nusabali

Tanah Longsor Tutup Akses Jalan Taman Beji Ambengan

  • www.nusabali.com-tanah-longsor-tutup-akses-jalan-taman-beji-ambengan

Bencana tanah longsor terjadi di Banjar Ambengan, Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal.

MANGUPURA, NusaBali

Kendati tidak menyebabkan kerusakan fatal, namun akses jalan menuju Taman Beji Ambengan tertutup. “Kejadiannya itu Selasa (18/2) lalu sekitar pukul 18.00 Wita. Tapi kami menerima informasi, Rabu (19/2) sekitar pukul 16.50 Wita. Tim sudah turun ke lokasi, begitu pun dengan Dinas PUPR juga sudah ke lokasi,” ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung dr Ni Nyoman Ermy Setiari saat dikonfirmasi, Kamis (20/2).

Kendati tim sudah melakukan pengecekan ke lokasi, pengerukan material longsor belum dilakukan hingga sekarang. Pasalnya, keterbatasan alat berat menjadi kendala. “Awalnya kami akan bersihkan menggunakan loader, tapi tidak bisa karena jalannya sempit. Jadi, sampai sekarang material longsor masih menutup akses jalan,” ucap Ermy Setiari.

“Besok (hari ini) kami kembali akan turun ke lapangan untuk mencari solusi. Kalau kami bersihkan dengan cara manual tidak memungkinkan, sebab tanahnya semakin padat. Informasi dari Dinas PUPR ada alat berat yang ukurannya lebih kecil. Namun, seperti apa keputusannya baru besok (hair ini) diputuskan,” tandasnya.

Menurut Ermy Seriari, tanah yang longsor di Banjar Ambengan panjangnya sekitar 25 meter dan lebar 3 meter. “Syukurlah saat kejadian tidak ada warga yang melintas, sehingga tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa,” katanya.

Sementara, Bendesa Adat Ambengan I Made Miyasa, saat dikonfirmasi terpisah membenarkan kejadian longsor yang menutup akses jalan menuju Taman Beji Ambengan. “Iya, kejadian yang terparah itu Selasa (18/2). Tapi sebelumnya juga sudah terjadi longsor namun dengan skala kecil,” ungkapnya.

Mengingat material longsor menghambat aktivitas warga, dia berharap bantuan dari instansi terkait untuk membantu pengerukan supaya akses jalan kembali terbuka. “Akses jalan yang tertutup longsor merupakan jalan yang digunakan apabila ada upacara melasti. Jadi, kami sangat berharap jalan kembali bisa dilalui,” kata Miyasa. Dia menyebut, warga Desa Adat Ambengan sebanyak 58 pamesuan atau sekitar 162 kepala keluarga (KK). *asa

Komentar