nusabali

UPR di Bangli Tersisa 6 Unit

  • www.nusabali.com-upr-di-bangli-tersisa-6-unit

Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli mendata jumlah Unit Pembenihan Rakyat (UPR) di Bangli sebanyak 16 unit.

BANGLI, NusaBali

Hanya saja sebanyak 10 UPR mati suri. Hanya enam unit yang betul-betul masih bertahan. UPR yang mati suri dituding sebagai ‘kelompok merpati’, terbentuk saat ada bantuan, setelah dana bantuan habis kelompok itu pun menghilang. Ada pula kolam pengembangan ikan beralih fungsi jadi tempat kerajinan sanggah.

Kepala Bidang Perikanan Dinas PKP Bangli, I Wayan Agus Wirawan mengakui hingga saat ini terdata 6 UPR aktif. UPR yang aktif berlokasi di Kecamatan Tembuku sebanyak dua unit dan empat unit di Kecamatan Susut. UPR ini memproduksi benih ikan nila. Hasil produksi UPR untuk mendukung Balai Benih Ikan (BBI) Sidembunut dalam memenuhi permintaan pasar. UPR tidak aktif disebabkan oleh debit air mengecil, alih fungsi lahan, maupun persoalan di internal kelompok. Agus Wirawan tak menampik tudingan ada sejumlah kelompok hanya sebatas mencari bantuan semata. “Sekarang kelompok harus jelas dan berbadan hukum baru bisa menerima bantuan,” jelas Agus Wirawan, Selasa (25/2).

UPR menerima bantuan berupa pembuatan kolam, benih, dan pakan. Bantuan tersebut diberikan secara bertahap. “UPR menerima bantuan secara bergantian. Bantuan yang diterima juga berbeda-beda,” ungkapnya. Dikatakan, Dinas PKP Bangli secara rutin melaksanakan pembinaan bagi kelompok atau peternak. Mengaktifkan kelompok, harus memenuhi persyaratan, salah satunya berbadan hukum. Dikatakan, BBI Sidembunut di tahun 2019 mampu memproduksi benih sebanyak 10 juta ekor. Sedangkan kebutuhan benih ikan mencapai 20-25 juta per tahun. UPR yang aktif mensuport BBI Sidembunut. “Benih yang dihasilkan UPR ikan nila,” ungkapnya.

Agus Wirawan mengatakan, Dinas PKP Bangli juga melakukan pengadaan indukan ikan untuk meningkatkan hasil produksi. Pengadaan indukan sebanyak lima paket. Satu paket terdiri dari 300 ekor ikan betina dan 100 ekor ikan jantan. Menurut Kabid asal Kecamatan Susut ini, di Bangli saat ini mulai ramai pengembangan bioflok. Salah satunya di Kecamatan Susut. *esa

Komentar