nusabali

Glorious Band Masuk Final

  • www.nusabali.com-glorious-band-masuk-final

Perebutkan tiket Grand Final dalam Lomba Band tingkat Nasional di Makassar

AMLAPURA, NusaBali

Grup musik Glorious Band Amlapura kembali mengukir prestasi. Setelah terpilih mewakili Bali dalam Lomba Band tingkat Nasional di Pekalongan Jawa Tengah Minggu (9/2) lalu, Glorious Band berhak masuk putaran final yang akan digelar di Makassar Maret mendatang untuk selanjutnya memperebutkan tiket Grand Final yang akan diselenggarakan di Banten.

Pimpinan Rombongan Glorious Band Amlapura I Gusti Ngurah Gede Subagiartha, memaparkan hal itu di Amlapura, Minggu (23/2).

I Gusti Ngurah Gede Subagiartha yang juga Ketua Fraksi NasDem DPRD Karangasem mengatakan, di Pekalongan Glorious Band tampil bersama 11 grup musik yang lain hasil seleksi sebelumnya. Lomba serupa juga berlangsung di empat tempat lainnya, sama-sama memperebutkan tiket ke putaran final.

Sekadar diketahui, Glorious Band bersaing memperebutkan tiket ke Lomba Band Tingkat Nasional 2020 di Tingkat Provinsi Bali. Di babak ini, dua grup musik dinyatakan lolos, masing-masing: Glorious Band Amlapura dan The Catrols Band Denpasar. Tetapi The Catrol, berlomba di daerah lain, untuk sama-sama memperebutkan tiket ke putaran final.

"Nanti Glorious Band tampil di Makasar Maret mendatang. Selanjutnya jika menang berhak tampil di Grand Final di Banten," katanya.

Glorious Band mengandalkan Diah sebagai vokal, I Made Suartika sebagai pemetik gitar, Agus Febri sebagai pemukul drum, dan Hartawan sebagai keyboardist.

"Ternyata seni musik dari Karangasem mampu bersaing di tingkat nasional, buktinya juara di Pekalongan, Jawa Tengah, berhak ke putaran final di Makasar," katanya bangga.

Pria yang akrab dipanggil Gus Ode ini mengatakan mulanya grup musik ini terbentuk dari kesamaan hobi. Kemudian kemampuan mereka di bidang musik semakin terasah setiap kali ada kesempatan saat ada acara perayaan di Karangasem misalnya, HUT Kota Amlapura, HUT RI, malam tahun baru, dan car free night. Sempat pula menghibur pengungsi melalui musik.

Di saat ada kesempatan untuk tampil dalam lomba, walau minim pengalaman ternyata mampu menembus babak final tingkat nasional, sehingga bersaing dengan grup musik dari provinsi lain se-Indonesia.

"Saya sendiri sebagai pencinta seni musik merasa bangga, makanya saya berupaya memberikan motivasi, dari sisi dukungan biaya. Agar mereka lebih fokus berlomba. Soal peluang, berupaya mampu tampil optimal sesuai kemampuannya," katanya.*K16

Komentar