Tak Hanya Sapi, Jual Beli Permata hingga Pijat Jadi Daya Tarik
Sisi Lain Pasar Hewan Beringkit
Pasar hewan Beringkit, Mengwi, Badung sebagai pasar ternak terbesar di Bali sudah terkenal.
MANGUPURA, NusaBali
Hari Rabu dan Minggu dua kali dalam sepekan, ratusan ternak terutama sapi diperjualbelikan di pasar dengan luas areal sekitar 2 haktare tersebut.
Namun bukan hanya karena jual beli sapi yang menyebabkan pasar hewan Beringkit lebih ‘terkenal’. Bisnis tambahan mulai dari penjualan perkakas rumah tangga, alat pertanian, batu akik dan permata, serta barang antik hingga praktik pengobatan alternatif merupakan daya tarik lain dari pasar yang terletak sekitar 100 meter selatan Polres Badung ini.
Ada puluhan pedagang perabotan, barang-barang antik, obat tradisional/alternatif, hingga terapis yang berjualan dan praktik di Pasar Beringkit. Lokasinya di sisi selatan- areal pasar hewan. “Kalau saya sudah sejak lama, sejak 1995 sudah praktik di sini,” ujar Abdul Ghani, seorang terapis. Pria juga menerima terapis panggilan (keliling) ini ,mengiyakan keberadaan pedagang produk-produk ‘unik’ seperti terapi, obatan-obatan tradisional dan lainnya menjadikan Pasar Beringkit lebih dikenal. “Kalau dulu sedikit, sekarang lebih ramai,” ucap Abdul Ghani.
Warga yang datang dengan beragam tujuan. Termasuk pijat atau terapi, di antaranya terapi bekam. “Masih cukup ramai,” ujar Abdul Ghani, tentang warga mendatanginya untuk terapi.
Hal senada disampaikan I Made Putu Mangku, seorang pebisnis batu akik dan permata. “Ya memang di sini, lantai atas, banyak penjualan barang-barang antik,” tunjuk pria asal Kubu, Karangasem. Yang dia maksud barang antik, termasuk penjualan perhiasan batu akik dan permata yang dilakoninya.
Selain produk pijat, permata, juga tersedia obat alternatif lain, berbahan unik. Ada minyak kelapa khusus, minyak lintah, hingga buah merah dari Papua.
Dirut PD Pasar Mangupura I Made Sukantra, menyatakan sesungguhnya banyak program terkait Pasar Beringkit. Salah satunya rencana menjadikan pasar hewan Beringkit sebagai daya tarik wisata. Hal itu sebagaimana diharapkan Bupati Badung I Made Giri Prasta. *k17
Namun bukan hanya karena jual beli sapi yang menyebabkan pasar hewan Beringkit lebih ‘terkenal’. Bisnis tambahan mulai dari penjualan perkakas rumah tangga, alat pertanian, batu akik dan permata, serta barang antik hingga praktik pengobatan alternatif merupakan daya tarik lain dari pasar yang terletak sekitar 100 meter selatan Polres Badung ini.
Ada puluhan pedagang perabotan, barang-barang antik, obat tradisional/alternatif, hingga terapis yang berjualan dan praktik di Pasar Beringkit. Lokasinya di sisi selatan- areal pasar hewan. “Kalau saya sudah sejak lama, sejak 1995 sudah praktik di sini,” ujar Abdul Ghani, seorang terapis. Pria juga menerima terapis panggilan (keliling) ini ,mengiyakan keberadaan pedagang produk-produk ‘unik’ seperti terapi, obatan-obatan tradisional dan lainnya menjadikan Pasar Beringkit lebih dikenal. “Kalau dulu sedikit, sekarang lebih ramai,” ucap Abdul Ghani.
Warga yang datang dengan beragam tujuan. Termasuk pijat atau terapi, di antaranya terapi bekam. “Masih cukup ramai,” ujar Abdul Ghani, tentang warga mendatanginya untuk terapi.
Hal senada disampaikan I Made Putu Mangku, seorang pebisnis batu akik dan permata. “Ya memang di sini, lantai atas, banyak penjualan barang-barang antik,” tunjuk pria asal Kubu, Karangasem. Yang dia maksud barang antik, termasuk penjualan perhiasan batu akik dan permata yang dilakoninya.
Selain produk pijat, permata, juga tersedia obat alternatif lain, berbahan unik. Ada minyak kelapa khusus, minyak lintah, hingga buah merah dari Papua.
Dirut PD Pasar Mangupura I Made Sukantra, menyatakan sesungguhnya banyak program terkait Pasar Beringkit. Salah satunya rencana menjadikan pasar hewan Beringkit sebagai daya tarik wisata. Hal itu sebagaimana diharapkan Bupati Badung I Made Giri Prasta. *k17
Komentar