nusabali

Dampak Corona, Toko Oleh-oleh Sepi Wisatawan China

  • www.nusabali.com-dampak-corona-toko-oleh-oleh-sepi-wisatawan-china

Merebaknya virus Corona di Kota Wuhan, China juga berdampak pada beberapa toko oleh-oleh di kawasan Kuta.

DENPASAR, NusaBali

Selama ini kawasan Kuta juga dikenal sebagai tempat berbelanja oleh-oleh wisatawan lokal dan mancanegara.

Pantauan NusaBali, Kamis (13/2), di beberapa toko yang menjual oleh-oleh seperti Krisna Oleh-oleh dan Agung Bali terlihat sepi kunjungan wisatawan China. "Lumayan menurun drastis," ujar Dewa Ayu Tirta, Koordinator Umum Agung Bali cabang Sunset Road, Kuta, Badung.

Dia mengungkapkan penurunan ini mulai dirasa sejak Januari lalu. "Biasanya ada sekitar 50 sampai 100-an tamu China yang berbelanja setiap hari. Sekarang hampir nggak ada. Kalaupun ada, cuma satu atau dua orang," sambungnya.

Dari keseluruhan pembeli oleh-oleh di Agung Bali yang berjumlah 200 hingga 300 orang setiap harinya, 25 persennya adalah wisatawan China. "Kebanyakan mereka kan rombongan dengan travel agent yang mengarahkan," ungkapnya.

Karena itu, lanjutnya, omzet yang didapatkan toko juga berkurang dari biasanya. "Satu wisatawan China yang belanja di sini bisa menghabiskan sampai Rp 500 ribu," bebernya. Meski demikian, penurunan hanya dirasakan pada wisatawan China saja.

Hal yang sama juga diungkapkan Kadek Bhuana, Asisten Manajer Krisna Oleh-oleh cabang By Pass Ngurah Rai, Kuta, Badung. "Meski oleh-oleh lebih cenderung ke wisatawan domestik, tapi memang wisatawan mancanegara terutama Asia, termasuk China, banyak juga yang berbelanja oleh-oleh. Jadi dampaknya terasa juga," ungkapnya.

Dia mengungkapkan sebelum virus Corona mewabah, wisatawan China yang berbelanja ada sekitar 80 sampai 100-an setiap harinya. "Setelah isu Corona merebak hampir sama sekali nggak ada. Biasanya ada saja driver yang bawa," tanbahnya. "Mereka (wisatawan China) yang datang ke sini paling sedikit Rp 300 ribu sekali belanja. Kebanyakan yang dicari makanan," kata Bhuana. Dia menyebutkan meski ada penurunan, namun tidak terlalu signifikan karena lebih menargetkan wisatawan domestik.

Untuk mengatasi penurunan itu pihaknya berusaha mendorong pasar wisatawan domestik lebih banyak berbelanja. "Kami ada kerja sama travel agent. Kalau di sini lebih mengandalkan domestik karena lebih banyak bermain di sana," tutupnya. *cr75

Komentar