara dan bila ada yang sakit agar penanganannya jangan berlebihan," pintanya. *nvi

Komentar