nusabali

Berkumpulnya Musisi dan Penyanyi Bali

Insan Musik Bali Apresiasi Anugerah Musik Bali 2020

  • www.nusabali.com-berkumpulnya-musisi-dan-penyanyi-bali

Bagi Ketua Pramusti Bali, IGN ‘Rahman’ Murthana, AMB 2020 memberikan gairah tersendiri bagi insan musik di Bali buat menunjukkan karya terbaiknya.

DENPASAR, NusaBali

Anugerah Musik Bali (AMB) 2020 menjadi tahun kedua ajang berkumpulnya para musisi dan penyanyi asal Bali. Pertemuan ratusan musisi dan penyanyi itu digelar di Gedung Dharma Negara Alaya (DNA), Lumintang, Denpasar, Minggu (23/2) malam. Mulai dari Lolot, Dek Ulik, hingga Dialog Dini Hari meraih penghargaan di ajang AMB 2020 ini.

Adapun para pemenang AMB 2020 khusus yang berbahasa Bali antara lain kategori Album Lagu Berbahasa Bali Terbaik diraih oleh Lolot dengan judul album ‘Semeton Bali’. Kategori Lagu Berbahasa Bali Terbaik diraih oleh Dek Ulik dengan judul lagu ‘Bedak Uling Bangli’. Kategori Lagu Berbahasa Bali Terfavorit diraih Tri Puspa dengan judul lagu ‘Spanduk Misi Tali’. Sedangkan Penata Musik Rekaman Berbahasa Bali Terbaik jatuh kepada Dek Artha dalam lagu ‘Rindu’ yang dinyanyikan Dek Ulik.

Selain itu, kategori Penyanyi Solo Pria Berbahasa Bali Terbaik diraih oleh Dek Arya di lagu ‘Sengkok’. Katgeori Penyanyi Solo Wanita Berbahasa Bali Terbaik diraih oleh Tika Pagraky dengan lagu ‘Sayang Beli’, Kategori Duo/Grup/Kolaborasi Berbahasa Bali Terbaik kembali diraih oleh Lolot. Kategori Pendatang Baru Berbahasa Bali Terbaik diraih oleh DMBP dengan lagu ‘Peluh’, serta Video Musik Berbahasa Bali Terbaik diraih oleh lagu ‘Peluh’ oleh DMBP.

Di luar kategori berbahasa Bali, ada juga kategori lainnya di antaranya kategori Album Terbaik ‘Parahidup’ (Dialog Dini Hari), Lagu Terbaik ‘Kuingin Lihat Wajahmu’ (Dialog Dini Hari), Lagu Terfavorit ‘Sapi Liar’ (Nadia Nevita), Penata Musik /Rekaman Terbaik Brozio Orah, Dadang Pranoto & Deny Surya di lagu Kuingin Lihat Wajahmu (Dialog Dini Hari), Penyanyi Solo Pria Terbaik Prasetya dengan lagu ‘Satu Kali Lagi’, Penyanyi Solo Wanita Terbaik Anggis Devaki dengan lagu ‘Dekat Denganmu’, Duo/Grup/Kolaborasi Terbaik Dialog Dini Hari, Pendatang Baru Terbaik diraih Moonglade dengan lagu ‘Jarak’, serta Video Musik Terbaik Balian Band dengan judul ‘Beautiful Mess’.

Selain itu ada pula kategori Karya Alternatif Terbaik yang diraih oleh Fortius dengan lagu ‘Parau’ serta kategori Penyanyi Anak-Anak Terbaik yang diraih oleh Michelia Chika Cempaka Feat Angling Kenaka di lagu “Ketekak Ketekok”. Ada juga pemberian Lifetime Achievement kepada insan musik sepuh yang tiada henti berkarya yakni Nyoman Ardika alias Orkid Kres. Dua karya fenomenalnya yakni Kidung Kasmaran dan Ogoh-ogoh.

Keberadaan AMB 2020 begitu diapresiasi oleh para insan musik di Pulau Dewata. Lolot yang memenangkan dua kategori misalnya, di atas panggung memberikan apresiasi penuh terhadap penyelenggaraan anugerah musik ini. Sebab sudah sangat lama tidak ada ajang penghargaan untuk mengapresiasi insan seni dan musik dalam berkarya. “Kami sangat berterimakasih dan mengapresiasi adanya anugerah musik Bali. Mau apapun bahasa yang kita gunakan, mau bahasa Bali, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, atau apapun dalam berkarya, itu tidak menjadi masalah. Karena musik itu universal,” ungkap Lanang Botax, salah satu personel di atas panggung, Minggu malam lalu.

Hal senada juga diutarakan Rudolf Dethu, pemerhati musik yang kemarin malam mewakili Dialog Dini Hari mengangkat piala. Dethu mengungkapkan, Anugerah Musik Bali serupa Grammy Awards versi lokal. “Mungkin satu-satunya di Indonesia. Pulau sekecil Bali bisa menyelenggarakan ini. Saya pikir kita harus berbangga, karena daerah lain sebesar apapun itu tidak punya ajang musik seperti ini. Bali adalah salah satu daerah dengan dinamika musik yang paling keren di Indonesia,” tegas Dethu.

Ketua Pramusti Bali, IGN ‘Rahman’ Murthana juga mengungkapkan apresiasinya terhadap penyelelenggaraan AMB yang sudah memasuki tahun kedua. Menurut Rahman, anugerah musik semacam ini memberikan gairah tersendiri bagi insan musik di Bali buat menunjukkan karya terbaiknya. “Ajang seperti ini sudah sangat dinantikan oleh seniman-seniman musik di Bali. Ini kesempatan yang sangat baik untuk menunjukkan karya terbaiknya baik yang berbahasa Bali maupun yang umum. Jadi terpacu semangatnya,” ujar Rahman. Dia pun berharap anugerah musik Bali bisa digelar berkelanjutan.

Ajang AMB 2020 sebelumnya telah melakukan seleksi terhadap 600-an karya yang masuk. Dari 600 karya tersebut, sebanyak 130 pelaku seni musik di Bali berhasil dipilih menjadi nominasi yang terbagi menjadi 21 kategori. Program seleksi dilakukan dengan ketat dan pertimbangan yang matang. Gede Bagus selaku komite sekaligus penggagas AMB bahkan mengatakan jumlah karya yang ikut dalam seleksi AMB kali ini meningkat 200 persen dibandingkan tahun pertama penyelenggaraan.

Jajaran Komite AMB masih sama seperti sebelumnya yakni Gede Bagus, Wibi Nugraha, I Made Adnyana, Dhani Chaniago dan Putra Mahardika, serta Komite Tamu yakni Gandhi Frans. Salah satu komite, Made Adnyana menyampaikan, ajang bergengsi ini diharapkan menjadi media mempererat jalinan antar musisi di Bali. Sebab ajang ini tidak ada maksud untuk mengkompetisikan para musisi, melainkan memberikan iklim yang positif untuk kemajuan musik di Bali.

“Pada intinya ajang ini kami gagas tidak ada tujuan lain selain untuk memberikan iklim yang lebih positif pada perkembangan musik di Bali. Jadi bukan persoalan kami ingin mengkompetisikan teman-teman musisi, tapi acara ini kami lebih sebut gathering. Kita berkumpul bersama-sama. Kami jujur saja sangat sedih apabila dengan adanya ajang seperti ini malah seolah bersaing, sesama musisi malah saling pecah, ini yang kami sangat tidak inginkan,” pesan Adnyana.*ind

Komentar