nusabali

Siswa SMK di Gianyar Lomba Masak Kuliner Bali

  • www.nusabali.com-siswa-smk-di-gianyar-lomba-masak-kuliner-bali

Puluhan siswa dari 14 SMK Negeri dan Swasta yang ada di Kabupaten Gianyar berlomba membuat masakan kuliner khas Bali menggunakan bumbu rempah.

GIANYAR, NusaBali

Lomba kuliner tingkat SMK ini merupakan rangkaian kegiatan HUT PDI-P ke 47 di Kabupaten Gianyar, Minggu (23/2) saat Car Free Day di kawasan Taman Kota Ciung Wenara, Gianyar. Lomba digelar oleh Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDI-P Gianyar.   

Uniknya lagi, setiap tenda tidak dituliskan dari SMK mana peserta berasal namun diisi nama-nama ikan yang ada di perairan Indonesia mulai dari ikan teri, salmon, pari, lele dan yang lainnya. Peserta wajib menyajikan 8 menu menjadi 12 porsi. Lomba ini diharapkan mendorong para siswa menjadi wirausaha kuliner.

Ketua panitia, Luh Suciningsih, menyatakan pelajar yang hadir dari SMK pariwisata di Gianyar. "Mereka buat 12 porsi, 2 untuk juri dan 10 untuk undangan," ujar anggota fraksi PDIP DPRD Gianyar, disela lomba memasak serangkaian HUT PDIP itu.

Ada dua agenda yang dijalankan PDIP Gianyar selaku penyelenggara lomba. Pertama mengasah skill (keterampilan, red). Kedua, setelah tamat bisa jadi wirausaha. "Mengenai teknis, pelajar diberikan durasi memasak 3 jam. Mulai dari mengolah hingga menata makanan," jelasnya.

Para juri profesional terus memantau dari awal hingga akhir lomba. Semuanya dinilai, dari cara memasak, sampai penilaian rasa. Para pemenang akan mendapat hadiah. "Hadiah best of the best meraih Rp 5 juta. Mudah-mudahan ke depan ada banyak lomba kuliner begini. Karena Gianyar jadi tujuan wisata dunia," pintanya.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Gianyar, Made Mahayastra, mengaku lomba kuliner sudah pernah digelar dengan peserta para pedagang. Kali ini, dilibatkan para pelajar. Dalam lomba ini, kata dia, dikedepankan kebersihan. "Peserta diminta untuk mengedepankan higienis. Ini menumbuhkan kewirausahaan baru. Setelah tamat dia siap berusaha sendiri," jelasnya.

Diakui, mindset berwirausaha belum banyak dilakukan generasi milenial. "Kalau kebanyakan sekarang tamat, jadi buruh (pekerja, red). Bila perlu cari buruh (wirausaha). Jauh lebih penting," terangnya.

Dalam berwirausaha, lanjut dia, harus gencar promosi dari segala bidang. "Sekarang eranya promosi yang penting, nggak bisa lagi tradisional. Harus kembangkan sayap, untuk keluarga," ujarnya.*nvi

Komentar