nusabali

Tebing di Jalur Utama Bangli-Kintamani Longsor

Dibuka Satu Jalur, Kendaraan Melintas Bergantian

  • www.nusabali.com-tebing-di-jalur-utama-bangli-kintamani-longsor

Ruas jalan di jalur Bangli-Kintamani tepatnya di Dusun Gebagan, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli, kini hanya bisa dilalui satu jalur.

BANGLI, NusaBali

Alhasil kendaraan yang melintas harus bergantian. Hal ini disebabkan longsornya tebing di sebelah timur jalan yang menggerus bahu jalan. Longsor terjadi setelah hujan deras yang mengguyur wilayah Desa Kayubihi, Kecamatan/Kabupaten Bangli, Jumat (21/2) malam sekitar pukul 22.00 Wita.

Longsornya tebing tersebut selain mengakibatkan bahu jalan tergerus juga menghancurkan jaringan pipa milik PDAM. Pasca bahu jalan provinsi tersebut tergerus longsor, mandor jalan bersama kepolisian memasang  drum dan barrier sebagai penanda bagi pengguna jalan.

Ditemui di lokasi petugas mandor jalan, I Nengah Aman, mengatakan longsor terjadi pada, Jumat malam. Longsornya tebing menggerus dinding penahan tanah (DPT) yang fungsinya untuk mengamankan bahu jalan. “Untuk dinding penahan jalan yang ikut tergerus longsor ini dibangun tahun 2013 lalu,” ungkap Nengah Aman, Sabtu (22/2).

Lanjut Nengah Aman, untuk panjang longsoran sepanjang 25 meter dengan kedalaman hampir sekitar 40 meter. Atas kejadian tersebut, Nengah Aman mengaku sudah langsung melapor ke Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali. "Pasca kejadian langsung kami laporkan ke dinas," ujarnya sembari menunjukkan lokasi longsor.

Kemudian, melihat kondisi tanah yang labil dan intensitas hujan masih cukup tinggi tentu rawan terjadi longsor susulan. “Ruas jalan ini merupakan jalur utama akses Bangli-Kintamani  dan banyak kendaraan besar yang melintas, sebagai langkah antisipasi kami bersama pihak kepolisian telah menempatkan drum dan barrier di lokasi longsor,” katanya.

Di sisi lain, Nengah Aman menyebutkan lokasi tebing yang longsor merupakan lokasi pembuangan air yang datang dari arah utara yang notabene ada beberapa dusun. Air buangan tersebut akan mengalir ke Sungai Melangit. “Volume air yang datang dari utara cukup besar. Lokasi ini menjadi satu-satunya jalur pembuangan. Lama-kelamaan tanah terus tergerus," sebutnya

Disampaikan pula, beberapa tahun lalu sempat longsor di lokasi tersebut, namun tidak terlalu besar dan langsung ditindaklanjuti dengan pembuatan dinding penahan tanah.

Diakui, jika sebelumnya sudah direncanakan membuat sodetan air di beberapa titik dengan tujuan agar air tidak numplek di jalur yang longsor saat ini. “Memang ada rencana untuk pembuatan sodetan dan air bisa disalurkan ke Tukad Sangsang dan Tukad Melangit. Hanya saja masih ada kendala, seperti warga yang belum setuju yang ada di utara lokasi longsor. Sekitar 500 meter sebaiknya ada jalur pembuangan air," imbuh Nengah Aman.

Sementara Kadis Pekerjaan Umum Provinsi Bali, Nyoman Astawa Riadi, saat dikonfirmasi NusaBali, Sabtu (22/2) terkait longsor di jalur Bangli-Kintamani tepatnya di Dusun Gebagan, Desa Kayubihi, Kecamatan/Kabupaten Bangli mengatakan akan segera turunkan tim PU Pemprov Bali. "Kita segera turunkan tim untuk penanganan awal dulu. Bersihkan lokasi longsor dulu," ujar Astawa Riadi yang saat dihubungi sedang tambal gigi di dokter gigi.

Astawa Riadi menegaskan untuk perbaikan badan jalan yang kena longsor Dinas PU Provinsi Bali bisa menggunakan dana bencana yang memang masuk dalam anggaran tiap tahun. "Untuk perbaikan badan jalan yang kena longsor kami akan gunakan anggaran bencana. Memang ada pos anggarannya itu dari APBD Provinsi Bali. Khusus untuk penanganan infrastruktur yang hancur karena bencana alam," ujar mantan Sekretaris BKD Provinsi Bali ini. *esa, nat

Komentar