nusabali

17 Atlet Pelatda Absen

Tes Fisik Tahap I untuk PON 2020

  • www.nusabali.com-17-atlet-pelatda-absen

Yang tidak hadir, karena tidak dapat izin dari tempat kerjanya, ada karena sekolah, dan juga alasan lain. KONI Bali memfasilitasi  untuk tes susulan. Kesempatan kedua wajib dimaksimalkan dengan baik.

DENPASAR, NusaBali

Sebanyak 17 atlet Pelatda Bali absen dalam tes fisik tahap pertama pada Kamis (27/2) di GOR Lila Bhuana, Denpasar. Mereka absen dengan alasan beragam, antara lain tidak mendapat ijin dari tempat kerjanya. Dari 239 atlet, terdapat 232 atlet yang mengikuti tes fisik tahap pertama.

"Tes fisik sehari tuntas, yang absen 17 atlet. Saya mohon nama-namanya jangan disebutkan. Kasihan atlet yang bersangkutan, kesannya seperti tidak disiplin," ucap Binpres KONI Bali, Nyoman Yamadhiputra, usai memantau tes fisik.

Selanjutnya KONI Bali akan memfasilitasi mereka untuk tes susulan di Undiksha pada 4 Maret, mulai pukul 10.00 -14.00 Wita. Yamadhiputra berharap kesempatan kedua dapat dimaksimalkan dengan baik.

“Jangan sampai tidak hadir lagi. Luangkan waktu mengikuti tahapan proses atlet Pelatda Bali," kata mantan juara dunia pencak silat itu.

Yamadhiputra mengatakan, hasil dari yang ikut tes fisik cukup menggembirakan. Kini 92 persen atlet yang lolos PON sudah mengikuti tes fisik.

"Yang tidak hadir, kan karena tidak dapat izin dari tempat kerjanya, ada karena sekolah, dan juga alasan lain," tegas Yamadhiputra.

Dia berharap tes fisik dapat mengukur potensi para atlet sehingga dapat ditingkatkan untuk pencapaian prestasi sebagaiamana harapan pada PON 2020.

"Yang jelas pihak cabor dan atlet sangat antusias menjadi juara di PON Papua," tandas Yamadhiputra.  Sementara dari sekiak banyak atlet yang ikut tes fisik, enam petinju Bali secara umum memiliki hasil paling bagus. Mereka adalah Julio Bria Kelas bantam (56 kg), Gregorius Gheda Dende kelas welter ringan (64 kg), Cakti Dwi Putra kelas menengah (75 kg), Krispinus Mariano W kelas layang ringan (46 kg), Kornelis Kwangu Langu kelas layang (49 kg) dan
Jekri Riwu kelas ringan (60 kg)

Dalam tes fisik tersebut, atelt tinju kembali mengulang momen yang sama seperti menjelang PON XIX/2016 di Jawa Barat. Saat itu cabor tinju juga memiliki level tertinggi, yakni dengan level 14. Namun pada  Kamis kemarin hanya level 13 dan 12.

“Sebenarnya level 13, 12 yang dilakukan Kornelis Kwangu Langu itu belum tuntas karena dirinya menganggap tidak ada yang melebihi level itu lagi akhirnya berhenti. Padahal jika dilanjutkan lebih dari level 14 karena Kornelis mengaku tidak capek sama sekali,” kata pelatih tinju Bali, Yulianus Leo Bunga. *dek

Komentar