nusabali

Kerabat Puri Satria Ulah Pati

Cok Rat Kaget Ditanya Berita Duka Oleh Para Koleganya

  • www.nusabali.com-kerabat-puri-satria-ulah-pati

Menurut Cok Rat almarhum Tu Rah Yaya memang adalah salah satu kerabat jauhnya, namun yang bersangkutan tidak tinggal di Puri Satria.

DENPASAR, NusaBali

Anak Agung Ngurah Cahyadi Putra alias Tu Rah Yaya,40, ditemukan tak bernyawa oleh anaknya A A Ngurah Pramana Putra, 16, pada Jumat (28/2) pukul 12.30 Wita. Korban yang diketahui sebagai salah satu kerabat Puri Satria Denpasar namun tinggal di luar puri ini ditemukan tergantung pada pohon rambutan di belakang rumahnya di Jalan  Veteran Gang VI Nomor 1 Dangin Puri (Dangri) Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Denpasar.

Kasubbag Humas Polresta Denpasar, Iptu Andi Muhamad Nurul Yaqin, dikonfirmasi, Sabtu (29/2) mengatakan korban ditemukan pertama kali oleh anaknya Ngurah Pramana Putra. Awalnya Pramana Putra curiga terhadap ayahnya yang tak kelihatan sejak, Jumat pagi.

Saat ditemukan tergantung pada pohon rambutan setinggi 4-5 meter itu, leher korban terjerat tali plastik warna coklat sepanjang kurang lebih 3 meter. Kaki korban di atas tanah setinggi 1,4 meter. Korban mengenakan baju kaos hitam lengan pendek dan celana pendek krem. Pada saat ditemukan korban sudah tak bernyawa.

"Keterangan anaknya bahwa terakhir kali dia melihat ayahnya (korban) sehari sebelumnya sekitar pukul 10.00 Wita. Saat itu korban makan pagi di ruang tamu. Saat ditemukan kemarin (Jumat siang) wajah korban menghadap ke utara. Kondisi lidah menjulur, keluar busa dari mulut, hidung kiri keluar darah kering, kemaluan keluar cairan diduga air mani," tutur Iptu Nurul Yakin.

Sementara keterangan dari istri korban kepada polisi, yakni Gusti Ayu Agung Muliati, 38, menurut Iptu Nurul Yaqin, dia mengetahui suami tercintanya meninggal dengan cara ulah pati (bunuh diri) setelah diberitahukan anaknya Ngurah Pramana Putra. Mengetahui hal itu Gusti Ayu Muliati melapor ke kepala dusun. Dari situ informasi hingga sampai ke kepolisian dan petugas kemudian mendatangi rumah TKP.

"Sekitar pukul 13.30 Wita tim identifikasi Polresta Denpasar tiba di TKP untuk melakukan olah TKP," lanjut mantan Kanit Reskrim Polsek Kuta ini. Sementara keterangan salah satu keluarga korban di TKP ungkap Iptu Nurul Yaqin, bahwa korban mengalami sakit stroke, prostat, dan komplikasi lainnya. "Kejadian itu diterima pihak keluarga dengan ikhlas. Mereka tidak melaporkannya kepada pihak kepolisian. Sementara jasad korban dievakuasi ke RSUD Wangaya Denpasar," tandasnya.

Sedangkan pihak keluarga enggan dimintai keterangan terkait peristiwa ini. Pada, Sabtu (29/2) sore kemarin NusaBali mendatangi rumah duka di lokasi TKP. Di rumah duka itu terlihat para keluarga besar korban berkumpul.

"Mohon maaf ya pak saya tidak bisa beri keterangan. Kami ikhlas menerima kejadian ini," tutur salah seorang pria mengaku sebagai adik korban yang enggan menyebutkan namanya ini. Peristiwa ulah pati Tu Rah Yaya membuat teman-teman dan koleganya kaget sekaligus berduka. Hal ini terlihat dari akun facebook korban @TurahYayakSatria yang dibanjiri ucapan duka cita, baik dari keluarga, teman dan koleganya.

“Amor ring acintya Turah Yayak Satria dumogi polih genah sane becik,” ujar salah satu teman korban di wall FB korban. Sementara kepergian tragis untuk selama-lamanya Tu Rah Yaya membuat heboh keluarga besarnya. Termasuk Panglingsir Puri Satria Denpasar, Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat, juga kena imbasnya. Saat ditemui di Puri Satria Denpasar, Sabtu (29/2) sore tokoh senior PDIP Bali ini mengatakan ada kolega yang sempat bertandang ke kediamannya karena mengira dirinya yang meninggal dunia.

Menurut Cok Rat kematian Tu Rah Yaya awalnya tersiar di Media Sosial (Medsos). Karena tersiar di Medsos ada menyebutkan Puri Satria akhirnya kabar itu menjadi viral dan banyak yang menduga. Bahkan salah sangka. "Pagi-pagi tadi (kemarin) ada kerabat saya yang juga pendukung fanatik PDI Perjuangan datang ke sini (Puri Satria). Dikira kalau yang meninggal adalah Cok Rat. Sedih juga dengarnya. Medsos itu memang gila," sesal Cok Rat seraya menyebutkan tidak tahu nama lengkap Tu Rah Yaya.

Menurut Cok Rat almarhum Tu Rah Yaya memang adalah salah satu kerabat jauhnya, namun yang bersangkutan tidak tinggal di Puri Satria. "Tidak di sini rumahnya. Dia tidak tinggal di Puri Satria. Memang masih kerabat. Dia itu sering di Puri Satria kalau ada kegiatan kumpul-kumpul teman-teman di sini. Ngopi-ngopi di sini. Nama lengkapnya saya nggak tahu," ujar mantan Ketua DPRD Bali periode 2009-2014 ini.

Dijelaskan Cok Rat dengan sosok Tu Rah Yaya dirinya tidak dikenal akrab. Karena sering ketemu begitu saja di Puri Satria. "Setahu saya almarhum itu usaha angkutan, sewakan mobil gitu. Orangnya baik kalau ketemu hormat sekali sama saya. Nggak pernah ngobrol banyak," ujar Bupati Badung periode 2000-2005 ini. Kematian almarhum Tu Rah Yaya diketahuinya dari salah satu kerabat di Puri Satria Denpasar, Jumat (28/2) sore. Kebetulan Cok Rat sedang santai di Puri Satria. "Ada kerabat datang mengatakan ada yang meninggal dunia ulah pati. Ya saya kaget. Tambah kagetnya itu tadi. Banyak yang datang ke Puri Satria karena mengira yang meninggal itu saya. Aduh...kacau itu media sosial. Nyebut Puri Satria, kebangetan," tegas Ketua DPD PDIP Bali dua periode ini.

Cok Rat kemarin langsung imbau masyarakat supaya lebih berhati-hati memberikan informasi di media sosial. "Sahabat dan kerabat saya mengira kejadiannya di Puri Satria. Ngae rame dogen (buat ramai aja)," pungkas Cok Rat. *pol, nat

Komentar