nusabali

Walikota-Ketua Dewan Menari Baris Flashmob

  • www.nusabali.com-walikota-ketua-dewan-menari-baris-flashmob

Ada yang unik dalam acara peringatan HUT ke-232 Kota Denpasar yang digelar di Lapangan Lumintang, Kecamatan Denpasar Utara, Kamis (27/2) pagi.

DENPASAR, NusaBali

Sesaat setelah usainya apel bendera sekitar pukul 09.30 Wita, Walikota Denpasar IB Rai Dharma Wijaya Mantra spontan ikut menari Baris Flashmob.

Walikota IB Rai Mantra tidak sendirian menari Baris Flasmbob. Rai Mantra didampingi pula Wakil Walikota I Gusti Ngurah Jaya Negara, Ketua DPRD Denpasar I Gusti Ngurah Gede, dan Sekda Kota Denpasar AA Ngurah Rai Iswara. Pantauan NusaBali, I Gusti Ngurah Gede yang notabene Ketua DPC PDIP Denpasar menari dalam deretan paling kanan, disusul Rai Mantra, Rai Iswara, dan Jaya Negara. Bahkan, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Denpasar, Luhur Istighfar, juga ikut spontanitas menari Baris Flashmob.

Para pejabat teras ini menari Baris Flashmob dengan mengenakan busana adat Bali. Mereka mengikuti gerakan seorang penari sungguhan berbusana Tari Baris, yang berada di posisi depan. Selain Rai Mantra cs, ada 5 orang lagi yang ikut menari Baris Flashmob, dengan mengenakan pakaian layaknya penonton, termasuk memakai baju kaos dan sepatu.

Atraksi tari Baris Flashmob berdurasi 5 menit yang diikuti Walikota Rai Mantra ini dilakukan sebelum acara pembukaaan pameran 'Gelar Inovasi Pelayanan Publik' di Depan Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) Lumintang. Pameran itu sendiri dibuka oleh Walikota Denpasar, Rai Mantra.

Menurut Kabid Komunikasi dan Informasi Publik Dinas Kominfo Kota Denpasar, Gde Wirakusuma Wahyudi, tarian Baris Flashmob tersebut sengaja dibuat untuk penyambutan Walikota Denpasar, Wakil Walikota Denpasar, Ketua DPRD Denpasar, dan Kajari Denpasar yang hendak membuka pameran ‘Gelar Inovasi Pelayanan Publik’. Kata Wira, nama tarian tersebut disebut Flashmob, dengan menggunakan Tari Baris.

Disebutkan, Flashmob merupakan tarian massal yang dilakukan secara spontan, tanpa direncanakan. Konsep tari Baris Flashmob yang digarap Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar tersebut melibatkan 10 orang penari. “Satu penari yang utama khusus memakai pakaian Tari Baris lengkap, sedangkan 9 penari lainnya menggunakan pakaian biasa, termasuk baju kaos, celana, sepatu, pakaian adat madya,” beber Wira.

Wira mengatakan, konsep tarian yang digarap selama seminggu ini tujuannya untuk menarik masyarakat yang menonton agar ikut menari, tanpa harus menggunakan atribut tari. "Ini garapan hasil kerja sama dengan ISI Denpasar. Flashmob ini kan untuk memancing sebenarnya. Pertama penari aslinya dulu keluar, setelah itu spontan ada 9 orang mengikuti dari belakang,” katanya.

Menurut Wira, Tari Baris dipilih dalam Flashmob ini karena merupakan tarian dasar. Dengan begitu, diharapkan banyak masyarakat yang spontan ikut menari. Selain itu, Tari Baris juga merupakan ikon Denpasar. "Ternyata, benar saja ada beberapa orang mulai dari masyarakat umum hingga pejabat spontan ikut menari. Ada kesenangan di sana," papar mantan Kepala UPT Dinas Kominfo Denpasar ini. *mis

Komentar