BMKG Imbau Nelayan Waspadai Gelombang Tinggi
Seiring datang musim hujan belakangan ini, jajaran Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau potensi gelombang tinggi di perairan wilayah selatan Kabupaten Jembrana.
NEGARA, NusaBali
Walaupun masih fluktuatif, namun potensi gelombang yang bisa mencapai tinggi 4 meter itu, harus tetap diwaspadai para nelayan.
Kepala Klimatologi Kabupaten Jembrana, Rahmat Prasetya, Jumat (28/2), mengatakan sebenarnya untuk tinggi gelombang di perairan sangat terpengaruh dengan angin. Saat ini, sebenarnya masih musim angin timur, dan biasanya gelombang masih relatif aman. Namun dari pantauan beberapa hari terakhir, ada potensi gelombang tinggi yang bisa mencapai 4 meter di perairan wilayah selatan Bali, termasuk perairan wilayah selatan Jembrana.
Potensi gelombang itu, kata Rahmat Prasetya, juga hanya terpantau di perairan wilayah selatan. Sedangkan untuk gelombang di peraiaran Selat Bali yang menjadi jalur penyeberangan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, terpantau masih aman, dengan potensi maksimal gelombang setinggi 2,5 meter. “Di perairan Selat Bali masih aman. Cuman di perairan wilayah selatan ada potensi gelombang yang membahayakan,” ujarnya.
Sesuai data prakiraan cuaca sejak seminggu terakhir ini, Rahmat mengatakan, potensi gelombang yang bisa mencapai tinggi 4 meter di perairan wilayah selatan Jembrana itu, sempat terpantau berturut-turut selama tiga hari pada Selasa (25/2), Rabu (26/2), dan Kamis (26/2). Sedangkan pada Jumat kemarin, potensi gelombang di perairan wilayah selatan Jembrana, masih cukup aman dengan potensi maksimal setinggi 2,5 meter.
Meski demikian, Rahmat mengaku potensi gelombang yang bisa mencapai 4 meter itu, bisa saja kembali terpantau dalam waktu-waktu dekat ini. Di samping potensi gelombang tinggi, dia juga mengharapkan para nelayan tetap mewaspadai potensi hujan di tengah perairan, termasuk potensi kecepatan angin yang belakangan terpantau bisa mencapai kecepatan 25 knot. “Di tengah perairan juga sudah beberapa kali terpantau hujan. Kalau sudah melihat kondisi awan mendung, lebih baik segera mencari tempat aman,” pungkasnya.*ode
Kepala Klimatologi Kabupaten Jembrana, Rahmat Prasetya, Jumat (28/2), mengatakan sebenarnya untuk tinggi gelombang di perairan sangat terpengaruh dengan angin. Saat ini, sebenarnya masih musim angin timur, dan biasanya gelombang masih relatif aman. Namun dari pantauan beberapa hari terakhir, ada potensi gelombang tinggi yang bisa mencapai 4 meter di perairan wilayah selatan Bali, termasuk perairan wilayah selatan Jembrana.
Potensi gelombang itu, kata Rahmat Prasetya, juga hanya terpantau di perairan wilayah selatan. Sedangkan untuk gelombang di peraiaran Selat Bali yang menjadi jalur penyeberangan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, terpantau masih aman, dengan potensi maksimal gelombang setinggi 2,5 meter. “Di perairan Selat Bali masih aman. Cuman di perairan wilayah selatan ada potensi gelombang yang membahayakan,” ujarnya.
Sesuai data prakiraan cuaca sejak seminggu terakhir ini, Rahmat mengatakan, potensi gelombang yang bisa mencapai tinggi 4 meter di perairan wilayah selatan Jembrana itu, sempat terpantau berturut-turut selama tiga hari pada Selasa (25/2), Rabu (26/2), dan Kamis (26/2). Sedangkan pada Jumat kemarin, potensi gelombang di perairan wilayah selatan Jembrana, masih cukup aman dengan potensi maksimal setinggi 2,5 meter.
Meski demikian, Rahmat mengaku potensi gelombang yang bisa mencapai 4 meter itu, bisa saja kembali terpantau dalam waktu-waktu dekat ini. Di samping potensi gelombang tinggi, dia juga mengharapkan para nelayan tetap mewaspadai potensi hujan di tengah perairan, termasuk potensi kecepatan angin yang belakangan terpantau bisa mencapai kecepatan 25 knot. “Di tengah perairan juga sudah beberapa kali terpantau hujan. Kalau sudah melihat kondisi awan mendung, lebih baik segera mencari tempat aman,” pungkasnya.*ode
Komentar