nusabali

Bupati Giri Prasta Serahkan Dana Motivasi Pembuatan Ogoh-ogoh

  • www.nusabali.com-bupati-giri-prasta-serahkan-dana-motivasi-pembuatan-ogoh-ogoh

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan Wakil Bupati I Ketut Suiasa, mengumpulkan ketua sekaa teruna (ST) se-Kabupaten Badung, di Balai Budaya Giri Nata Mandala Puspem Badung, Senin (17/2), untuk penyerahan dana motivasi pembuatan ogoh-ogoh tahun 2020.

MANGUPURA, NusaBali

Jumlah dana yang diserahkan untuk masing-masing penerima sebesar Rp 40 juta. Namun, setelah dipotong pajak 15 persen, yang masuk ke rekening penerima hanya Rp 34 juta. Ada total 563 penerima, terdiri dari 535 ST dan 28 Yowana.

Bupati Giri Prasta mewanti-wanti agar dana motivasi yang diberikan dimanfaatkan dengan cermat, tepat, dan transparan guna meningkatkan kreativitas sekaa teruna dalam melestarikan seni tradisi dan budaya Bali. “Kami selaku pemerintah daerah selalu berusaha untuk menjaga dan melestarikan budaya Bali. Salah satunya dengan menyerahkan dana bantuan ogoh-ogoh menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1942,” katanya.

“Dengan bantuan ini saya berharap, sekaa teruna di Badung mampu meningkatkan kreativitas di bidang seni dan budaya di tengah derasnya arus modernisasi,” imbuh Bupati Giri Prasta.

“Saya mengajak adik-adik sekaa teruna se-Kabupaten Badung untuk ikut partisipasi aktif dalam menyukseskan segala program yang dicanangkan Pemkab Badung. Utamanya dalam bidang adat, seni, agama, dan budaya, agar bisa lestari,” harap Bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang ini.

Bupati Giri Prasta juga menekankan agar menjalankan Catur Brata Penyepian dan menghindari perbuatan mabuk-mabukan maupun tindakan lainnya yang berpotensi membuat kegaduhan di masyarakat. Dengan demikian, perayaan Hari Raya Nyepi di Kabupaten Badung bisa berjalan dengan tertib dan hikmat.

Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan I Gde Eka Sudarwitha, mengingatkan penerima dana wajib membuat ogoh-ogoh sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Sebab, jika di kemudian hari ternyata ogoh-ogoh tak dibuat, maka dana yang sudah diterima wajib dikembalikan. Demikian pula ogoh-ogoh yang dibuat harus sesuai kriteria. Tak dibolehkan keluar dari ketentuan. “Mereka harus kembali kepada pakemnya. Misalnya bentuknya harus bhuta kala, bahan-bahan alami, kemudian menjaga ketertiban lingkungan,” ujarnya.

Mengenai penilaian dalam lomba ogoh-ogoh, mantan Camat Petang ini menyatakan sudah menyiapkan tim khusus yang beranggota pakar adat dan budaya. Terdiri dari empat kelompok. Kelompok pertama untuk memantau sebagian Kecamatan Abiansemal dan Petang. Kelompok kedua sebagian Abiansemal dan Mengwi. Kelompok tiga Kuta Utara dan sebagian Kuta. Sedangkan kelompok empat, sebagian Kuta dan Kuta Selatan. “Masing-masing kelompok ada enam orang. Mereka langsung menilai,” jelasnya.

Acara tersebut dihadiri Ketua DPRD Badung I Putu Parwata, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, perbekel, kelian adat dan dinas se-Badung. Dan dimeriahkan oleh hiburan lawak Bali, Celekontong Mas. *asa

Komentar