nusabali

Bupati Artha Instruksikan Mapatung

  • www.nusabali.com-bupati-artha-instruksikan-mapatung

Di Jembrana tidak ada kasus kematian babi secara massal seperti di beberapa kabupaten lain di Bali, sehingga masyarakat setempat tidak perlu khawatir.

NEGARA, NusaBali

Bupati Jembrana I Putu Artha mengajak masyarakat Jembrana tidak khawatir mengonsumsi daging babi setelah isu virus African swine fever (ASF) merebak di beberapa kabupaten di Bali. Selain dipastikan tidak ada isu virus ASF di Jembrana, Bupati Artha memastikan daging babi sangat aman dikonsumsi. Jelang Hari Raya Galungan, umat Hindu termasuk jajaran lembaga serta instansi pemerintah di Jembrana, diminta menggelar tradisi mapatung (membeli dan menyembelih babi potong secara gotong-royong). Cara ini akan membantu para peternak babi.

Hal tersebut ditegaskan Bupati Artha saat menghadiri acara kampanye ‘Jangan Takut Makan Daging Babi, Daging Babi Aman Dikonsumsi’ yang digelar Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, di Gedung Auditorium Jembrana, Jalan Mayor Sugianyar 1, kawasan Civic Center Pemkab Jembrana, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Kamis (13/2) siang. Acara yang juga diisi makan babi guling bersama itu, dihadiri Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi, Dandim 1617/Jembrana Letkol Djeffry Marsono Hanok, Ketua PHDI Jembrana I Komang Arsana, dan Bendesa Madya Majelis Desa Adat Jembrana I Nengah Subagia, para kepala OPD Pemkab Jembrana, camat, lurah/perbekel, bendesa adat, termasuk kalangan pengusaha ternak babi di Jembrana.

Menurut Bupati Artha, kampanye makan daging babi ini bertujuan meyakinkan masyarakat, bahwa konsumsi daging babi tetap aman. Terlebih babi yang asli dari Jembrana, dipastikan aman dikonsumsi. Di Jembrana tidak ada kasus kematian babi secara massal seperti di beberapa kabupaten lain di Bali, sehingga masyarakat Jembrana tidak perlu ikut-ikutan khawatir. “Kita ingin lindungi peternak Jembrana dari isu-isu yang tidak benar. Terlebih jelang hari raya, kasihan mereka, agar tidak rugi,” ujarnya.

Untuk memenuhi kebutuhan daging babi, Bupati Artha minta masyarakat cukup mencari babi dari peternak lokal. Begitu juga para peternak babi di Jembrana, diharapkan tidak mendatangkan bibit babi dari luar, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Kemudian penting agar tetap melakukan langkah-langkah antisipasi, sehingga tidak ada penyakit yang mengkhawatirkan di Jembrana. “Ada isu karena wabah virus itu, ternak babi di Jembrana mau dibeli murah. Jangan sampai seperti itu. Kami pastikan di Jembrana, daging babi sangat aman,” ucap Bupati Artha.

Atas hal itu, dia minta setiap lembaga maupun instansi pemerintah melaksanakan tradisi mapatung babi dalam rangka menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan. Krama yang juga menggelar mapatung, diharapkan tetap melestarikan tradisi yang juga mengandung nilai gotong-royong ini.

Sementara Kadis Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Sutama, menyatakan bahwa pesta babi guling bersama ini, adalah kampanye untuk menunjukkan jika daging babi aman dikonsumsi. Serta yang utama, adalah mengedukasi seluruh masyarakat, bahwa ASF bukan penyakit zoonosis (penyakit yang menular ke manusia).

“Sampai saat ini, harga daging babi di Jembrana masih stabil. Kami berharap tetap normal, dan jangan sampai karena ada oknum-oknum tidak bertanggungjawab, peternak babi kita yang dirugikan,” ucapnya. *ode

Komentar