nusabali

Rai Mantra Tekankan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya

Seminar Nasional Sambut HUT ke-232 Kota Denpasar

  • www.nusabali.com-rai-mantra-tekankan-ekonomi-kreatif-berbasis-budaya

Sebagai upaya berkelanjutan mendukung penguatan untuk menghasilkan terobosan dalam rangka pemajuan kebudayaan, penguatan inovasi serta mendukung kreatifitas masyarakat, Pemkot Denpasar serangkaian HUT ke-232 Kota Denpasar kembali menggelar seminar yang dikemas dalam tiga bidang pokok.

DENPASAR, NusaBali

Yakni Pemajuan Kebudayaan, Penguatan Inovasi Daerah dan Kreatifitas. Kegiatan yang mengangkat tema utama ‘Penguatan Identitas Meningkatkan Kemakmuran Melalui Inovasi Menuju Denpasar Bahagia Berkelanjutan’ ini dibuka secara resmi Deputi Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Bappenas RI, Subandi Sardjoko bersama Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Ditjen Kebudayaan Kemendikbud, Restu Gunawan, serta Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara di Dharmanegara Alaya Kota Denpasar, Selasa (25/2).

Sajian berbeda mewarnai pelaksanaan seminar kali ini. Hal ini lantaran pelaksanaannya turut menghadirkan beragam narasumber. Baik pembicara lokal, nasional hingga internasional. Adapun yang menjadi narasumber yakni Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, Deputi Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Bappenas RI, Subandi Sardjoko, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Ditjen Kebudayaan Kemendikbud, Restu Gunawan.

Selain itu terdapat pula tiga pembicara lainya yakni Dubes  Afrika Selatan Hilton Fsiher, Dubes Vietnam, Pham Vinh Quang, Konjen Australia Anthea Griffin, dan Project Coordinator Culture Unit, UNESCO Jakarta, Diana Setiawati.

Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra dalam paparannya menjelaskan bahwa perkembangan Kota Denpasar dalam dua dekade terakhir telah mengadopsi berbagai inovasi. Mulai dari kota kreatif, kota pusaka, kota cerdas, kota orange ekonomi dan kota dengan wirisan budaya dunia. Sehingga penguatan identitas Denpasar kota budaya dan pemajuan eko (ekonomi), homo (manusia/SDM), dan kultural (budaya) menuju kemakmuran dan kebahagiaan sangatlah tepat menjadi target pembangunan Kota Denpasar.

“Upaya menggabungkan ekonomi kreatif berbasis budaya dan kearifan lokal adalah satu jawaban untuk mengatasi tantangan era digital di masa depan,” ujar Rai Mantra.

“Tentunya dari seluruh pembahasan dalam seminar ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem kebudayaan yang terbingkai dalam aplikasi cultural industri yang bermanfaat bagi masyarakat dan komunitas lokal, serta guna memunculkan gagasan model diplomasi kebudayaan yang bertujuan untuk kemajuan bersama, baik kebudayaan, pariwisata dan bangsa,” imbuh Rai Mantra.

Deputi Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Bappenas RI, Subandi Sardjoko turut memaparkan tentang arah kebijakan pembangunan sumber daya manusia dan pemajuan kebudayaan dalam RPJM 2020-2024. Adapun secara nasional kebijakan diarahkan pada tujuh upaya. Mulai dari mengendalikan pertumbuhan penduduk dan memperkuat tata kelola kependudukan, memperkuat pelaksanaan perlindungan sosial, meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, meningkatkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas, meningkatkan kualitas perempuan dan pemuda, mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan produktivitas daya saing.

“Pada prinsipnya strategi pembangunan sumber daya manusia bertujuan untuk menciptakan SDM yang berkualitas dan berdaya saing, serta secara berkelanjutan mendukung pemajuan kebudayaan secara holistik, sinergi dan integrative untuk memperkuat daya saing bangsa,” paparnya.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Denpasar, Putu Naning Djayaningsih menjelaskan bahwa pelaksanaan seminar ini sebagai upaya untuk mendiskusikan secara holistik tentang potensi, peluang tantangan dan solusi untuk pemajuan Denpasar Kota Budaya dan SDM Inovatif skala lokal, nasional dan internasional. Sehingga nantinya mampu dirumuskan Recilien Identity Denpasar Kota Budaya yang kokoh berbasis kearifan lokal yang terbuka secara multikultural.

Kegiatan ini menghadirkan sedikitnya 500 peserta dari berbagai kalangan. Mulai dari praktisi, budayawan, guru, tokoh masyarakat adat, akademisi, mahasiswa, komunitas kreatif Denpasar, OPD serta masyarakat umum.

“Dari seminar ini dapat menghimpun masalah strategis yang dapat dilanjutkan dengan penelitian baik disipliner maupun multi disipliner sehingga mampu mendukung secara berkelanjutan informasi budaya, literasi budaya dan pemajuan kebudayaan itu sendiri,” pungkasnya.

Pemkot Denpasar dalam kesempatan yang sama juga turut melaksanakan penandatanganan kesepakatan bersama dan kerjasama internasional. Yakni MoU anatara Pemkot Denpasar dengan Cambridge University Press Jakarta, Penandatanganan perjanjian kerjasama antara Pemkot Denpasar yang dalam hal ini adalah BKPSDM dan Disdikpora Kota Denpasar dengan Cambridge University Press Jakarta dan Kerjasama pengembangan Kota Denpasar sebagai kota tujuan pembangunan berkelanjutan (Sutainable Development Goals City).*mis

Komentar