nusabali

Masker Mulai Diburu Masyarakat

Stok di RSUP Sanglah Masih Aman

  • www.nusabali.com-masker-mulai-diburu-masyarakat

Sejumlah toko di Denpasar mengaku stok maskernya mulai menipis sejak awal Februari 2020.

DENPASAR, NusaBali

Sejak ramai soal virus Corona (Covid-19), masker mendadak diburu masyarakat Indonesia. Sejumlah apotek maupun toko kecil di Kota Denpasar pun merasakan hal tersebut. Dalam waktu sekejap saja, masker habis terjual. Bahkan kini mereka tidak memiliki stok karena mulai menipisnya pasokan yang didapat dari supplier.

NusaBali coba mengunjungi salah satu apotek besar di kawasan Jalan Diponegoro, Denpasar Barat, Senin (17/2). Di sana terdapat masker yang sudah dikemas dalam bentuk plastik. Satu kemasan masker dibandrol seharga Rp 30 ribu, berisi sekitar 7 hingga 8 masker. “Kalau masker yang bentuknya sekotak itu sedang tidak ada, lagi kosong. Ini dari suppliernya memang sudah langsung dikemas seperti ini,” ujar salah seorang karyawan yang sedang berjaga saat itu.

Toko alat-alat kesehatan juga merasakan hal yang sama. Salah satu manager toko alat-alat kesehatan di Denpasar, Theresia mengatakan, stok maskernya mulai menipis sejak awal Februari 2020 karena diburu masyarakat. Kini tokonya pun kewalahan karena ketersediaan maskernya habis. Sedangkan masyarakat datang silih berganti menanyakan masker. “Kenaikan harganya menyesuaikan, karena dari harga pabriknya juga naik. Tapi kami ya cuma ambil 10-20 persen saja. Awalnya kami jual Rp 18 ribu, kemudian sempat 30 ribu, lalu naik jadi Rp 50 ribu per satu kotak itu,” katanya.

Tidak hanya apotek dan toko alat-alat kesehatan. Bahkan toko-toko kecil juga kewalahan akan permintaan masker ini. Harganya pun menyesuaikan dengan harga pabrik yang juga mengalami kenaikan. Untuk satu kotak masker dibandrol seharga Rp 50 ribu – 60 ribu, dari sebelumnya Rp 35 ribu. Beberapa toko kecil di wilayah Sesetan, Denpasar Selatan saat ini mengaku kesulitan mendapatkan masker untuk dijual lantaran tingginya permintaan masyarakat yang tidak sebanding dengan penyediaan barang.

Sementara itu, ketersediaan masker di RSUP Sanglah masih terbilang aman. Plh Kepala Bidang Pelayanan Medis sekaligus Kepala Bidang Pelayanan Penunjang RSUP Sanglah, dr Kadek Nariyantha mengatakan, penyediaan masker untuk keperluan di lingkup internal sebelumnya telah dimasukkan dalam perencanaan selama setahun. Pihaknya mengaku belum terpengaruh lonjakan harga masker. “Kami perencanaan dan pengadaan selama setahun. Tapi penyediaannya pakai sistem unit price. Kontraknya setahun, jadi mengambil maskernya menyesuaikan berapa kebutuhan. Tidak sekalian ngambil,” katanya.

Terkait adanya wabah Covid-19 yang merebak di Wuhan, China, dan kini mulai menjangkiti puluhan negara, RSUP Sanglah juga tetap berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali mulai dari penanganan hingga ketersediaan masker. “Saat ini kami masih ada persediaan. Nanti kalau ada kekurangan, kami tetap koordinasi dengan Dinas Kesehatan provinsi,” tandasnya. *ind

Komentar