nusabali

KONI Monev Atlet Pelatda

  • www.nusabali.com-koni-monev-atlet-pelatda

Monitoring dan evaluasi (monev) sangat penting dilakukan. Semua ini untuk melihat kesesuaian program KONI Bali, sehingga kegiatan pelatih, atlet dan cabor dapat tepat waktu sesuai jadwal.

DENPASAR, NusaBali

KONI Bali akan mengawasi secara ketat proses latihan atlet Pelatda Bali. Mereka akan memantau lewat monitoring dan evaluasi (Monev), dengan langsung ke lokasi latihan.

Dengan demikian dapat diketahui apakah atlet bersangkutan benar-benar berlatihan atau tidak untuk persiapan PON XX/2020 di Papua. Sebab waktunya tinggal delapan bulan lagi, dari penetapan program Pelatihan Daerah (Pelatda) yang dihuni 239 atlet dan telah menjalani tes fisik tahap pertama di GOR Lila Bhuana, Denpasar.

Menurut Waketum KONI Bali, Maryoto Subekti di Denpasar, pada Jumat (28/2), monitoring dan evaluasi (monev) sangat penting dilakukan. Semua ini untuk melihat kesesuaian program KONI Bali, sehingga kegiatan pelatih, atlet dan cabor dapat tepat waktu sesuai jadwal latihan.

“Monev juga tak terkecuali soal kehadiran yang tepat waktu saat latihan bagi atlet dan pelatih. Kami akan awasi atlet Pelatda lewat monev," tegas Maryoto Subekti.

Hal itu karena, lanjut Maryoto, pihaknya tidak ingin hanya sekedar laporan saja menggelar latihan secara terinci dan spektakuler. Namun nyatanya justru sangat berbeda di lapangan. Dengan begitu, Monev secara mendadak menyasar semua cabor dalam hal ini 239 atlet akan dipantau semuanya.

Apalagi ke-239 atlet itu berpeluang masuk menjadi anggota kontingen Bali pada PON 2020. Untuk itu, prestasi mereka diharapkan maksimal. Makanya, sejak latihan sudah awasi secara ketat. Dan, program latihan kan sudah di KONI Bali dan disiapkan pelatihnya.

Dengan demikian, kata Maryoto, Monev dapat dilakukan sewaktu-waktu agar atlet tidak mengetahui kapan dilakukan monitoring. Pengawasan ketat ini dilakukan karena para atlet dan pelatih dapat uang saku dari KONI Bali, yang mulai dihitung sejak akhir Februari.

Dan proses pencairannya, kata Maryono, dilakukan setiap bulan. Dengan demikian, hak atlet dan pelatih sudah dipenuhi dengan baik. Untuk itu, kewajiban atlet dalam hal latihan harus dipenuhi dan dilakukan. Termasuk wajib membayarnya lewat pembuktian prestasi pada PON 2020 di Papua nanti.

"Selain monitoring kan ada juga evaluasi dari program latihan setiap atlet dalam hal ini per cabornya. Itu dibicarakan secara spesifik agar lebih bermanfaat dalam melakukan persiapan sebelum turun di ajang PON nantinya," kata Maryoto Subekti.*dek

Komentar