nusabali

Bisa Duel Kembang-Sugiasa vs Tamba-Patriana

Putra Sulung Winasa Sudah Temui Tamba untuk Maju Berpaket

  • www.nusabali.com-bisa-duel-kembang-sugiasa-vs-tamba-patriana

NEGARA, NusaBali
Pilkada Jembrana 2020 bukan tak mungkin akan terjadi tarung head to head antara pasangan Made Kembang Hartawan-I Ketut Sugiasa (diusung PDIP dan mitra koalisinya) vs I Nengah Tamba-I Gede Ngurah Patriana Krisna (diusung Golkar dan mitra koalisinya).

Kemungkinan ini terbuka setelah Gede Ngurah Patriana Krisna, yang notabene putra sulung mantan Bupati Jembrana I Gede Winasa, bertemu dengan Nengah Tamba, Sabtu (29/2) malam. Informasi yang dihimpun NusaBali, Gede Ngurah Patriana Krisna mendatangi kediaman Nengah Tamba di Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana pas Hari Raya Kuningan pada Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu malam. Dalam pertemuan itu, Patriana Krisna juga menyatakan siap berhenti sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Pemkot Kediri, Jawa Timur, asalkan benar-benar mendapat dukungan dari masyarakat untuk maju tarung ke Pil-kada Jembrana 2020 dan ada partai yang menyediakan kendaraan politik.

Patriana Krisna pun siap maju tarung ke Pilkada 2020 dengan posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup) Jembrana. Nantinya, Nengah Tamba akan menempati posisi Calon Bupati (Cabup) Jembrana. Nengah Tamba adalah politisi senior yang mantan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali 2009-2014 dan Ketua Komisi III DPRD Bali 2014-2019.

Saat dihubungi NusaBali per telepon, Senin (2/3), Patriana Krisna mengakui pertemuan dengan Nengah Tamba saat Hari Raya Kuningan malam itu merupakan ajang silaturahmi. Kebetulan, Patriana Krisna pulang kampung ke rumah asalnya di Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.

“Saya memang ingin bersilaturahmi dengan Pak Nengah Tamba, yang merupakan teman lama saya. Hanya silaturahmi, kebetulan kan hari raya. Kami ngobrol panjang lebar tentang Jembrana. Memang sudah lama saya komunikasi dengan Pak Tamba,” papar Patriana Krisna.

Disinggung apakah pertemuan dengan Nengah Tamba malam itu termasuk membahas Pilkada Jembrana 2020, menurut Patriana, tidak ada pembicaraan spesifik ke masalah gong demokrasi Pilkada. Tetapi, ada pembicaraan mengenai kemungkinan dirinya maju tarung ke Pilkada Jembrana, 23 September 2020 mendatang.

Hanya saja, untuk maju sebagai calon, I Pat mengatakan masih perlu memper-timbangkan berbagai hal, terutama menyangkut statusnya yang merupakan PNS. “Ya, masih banyak pertimbangan-lah. Saya kan PNS. Kalau maju ke Pilkada, saya harus mudur sebagai PNS. Lagian, saya juga tidak ikut mendaftar (sebagai bakal calon) di partai mana pun untuk Pilkada Jembrana 2020,” tandas mantan Cabup Jembrana yang diusung Demokrat-Golkar di Pilkada 2010 ini.

Meski demikian, jika masyarakat Gumi Makepung benar-benar menghendakinya maju ke Pilkada Jembrana 2020, Patriana siap mundur sebagai PNS. Begitu juga ketika memang ada aspirasi masyarakat, tentunya memerlukan kendaraan partai politik. Jika kendaraan parpil ada, Patriana siap maju tarung. Dia tidak harus menjadi Cabup, posisi Cawabup pun mau. “Mendapingi siapa pun saya siap. Tergantung masyarakat dan partai,” tegas Patriana.

Sementara itu, Nengah Tamba mengakui pertemuan dengan Patrianadi rumahnya malam itu adalah pertemuan silaturahmi. Dalam pertemuan itu, Nengah Tamba mengaku hanya berdiskusi seputar keluarga dan hari raya. “Beliau (Patriana Krisna) bersilaturahmi, ya kita hormati bak raja. Dikusinya soal keluarga dan sekitar suasana hari raya,” jelas Nengah Tamba.

Nengah Tamba sendiri digadang-gadang akan menjadi Cabup dari Koaliasi Jembrana Maju (KJM) yang beranggotakan Golkar-Gerindra-Demokrat-PPP-NasDem-PKS-Perindo di Pilkada Jembrana. Sebelum munculnya Patriana Krisna ke bursa, fugur yang digadang-gadang akan menjadi tandem Tamba di posisi Cawabup Jembrana adalah I Ketut Widastra, kader Beringin asal Desa Dauhwaru, Kecamatan Negara yang kini mennjabat sebagai Wakil Ketua Bappilu Wilayah Kecamatan Jembrana-Pekutatan-Mendoyo DPD II Golkar Jembrana.

Jika terwujud, pasangan Nengah Tamba-Patriana Krisna atau Nengah Tamba-Ketut Widastra akan tarung head to head melawan Made Kembang Hartawan-I Ketut Sugiasa, yang hampir pasti bakal diusung PDIP sebagai Cabup-Cawabup Jembrana di Pilkada 2020. Dalam Pilkada nanti, PDIP (yang punya kekuatan 18 kursi DPRD Jembrana 2019-2024) bergandengan dengan Hanura (berkekuatan 1 kursi legislatif).

Kembang Hartawan yang akan diusung sebagai Cabup merupakan politisi asal Desa Pangyangan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana yang kini Ketua DPC PD-IP Jembrana dan sekaligus Wakil Bupati Jembrana dua kali periode (2010-2015, 2016-2021). Sedangkan Ketut Sugiasa adalah mantan Ketua DPRD Jembrana 2014-2019 yang kini duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Jembrana 2019-2024.

Di sisi lain, Gede Ngurah Patriana Krisna yang digadang-gadang jadi tandem Nengah Tamba, bukanlah orang baru di pentas pilitik Pilkada. Jauh sebelumnya, putra sulung mantan Bupati Winasa ini sempat maju tarung se-bagai Cabup Jembrana di Pilkada 2010. Kala itu, Patriana Krisna maju berpaket dengan I Ketut Subanda di posisi Cawabup.

Pasangan Patriana-Subanda yang diusung Golkar-Demokrat kala itu, tarung segi empat melawan I Putu Artha-I Made Kembang Hartawan (diusung PDIP), IGM Kartikajaya-IGN Cipta Negara (diusung koalisi 12 parpol gurem), dan Wayan Dendra-Ketut Sumantra (diusung koalisi PNBKI-PKB-PIB). Sayangnya, Patriana-Subanda yang berstatus semi incumbent karena Gede Winasa baru lengser dari kursi Bupati, harus puas menempati posisi runner-up hasil Pilkada Jembrana, Desember 2010.

Ketika itu, pasangan Putu Artha-Kembang Hartawan mendominasi 67.870 suara atau sekitar 44 persen dari total 153.106 suara sah. Sedangkan Patriana-Subanda membayangi di posisi kedua dengan raihan 47.693 suara atau kisaran 31 persen. Disusul kemudian pasangan Kartikajaya-Cipta Negara di peringkat tiga dengan 34.528 suara (23 persen), dan Dendra-Sumantra sebagai juru kunci dengan 3.015 suara (sekitar 2 persen). *ode

Komentar