nusabali

Krama Sega Kesulitan Buang Beringin 3 Ton

  • www.nusabali.com-krama-sega-kesulitan-buang-beringin-3-ton

Bendesa Adat Sega I Komang Oka juga mengaku belum menemukan solusi untuk membuang batang beringin yang begitu banyak.

AMLAPURA, NusaBali

Krama Banjar Sega, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem, kesulitan untuk membuang batang kayu beringin yang roboh, Senin (2/3), menimpa empat pura. Karena menurut keyakinan secara turun-temurun, kayu dengan berat sekitar 3 ton ini tidak boleh digunakan bahan bangunan maupun kayu bakar.

Untuk sementara kayu itu masih ditimbun di jaba Pura Dadia Juuk Arya Bang Pinatih, Banjar Sega, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem, Kamis (5/3). Penanganan lanjutan pohon beringin tumbang dengan mengerahkan krama masyarakat Banjar Sega dikoordinasikan Kelian Banjar Sega I Komang Kariana dan Bendesa Adat Sega I Komang Oka.

Krama antusias membantu mengevakuasi batang pohon yang telah dipotong petugas BPBD Karangasem bagian daun-daun beringin dievakuasi dibuang di tegalan untuk pupuk. Tetapi batang kayu yang begitu besar dengan tinggi 35 meter, diameter 3 meter, diperkirakan bertanya sekitar 3 ton, kesulitan untuk dibuang. "Saya masih koordinasi dengan Bendesa Adat Sega, mau diapakan batang kayu beringin ini. Mau saya dibuang, ke tempat yang mana, dengan harapan agar lama-alam kayu itu membusuk," kata I Komang Kariana.

Jelas dia, kayu beringin yang telah berusia tua, memerlukan waktu cukup lama agar bisa hancur terurai di tanah. "Inilah masalahnya, untuk membuang batang kayu tersebut belum ada tempat yang tepat," tambah I Komang Kariana.

Bendesa Adat Sega I Komang Oka juga mengaku belum menemukan solusi untuk membuang batang beringin yang begitu banyak. Sebab, target awal hanya menyingkirkan batang beringin dari areal empat pura, sehingga kelihatan areal pura tak rusak.

"Jangka pendek saya punya program menggelar upacara guru piduka, Wraspasti Kliwon Langkir, Kamis (5/3). Selanjutnya buat proposal mohon bantuan ke BPBD Provinsi Bali," jelas I Komang Oka.

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Ketut Arimbawa mengatakan, BPBD hanya berupaya membantu masyarakat untuk mengevakuasi pohon beringin dengan memotong seluruh ranting dan batang pohon gunakan chainsaw. Sehingga pohon beringin yang roboh bisa dibersihkan, dan seluruh palinggih yang rusak bisa terlihat jelas.

"Tugas BPBD hanya sebatas membantu memotong batang pohon beringin, kemudian mengevakuasi. Selanjutnya krama masyarakat yang memikirkan, mau dibawa ke mana batang pohon itu," jelas Ida Ketut Arimbawa.

Rencananya, jelas Ida Ketut Arimbawa segenap petugas BPBD Karangasem membantu gotong royong membersihkan batang pohon di lokasi kejadian, Jumat (6/3). Beringin tua yang akarnya telah keropos, karena terendam mata air, roboh menghantam Pura Penataran, Pura Dadia Juuk Arya Bang Pinatih, Pura Taman Sari dan Pura Sigar Kuning. Segenap pangempon dari empat pura tersebut telah bergotong royong mengevakuasi pohon beringin sejak Senin (2/3).

Kerusakan yang terjadi, menimpa Pura Penataran yang diempon tiga desa adat: Desa Adat Sega, Desa Adat Bangle dan Desa Adat Bunutan, sebanyak 13 palinggih dan Bale Gong, Jempana, dan Tembok Panyengker panjang 90 meter, tinggi 1,5 meter. Selaijn itu, belasan palinggih di tiga pura dadia lainnya. *k16

Komentar