nusabali

Sepuluh Babi Mati Mendadak di Banjar Samuh

  • www.nusabali.com-sepuluh-babi-mati-mendadak-di-banjar-samuh

Sebanyak 10 ekor babi di Banjar Samuh, Desa Bugbug, Kecamatan/Kabupaten Karangasem mati mendadak.

AMLAPURA, NusaBali

Kesepuluh babi itu milik dua peternak di banjar setempat. Kematian babi diawali mencret dan kotorannya berdarah. Kematian babi ini beruntun. Sebelum Hari Raya Galungan sebanyak 7 ekor dan setelah hari raya lagi 3 ekor.

Peternak Ni Ketut Kari mengaku 7 babinya mati mendadak, masing-masing 6 ekor kucit dan 1 bangkung. Kematiannya beruntun. “Seeor bangkung dan tujuh kucit (anak babi) umur 2 bulan mati,” ungkapnya, Senin (24/2). Sedangkan 3 ekor babi milik peternak Ni Luh Sukerti mati setelah Hari Raya Galungan. Tiga ekor babi itu masing-masing 2 kucit dan satu babi berat 75 kilogram. “Sebelum mati, babi mencret dan kotorannya berdarah,” ungkap Luh Sukerti.

Saat babinya mencret, Luh Sukerti mendatangkan petugas kesehatan hewan. Babinya pun disuntik. “Ternyata keesokan harinya babi mati,” jelas Luh Sukerti. Ibu rumah tangga ini memelihara 15 ekor kucit untuk bibit. Kelian Banjar Dinas Samuh, Ni Wayan Citera Darma Wijayanti mengaku dapat laporan ada babi mati di Banjar Samuh. “Di Banjar Samuh banyak warga beternak babi. Ada yang beternak bangkung untuk mendapatkan bibit babi, ada yang beternak untuk penggemukan,” jelas Citera Darma Wijayanti.

Terpisah, Kasi Kesehatan Hewan Dinas Perikanan Karangasem I Nengah Kepeng mengakui dapat laporan babi mati cukup banyak di Banjar Samuh.

“Selasa (besok), kami cek ke lapangan untuk melakukan investigasi penyebab matinya babi secara beruntun,” jelas Nengah Kepeng. Dikatakan, selama ini belum ada virus ASF ke Karangasem. Secara umum babi di Karangasem sehat-sehat saja. Perlu investigasi untuk mengetahui kematian babi apakah disebabkan makanan atau lingkungan. *k16

Komentar