nusabali

Masker Habis, Warga Berburu Antiseptik

  • www.nusabali.com-masker-habis-warga-berburu-antiseptik

Para pemilik apotik tidak mau memesan masker lewat online karena takut masker tidak sehat.

BANGLI, NusaBali
Stok masker di sejumlah apotek di wilayah Bangli beberapa pekan terakhir, kosong. Di sisi lain,  permintaan masker meningkat akibat wabah virus Corona. Masyarakat di Bangli juga berburu cairan antiseptik.

Guna mengetahui stok masker dan antisipasi penumpukan masker oleh pedagang,  jajaran Polres Bangli turun melakukan pemantauan. Seluruh Kapolsek dan Bhabinkantibmas dikumpulkan untuk mengikuti sosialisasi penyebaran penyakit menular.

Salah seorang pemilik apotek di Kota Bangli, Ketut Canaya mengatakan kelangkaan masker sudah berlangsung sejak sebulan lalu atau sejak merebaknya kasus virus Corona. ”Memang dari distributor tidak ada yang membawakan barang. Padahal kami sudah sejak lama memesannya,” ungkapnya Rabu (4/3).

Menurut Ketut Cananya sebelumnya untuk harga masker biasa per kotaknya Rp 23.000, namun seiring mulai merebaknya wabah virus Corona yang dibarengi dengan permintaan masker yang tinggi,  harga masker terus naik. “Bahkan saya mendapat informasi untuk harga masker di beberapa daerah  sekarang ini sampai  Rp 250.000 per kotak,” sebutnya.

Selain masker, kini cairan antiseptik mulai laris di pasaran. Beberapa botol cairan antiseptik laris terjual. Untuk harga sebotol antiseptik berkisar Rp 100.000. “Untuk cairan antiseptik mulai laris dalam sehari bisa laku terjual belasan botol,” sebutnya.

Kondisi serupa terjadi di beberapa apotik di Kota Bangli, seluruh apotek kehabisan stok masker. “Stok masker habis sudah sejak sebulan lalu, hingga kini belum ada kiriman dari distributor obat resmi,” ujar salah seorang penjaga apotek. Para pemilik apotik tidak mau memesan masker lewat online karena takut masker tidak sehat.

Kapolres Bangli AKBP Gusti Agung Dhana Aryawan  mengatakan untuk mengetahui  ketersediaan  masker, pihak kepolisian turun dengan menyambangi apotek dan toko modern berjejaring serta  toko –toko yang menjual masker. Dari hasil pemantauan ternyata hampir sebagian besar  apotek dan toko tidak menjual masker sejak sebulan. Pemilik apotek mengaku sudah sejak sebulan tidak ada kiriman masker dari distributor.*esa.

Komentar