nusabali

Diburu Warga, Masker di Jembrana Langka

  • www.nusabali.com-diburu-warga-masker-di-jembrana-langka

NEGARA, NusaBali
Merebaknya ancaman virus Corona, berimbas terhadap ketersediaan masker di Kabupaten Jembrana.

Di beberapa apotek sudah tidak ada pasokan masker sejak beberapa bulan terakhir. Sedangkan di beberapa minimarket, pasokan masker yang cukup terbatas, menjadi rebutan dan ada juga yang langsung memborong, sehingga cepat habis.

Salah satu penjaga Apotek Sriwijaya di Jalan Ngurah Rai, Kecamatan Negara, Jembrana, I Made Purawantini, Selasa (3/3), mengatakan, stok masker di apoteknya kosong sejak Desember 2019 lalu. Sejak akhir tahun lalu hingga awal Maret 2020, tidak ada pasokan masker dari pihak Pedagang Besar Farmasi (FPB). “Biasanya dibawakan langsung oleh sales FPB. Tetapi sejak masker sudah habis bulan Desember 2029, tidak ada lagi pasokan,” ujarnya.

Menurut Purawantini, masker di apoteknya dijual seharga Rp 25.000 per kotak dengan isi 50 lembar. Biasanya juga diecer seharga Rp 1.000 per lembar masker. “Selama tiga bulan ini sudah tidak ada pasokan masker ke sini. Padahal banyak yang tanya masker. Sehari ini saja ada sekitar 30-an orang yang cari masker,” ucapnya.

Salah seorang pembeli di apotek, Ratmiati, 42, dari Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, sempat ditemui hendak membeli masker, Selasa kemarin, mengaku stok masker di beberapa apotek lain juga kosong. Ratmiati yang ditemui memakai masker, mengaku terakhir dapat membeli satu kotak masker sekitar sebulan lalu, saat pulang ke kampungnya di Banyuwangi, Jawa Timur. “Ini stok masker yang bulan lalu, sekarang sudah mau habis. Ini dah sekarang bingung ke mana beli masker,” ujar perempuan yang mengaku terbiasa memakai masker.

Sementara dari penelusuran ke salah satu minimarket di Jalan Ngurah Rai, Kecamatan Negara, stok masker juga kosong. Salah satu pegawai yang enggan namanya dikorankan, mengaku sebenarnya pagi kemarin masih tersedia 4 kotak masker. Namun 4 kotak masker itu habis diborong satu orang pembeli.

Sedangkan di salah satu minimarket di Jalan Gajah Mada, Desa Dangin Tukadaya, juga sama. Salah satu pegawai, Tony, mengatakan sebenarnya pasokan masker dalam seminggu terakhir ini cukup lancar. Biasanya dipasok antara 4-5 bungkus masker, seharga Rp 6.000 per bungkus dengan isi 3 lembar masker. Tetapi pasokan masker yang cukup terbatas itu, selalu habis. “Memang akhir-akhir cepat habis. Kalau sudah datang, tidak ada sehari sudah habis,” ucapnya.

Di sisi lain, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha, menyatakan masker untuk kebutuhan petugas atau menyangkut pelayanan medis di RSU Negara maupun puskesmas-puskesmas, dipastikan masih aman. “Saya tidak dapat berkomentar kalau mengenai itu (kelangkan masker di pasaran). Tetapi untuk keperluan medis, masih aman,” ujarnya.

Namun untuk kesiapsiagaan atau antisipasi masuknya virus Corona, pihaknya telah menginstruksikan ke seluruh puskesmas se-Jembrana, agar menggencarkan sosialisasi terkait novel coronvirus (nCoV) kepada masyarakat di wilayah kerja masing-masing. Termasuk berkoordinasi dengan pihak Kantor Kesehatan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk.

Dari pihak Dinkes Jembrana, sambung dr Arisantha, juga telah mengikuti rapat koordinasi (rakor) di Denpasar terkait kesiapan menghadapi nCoV yang dipimpin oleh Sekda Provinsi Bali. Begitu juga rakor di Jembrana yang dipimpin oleh Asisten II Sekda Jembrana Ngurah Sumber Wijaya. “Dalam sosialisasi atau pemberian KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi), ada beberapa point yang disampaikan. Seperti masyarakat tetap waspada, tapi jangan panik. Kemudian memberikan pengetahuan, bagaimana gejala-gejala atau transmisinya, masa inkubasi-nya, dan lain-lain. Jika ada gejala-gejala demam, batuk sesak napas segera ke fasilitas kesehatan terdekat. “Apalagi warga yang ada riwayat bepergian ke negara terjangkit,” ungkapnya.

Untuk jajaran petugas kesehatan di Jembrana juga sudah dipersiapkan berbagai alat yang dibutuhkan ketika menemukan gejala nCoV. “Kami siapkan APD (alat pelindung diri), Alkes (alat kesehatan) yang dibutuhkan, serta sarana transportasi atau ambulans untuk kasus rujukan, seandainya ada kasus,” tandasnya. *ode

Komentar