nusabali

Hujan, Buleleng Dikepung Longsor-Pohon Roboh

  • www.nusabali.com-hujan-buleleng-dikepung-longsor-pohon-roboh

Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Buleleng, Rabu (26/2) siang hingga sore, menimbukan bencana di sejumlah titik.

SINGARAJA, NusaBali

Selain petaka pohon tumbang di ruas jalan nasional jalur Singaraja-Seririt, juga terjadi bencana longsor di kawasan Desa Ambengan (Kecamatan Sukasada) dan jalur Desa Pedawa (Kecamatan Banjar)-Dedsa Kayuputih (Kecamatan Banjar).

Petaka pohon tumbang di jalur Singaraja-Seririt kawasam Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng terjadi Rabu sore sekitar pukul 15.00 wita. Pohon perindang jenis Suar setinggi 20 meter dengan diameter 1 meter di sisi utara jalan nasional ini roboh ke arah selatan hingga melintang menutup badan jalan.

Walhasil, arus lalulintas di jalur Singaraja-Gilimanuk via Seririt sempat lumpuh total selama 1,5 jam, sebelum batang pohon roboh berhasil dievakuasi petugas BPBD Buleleng. Beruntung, tak ada korban jiwa maupun terluka dalam petaka pohon roboh ini, karena kebetulan saat itu nihil pengendara lewat di lokasi.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana, mengatakan pohon Suar di Desa Temukus ini tumbang karena kondisinya sudah lapuk. Pohon berukuran besar dengan banyak dahan dan ranting ini menjadi sangat berat saat diguyur hujan, sehingga akarnya tak kuat menyangga beban.

“Karena ukuran pohon yang tumbang ini cukup besar dan tinggi, upaya penanganan membutuhkan waktu 1 jam. Kami perlu cainsaw yang besar pula untuk mengevakuasi pohon tumbang ini. Karena pohon tumbang melintang di jalan, makanya arus lalulintas semoat macet total sekitar 1,5 jam dari dua arah (timur dan barat),” jelas IB Suadnyana saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu malam.

Sementara itu, petugas BPBD Buleleng benar-benar dibuat sibuk oleh bencana akibat hujan lebat kemarin sore. Belum selesai melakukan penanganan pohon tumbang di jalur Singaraja-Seririt, BPBD Buleleng kembali mendapat laporan terjadi bencana longsor di Banjar Jembong, Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada. Longsor yang dipicu gerusan air irigasi ini diperkirakan terjadi hampir bersamaan dengan petaka pohon tumbang di Desa Temukus.

“Makanya, begitu selesai menangani pohon tumbang di Desa Temukus, kami lanjut ke Desa Ambengan. Saat kami datang, material longsoran dari tebing setinggi 20 meter sudah mulai dibersihkan warga dengan dipimpin Perbekel dan Camat Sukasada,” papar Suadnyana.

Meurut Suadnyana, titik longsor di Desa Ambengan ini memang sudah menjadi langganan longsor akibat tergerus air irigasi yang meluap hujan deras. “Setelah kami cek ke atas, ternyata ada tikungan saluran irigasi. Airnya meluap saat hujan deras, karena dangkal juga. Nah ini yang menggerus tanah hingga longsor, lalu airnya ini sempat meluap ke jalan,” tandas mantan Kasat Pol PP Buleleng dan kata Kadis Dukcapil Buleleng ini.

Disebutkan, BPBD Buleleng bersama pemerintah Desa Ambengan dan Kecamatan Sukasada juga telah merancang solusi jangka panjang, dengan menambah lebar tikungan saluran irigasi dan meninggikan senderan, supaya air yang tertampung lebih banyak. Selain itu, pohon-pohon di sekitar titk longsor setinggi 20 meter juga direncanakan akan dipotong, karena berpotensi tumbang.

“Ada beberapa pohon yang berisiko tumbang. Besok (hari ini) warga Desa Ambengan dan pihak kecamatan berencana memotong pohon yang rawan itu, biar tidak keburu tumbang,” katanya. Selain itu, petugas BPBD juga melakukna normalisasi saluran irigasi yang sempat tersumbat pangkal pohon kelapa.

Semenatra itu, hingga Rabu petang dilaporkan terjadi bencana di sejumlah titik kawasan Buleleng. Salah satunya, petaka longsor tebing jalan penghubung Desa Pedawa (Kecamatan Banjar)-Desa Kayuputih (Kecamatan Banjar). Selain itu, Sungai di Banjar Celuk Buluh, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng juga sempat meluap. “TRC (Tim Reaksi Cepat, Red) BPBD masih melakukan assessment, sedang di lokasi juga,” ungkap Suadnyana.*k23

Komentar