nusabali

Insentif Pemerintah, Industri Pariwisata Bali Happy

  • www.nusabali.com-insentif-pemerintah-industri-pariwisata-bali-happy

Paket insentif, mulai dari diskon tiket pesawat hingga kelonggaran Pajak Hotel dan Restoran (PHR) dimaksudkan  untuk mengakselerasi sektor pariwisata.

DENPASAR, NusaBali

Industri pariwisata Bali mengapresiasi kebijakan Pemerintah memulihkan pariwisata terkait dampak virus corona. Kebijakan tersebut diyakini membawa dampak positif pada pasar wisata, khususnya pasar domestik. Di pihak lain akan digelar pertemuan besar dari industri pariwisata Bali merespons kebijakan pemerintah pusat.

Ketua Bali Tourism Board (BTB)/Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali,  Ida Bagus Agung Partha Adnyana, mengapreasi kebijakan Pusat untuk mengakselerasi pariwisata.“Apa yang diputuskan Pusat, sesuai dengan harapan kita,” ujar tokoh pariwisata dari Sanur, Kamis (27/2/2020).

Gus Agung menunjuk Surat No 1488/GIPI-Bali/BTB/K-II/2020, tanggal 18 Februari lalu. Dalam surat tersebut ada 6 poin yang disampaikan GIPI Bali kepada Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf). Antara lain koordinasi prioritas pelaksanaan MICE (meeting, incentive, convention and exhibition) di Bali. Lalu soal kebijakan penurunan tarif angkutan udara domestik dengan rute Bali. Selanjutnya koordinasi dengan pihak terkait keringanan pajak hotel, serta mendorong  agar terjadi kelancaran penukaran data  informasi dari otoritas Bandara Ngurah Rai dan Angkasa Pura I.

“Jadi apa yang kami sampaikan didengar Pusat. Kami sangat mengapresiasi,” ujar Gus Agung.

Kata Gus Agung, pihaknya optimis kebijakan dari Pusat tersebut mampu meningkatkan kinerja pariwisata Bali. Terutama penurunan tiket penerbangan domestik. Kata Gus Agung penurunan tiket penerbangan diyakini mampu mendorong wisatawan domestil lebih banyak ke Bali. “Saya optimis wisatawan domestik akan meningkat ke Bali,” ujarnya.

Selain itu, Gus Agung meminta agar SOP pemeriksaan atau screening terhadap penumpang, untuk mengantisipasi kemungkinan adanya penumpang terinfeksi virus corona harus benar-benar dilakukan secara ketat, sebagaimana standar WHO. Penanganan sesuai dengan SOP sebagaimana ditetapkan WHO merupakan promosi secara tak langsung bagi industri pariwisata Bali. “Kita tak hanya nunas ica atau secara niskala, tetapi secara sekala atau nyata benar-benar melakukannya secara benar,” tegas Gus Agung.

Hal senada disampaikan Sekretaris Bali Villa Assiation (BVA) Agus Yoga Iswara. Menurutnya kebijakan insentif pariwisata tersebut cukup menggairahkan pasar domestik. Terkait penyikapan selanjutnya, kata Yoga Iswara, akan ada pertemuan dalam skala lebih besar yang melibatkan kalangan properti, hotel, villa dan lainnya untuk melakukan langkah lebih lanjut merespons kebijakan Pusat.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Badung (BPPD) Badung I Gusti Agung Rai Suryawijaya menyatakan kebijakan akselerasi memang diharapkan. “Karena pariwisata memang harus diselamatkan. Apalagi Bali yang kontribusinya dari sektor pariwisata dominan, Maka harus diselamatkan jangan sampai terpuruk,” ujarnya.

“Namun kita tidak bisa melakukan secara parsial, namun harus selaras dengan kabupaten/kota, provinsi dan Pusat,” ujar tokoh pariwisata asal Desa Dalung, Kuta Utara Badung ini. Hal tersebut kata dia,  karena penganggaran tersebut berasal dari Pusat,  Kemenparekraf dan lintas kementerian lainnya.*k17

Komentar