nusabali

Penumpang dari 38 Penerbangan Terganggu

Saat Sistem Data di Bandara Ngurah Rai Down

  • www.nusabali.com-penumpang-dari-38-penerbangan-terganggu

Persoalannya ada pada adaptor firewall yang mengkoneksikan data Imigrasi di Bandara Ngurah Rai, dengan data Imigrasi pusat.

MANGUPURA, NusaBali

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali Sutrisno mengemukakan ribuan penumpang dari 38 penerbangan terlunta-lunta saat terjadi gangguan sistem pemeriksaan paspor di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung pada Jumat (21/2) lalu. Terungkap pula, penyebab insiden itu karena adanya kerusakan adaptor firewall di sistem data yang ada di Bali. Untuk mengatasi persoalan itu, Kanwil mendatangkan alat khusus dari Bandara Soekarno Hatta.

Sutrisno menerangkan akibat gangguan sistem itu, ada ribuan penumpang dari 38 penerbangan rute internasional ke Bandara Ngurah Rai yang terganggu. Dia merinci, gangguan itu terjadi mulai dari pukul 10.30 Wita hingga 18.30 Wita. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan pemeriksaan keimigrasian secara manual.

“Yang mengalami dampak atau gangguan langsung itu adalah penumpang dari 38 penerbangan sampai pukul 18.30 Wita. Sebetulnya, jaringan sudah bisa diakses pada pukul 17.30 Wita, namun belum terlalu normal dan sedikit macet. Tapi, setelah pukul 18.30 Wita sudah bisa teratasi,” ungkap Sutrisno, Senin (24/2) sore.

Menurut Sutrisno, saat adanya gangguan sistem di tempat pemeriksaan paspor pada Jumat (21/2) pukul 10.30 Wita, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan jaringan yang ada di Bali. Dalam pemeriksaan itu, terungkap persoalannya ada pada adaptor firewall yang mengkoneksikan data Imigrasi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, dengan data Imigrasi pusat. Hal inilah yang membuat tidak bisa diakses oleh pihaknya. Lantaran tidak bisa diakses, mengakibatkan gangguan pelayanan yang berujung pada keterlambatan pemeriksaan. Pasalnya, pihak Imigrasi harus melakukan pemeriksaan secara manual. “Akibat gangguan sistem ini memicu keterlambatan dalam pemeriksaan. Nah, secara otomatis menimbulkan penumpukan di counter pemeriksaan itu,” tutur Sutrisno.

Untuk mengoptimalkan pelayanan itu, Kanwil kemudian berkoordinasi dengan pusat untuk mendatangkan alat dari Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Sehingga, pada pukul 01.00 Wita pada Sabtu (22/2) alat dan tim teknisi tiba di Bali dan langsung melakukan perbaikan. Nah, pada pukul 04.00 Wita, alat yang mengalami kerusakan itu berhasil diperbaiki dan sudah normal untuk mengkoneksikan jaringan dari Bali ke Imigrasi pusat di Jakarta. Ditanyai terkait adanya virus pada sistem, Sutrisno mengaku hal itu tidak mungkin terjadi, karena dinding sistem sudah dilapisi. Sementara, untuk indikasi serangan hacker, dia juga mengaku kecil kemungkinan sistem itu diserang. “Penyebabnya karena kerusakan adaptor firewall, fungsinya ini untuk koneksi dari lokal di Bali dengan data Imigrasi ke pusat. Jadi tidak ada indikasi virus atau serangan hacker,” ucap Sutrisno.

Kejadian sistem down ini baru pertama kali terjadi di Bali. Untuk itu, pihak Kanwil akan melakukan upaya memaksimalkan pelayanan ke depan dengan menyediakan alat cadangan dan tim teknis yang stand by di Bali. Dia juga meminta maaf atas gangguan yang menyebabkan terjadinya penumpukan di counter pemeriksaan paspor di Bandara Ngurah Rai pada Jumat pagi hingga sore itu.

“Kami mohon maaf kepada penumpang yang sudah terganggu. Ke depannya, kami akan terus memaksimalkan pelayanan agar hal ini tidak terulang, utamanya menyediakan alat cadangan dan tim teknisi yang ada di Bali,” ungkap Sutrisno.

Sebagaimana berita sebelumnya, akibat sistem down, sekitar 2.000-an penumpang terlunta-lunta di Bandara Ngurah Rai. *dar

Komentar