nusabali

Jelang Pilkada, Pemkab Jembrana Tetap Gelar Lomba Ogoh-ogoh

  • www.nusabali.com-jelang-pilkada-pemkab-jembrana-tetap-gelar-lomba-ogoh-ogoh

Meski ada Pilkada Jembrana pada 23 September 2020 mendatang, Pemkab Jembrana melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) Jembrana tetap akan menggelar lomba ogoh-ogoh antar-sekaa teruna (ST) dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1942 yang akan jatuh pada Rabu (25/3) mendatang.

NEGARA, NusaBali

Dalam upaya mengantisipasi adanya gesekan berkenaan Hari Raya Nyepi jelang pilkada, Pemkab Jembrana meminta agar jajaran bendesa adat untuk mengontrol pembuatan ogoh-ogoh di wilayahnya, untuk memastikan tidak ada ogoh-ogoh yang bernuansa politik.

Kepala Dinas Parbud Jembrana I Nengah Alit, mengatakan lomba ogoh-ogoh tetap akan digelar tahun ini, seperti tahun-tahun sebelumnya. Untuk lomba tahun ini, pemkab juga kembali memberikan bantuan senilai Rp 1 juta kepada masing-masing ST yang berjumlah 285 ST se-Kabupaten Jembrana.  

“Kami tetap gelar lomba tanpa melihat pilkada, karena tujuannya bukan politik. Tetapi melestarikan adat, budaya, dan menumbuhkan kreasi anak-anak muda. Sama seperti tahun lalu (2019). Walaupun ada pileg (pemilihan legislatif), tetap kami adakan lomba,” ujarnya, Minggu (16/2).

Menurut Alit, lomba ogoh-ogoh tetap akan digelar karena dipastikan tidak ada kaitannya dengan politik. Serangkaian lomba ini, panitia menentukan berbagai kriteria ogoh-ogoh yang akan dibuat peserta lomba. Terutama wajib menggunakan bahan ramah lingkungan dengan menggambarkan perwujudan bhuta kala, dan berbagai kriteria teknis lainnya.

Dalam lomba nanti, kata Alit, akan dipilih 3 ogoh-ogoh terbaik per kecamatan yang nantinya akan dilombakan di Catus Pata Kabupaten Jembrana, di simpang empat Surapati, Jalan Sudirman, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, saat pangerupukan, Selasa (24/3). Meski yang dipilih hanya 3 ogoh-ogoh terbaik di masing-masing kecamatan, untuk pembuatan ogoh-ogoh di masing-masing ST ataupun kelompok di luar ST di masing-masing desa, dipastikan tetap akan dikontrol untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Walaupun tidak ikut sebagai peserta yang maju ke lomba tingkat kabupaten, yang lain juga kami harap tetap mengikuti pakem. Jangan sampai ada yang berbau politik ataupun menyinggung SARA (suku, ras, agama, dan antargolongan). Untuk itu, kami juga sudah selalu ingatkan ke masing-masing desa, melalui perbekel/lurah maupun bendesa agar mengawasi pembuatan ogoh-ogoh di wilayahnya. Jangan sampai ada potensi gesekan dalam rangka menyambut Hari Suci Nyepi nanti,” ujarnya. *ode

Komentar